❤ CHAPTER 29 ❤

185 5 0
                                    

Hubungan rendy dan reyna semakin hari semakin membaik dan semakin banyak yang iri ataupun memuji hubungan mereka.

Dan Disini lah reyna sudah menyiapkan mental untuk rintangan yang akan menerpa hubungannya, berkat Roy yang tadi pagi memberi tahu rencana citra yang akan dia jalankan.

☆☆☆☆☆☆

Kantin

Rendy dan reyna berjalan beriringan untuk menuju ke kantin, banyak pasang mata yang melihat kemesraan mereka.

Ada saja tingkah mereka berdua untuk berjalan sepanjang koridor yang mereka lalui, terkadang bercanda ria, tertawa lepas dan menggenggam tangan mereka menyatu.

Sesampainya di kantin, Reyna menghembuskan nafasnya pelan saat tahu tempat duduk rendy ditempati oleh citra dan Roy,

Roy sempat menganggukkan kepalanya pelan untuk bersiap, dan reyna mengatur nafasnya lalu dihembuskan lagi.

"Rendy?!" Teriak citra dengan menghampirinya, reyna yang melihatnya hanya tersenyum tipis.

Tenangkan diri lo reyna, oke.batin reyna.

Rendy melihat ke arah reyna saat citra merangkul lengan kekarnya, reyna hanya tersenyum.

"Eh, lepasin gue Citra." Ucap rendy dengan melepaskan rangkulan tangan citra.tetapi citra enggan untuk melepaskannya.

"Aku kangen sama kamu rendy,"

Reyna yang mendengar itu hanya bisa menahan sesak didadanya. Kuatkan diri lo reyna ini permainan, lo jangan kebawa suasana.batin reyna

"Citra!" Bentak rendy membuat seisi kantin yang tadi ramai kini hening, dan menatap rendy,reyna dan citra.

''Lepasin gue, cit-" ucapan nya terpotong oleh reyna. "Hmm kak, gapapa kok kak citra sama kakak, kita duduk disana aja ya. Aku udah laper abisnya." Sela reyna

Rendy pun merasa tak enak dengan reyna, bagaimana tidak kekasihnya itu rela miliknya disentuh oleh orang lain.

Reyna yang sedang makan dan dihadapkan dengan dua insan yang tidak berstatus lagi dan hanya selembar masa lalu itu pun hanya menghembuskan nafasnya.

Kalian cocok.batin reyna.

Maafin aku reyna, aku mohon kamu jangan marah.batin rendy, saat melihat raut wajah reyna yang nampak kecewa.

"Rendy, nanti kita pulang bareng ya? Baby nya lagi pengin berduaan sama papanya." Ucap citra dengan mengelus perutnya yang rata.

Uhukk...

Rendy yang mendengar itu tersedak oleh minumannya, bagaimana bisa citra mengatakan itu didepan kekasihnya.

"Omong kosong," serkah rendy dengan melepaskan paksa rangkulan tangan citra.

"Tapi ini anak kamu rendy," jelas citra dengan meneteskan air matanya.


Reyna bisa menebak jika air mata itu hanya air mata buaya.

"Cukup!" Bentak Rendy, membuat citra maupun reyna terlonjak.

The Dream Is Real (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang