❤ CHAPTER 31 ❤

183 6 0
                                    

Happy reading....:)

*authorpov

Sontak kedua orang itu langsung menoleh kearah asal tepukan tangan itu, betapa terkejutnya mereka saat tahu siapa itu, Rendy.

"Ren-Rendy."panggil citra gagap terkejut.

"Iya, kenapa?" Tanya rendy dengan melipatkan kedua tangannya di depan dadanya.

"Kamu g-gak denger k-kan." Tanya citra pelan, "denger kok, dari awal sampai akhir. Kenapa gak dilanjut aja drama nya biar gue lihat sekarang." Cibir Rendy.

Citra menelan salivanya dengan susah payah, ia tidak mau jika rendy mengetahui semuanya.

"Ini salah paham ren," ucap citra dengan mata berkaca-kaca, "salah paham apa hah?! Ini sudah jelas-jelas lo bohongin gue tentang anak didalam kandungan lo, untungnya gue gak mudah untuk ditipu sama drama murahan lo itu. Basi tau gak! Ternyata kebusukan lo dulu sampai sekarang tetap sama aja, mulai sekarang lo jangan pernah muncul di hadapan gue!" Ucap nando dengan emosi yang meledak-ledak,

"Rendy,kamu salah paham. Aku bisa jelasin ini semuanya." ucap citra dengan air mata yang akan jatuh.

"Gue gak peduli! Gue udah jelas dengan cara pendengaran gue, gue yakin pendengaran gue masih berfungsi dengan baik atas ucapan lo yang busuk itu."

Reyna baru saja menyusul menghampiri rendy, dan langkahnya terhenti saat melihat peristiwa yang ada dihadapannya.

Edo yang melihat pertikaian dua orang langsung saja merebut pin yang ada di genggaman citra itu, citra terkejut namun apa dayanya ia sudah kalah telak.

"Gue harap ini sudah selesai tanpa gue harus bicara sama orang yang lo jadiin korban kak," sahut edo lalu pergi dari hadapan mereka ber tiga.

"Yuk kita pulang,gak guna lama-lama sama orang munafik." Sindir rendy dengan menggandeng reyna untuk pergi.

Reyna sempat menoleh ke arah citra, dan citra menatapnya seakan perang belum selesai.

☆☆☆☆☆☆

Setelah tahu tentang kejadian kemarin, rendy selalu tersenyum dan melakukan apapun dengan semangat 45, dan hari ini ia mengajak reyna untuk jalan-jalan ke taman mumpung satnight.

Ia selalu memandang wajah reyna dari sampai, betapa bahagianya ia memiliki seorang kekasih yang mengerti tentang keadaannya. Ia akan membahagiakan sampai nanti.

Sesampainya di taman, mereka berdua duduk dikursi panjang yang berada di taman itu.

"Hmm sayang, aku mau beli minuman dulu ya. Kamu disini aja bentar kok." Pamit rendy. "Ok siap." Ucap reyna dengan memandang jalanan yang sepi di depan taman itu.

☆☆☆☆☆☆

Saat reyna melihat seseorang itu, ia sempat melihat jika dompetnya jatuh didepan reyna lantas reyna mengambil dan meneriaki orang itu, dan orang itu menyebrang. Reyna pun menyusul tanpa melihat kanan kiri ia langsung menyebrang jalanan itu untuk mengejar seseorang itu.

Tanpa sepengetahuan reyna mobil hitam yang melaju dengan kecepatan tinggi itu berjalan dengan sangat cepat. Dan tanpa ia sadari kakinya sangat sulit untuk digerakkan.

"TOLONG!"

Brakkk

"REYNA!" Teriak rendy dan menghampiri reyna yang berada di atas rumput itu.

The Dream Is Real (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang