❤ CHAPTER 6 ❤

305 19 0
                                    

Mau tak mau reyna hanya menuruti nya, sampailah mereka ke parkiran dimana letak montor rendy, "nih pake helmnya" ujar rendy dengan menyodorkan helm nya ke reyna. Saat mereka akan naik montor,

"Renndddyyy" teriak cewek tersebut seketika rendy dan reyna menoleh ke arah teriakan itu.

Kenapa lagi sih tuh cewek. Batin rendy

Itukan cewek yang tadi sama kak rendy.
Batin reyna

"Rendy, katanya kamu mau nganter aku pulang, kok pulang sama cewek lain sih?" Tanya cewek itu dengan nada kecewa. Rendy hanya mendengus.

"Lo kenapa sih cit, gue gak ada janji buat nganter lo pulang, minggir gue mau nganter cewek gue dulu" tegas rendy dengan membelokkan montornya.

Cewek gue? Apa yang dibilang kak rendy, gue gak salah denger kan. Batin reyna tanpa sengaja bibir reyna melengkung ke atas.

Sekilas reyna menoleh ke arah cewek yang tadi meneriaki seniornya ini, dengan wajah datar dan senyum sinis yang ditujukan untuk reyna, dengan kilat reyna langsung mengalihkan pandangannya ke depan.

Gue gak bakal ngebiarin rendy dimiliki sama cewek kayak lo. Batin citra.

☆☆☆☆☆☆

"Loh kak kok kesini," titah reyna saat ternyata rendy membelokkan montornya di depan gerobak bakso. "Gue laper mau makan," jawab singkat rendy sambil berjalan ke arah bangku yang disediakan pelanggan untuk duduk dan menikmati makanan yang disediakan.

"Bang bakso dua sama es jeruknya dua ya bang" teriak rendy. "Oke mas" jawab tukang bakso.

Rendy melihat reyna diam, dan akhirnya angkat bicara. "Lo lagi mikirin apa?" Tanya rendy seketika reyna tersentak. "Ng-nggak kok kak, gu-gue gak mikirin apa-apa" jawab reyna dengan gugup.

"Bohong cerita aj-" potong ucapan rendy bersamaan bakso yang dipesan sudah sampai. "Ini mas mbak pesenannya semoga menikmati" ucap tukang bakso sambil meletakkan dua mangkok bakso dan dua minuman lalu pergi.

"Hmm ya udah kalo gak bicara, buruan makan" ucap rendy datar. Reyna pun hanya menghela nafas dan akhirnya menyantap makanan didepannya.

Kenapa perasaan gue gak enak ya soal cewek tadi, gue takut kalo gue dijahatin. Batin reyna.

Acara makan pun selesai.

Hening..

"Kak.." panggil reyna

"Hmm"

"Cewek yang tadi sia-.." belum selesai berbicara omongan reyna terpotong oleh rendy. "Itu mantan gue masa lalu gue" jawab rendy dengan datar. Dan reyna hanya ber oh saja

"Lu tadi kenapa nangis?" Tanya rendy,

Deg..

"Eh ng-nggak nangis kok k-kak ha-nya kelilipan" jawab reyna gugup."bohong alesan jawab jujur" tegas rendy dengan sedikit bentakan. "Gue orang yang paling gak suka dibohongi dibelakang maupun depan gue" lanjut rendy dengan suara tegas dan datar.

Reyna yang melihat itupun hanya menundukkan kepalanya dan menghela nafas.

"Maaf kak,aku tadi hanya sakit nge liat kakak sama cewek tadi di kantin tanpa aku sadari air mataku  lolos dari tempatnya" jawab jujur reyna bersamaan air matanya lolos begitu saja.

The Dream Is Real (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang