❤CHAPTER 28 ❤

169 5 1
                                    

"rencana sudah berjalan tinggal tanggal mainnya aja," gumam Citra yang ada di apartemen roy.

Roy yang dari tadi mengamati gerak-gerik Citra membuat Roy paham apa yang akan citra lakukan untuk rencana yang citra buat.

Ini gak bisa dibiarin, gue gak bakal diem. Dan gue akan ngelindungi reyna, dari kelakuan iblis itu. Batin roy

☆☆☆☆☆☆

From : 081*********

Reyna, ini aku roy nanti jam 7 kamu ke cafe ***** aku tunggu disana.

Reyna yang melihat pesan singkat itu sempat  kaget saat mendapati pesan dari masa lalunya ia sempat dilema untuk menjawabnya atau nggak, hingga akhirnya ia membalasnya.

To : 081*********

Iya

Dan reyna pun langsung memasukkan ponselnya disaku seragam nya.

"Siapa tadi?" Tanya rendy. Rey sempat bingung dengan jawaban yang akan di lontarkan untuk menjawab pertanyaan rendy. "Hmm, a-anu itu operator biasa.hehe."

"Oh." Lalu rendy pun melanjutkan makannya, dan reyna menghembuskan nafas leganya lalu juga melanjutkan acara makannya.

Mereka berdua sekarang berada di Tukang batagor karena ini keinginan Reyna dan rendy menuruti kemauan reyna.

☆☆☆☆☆☆

Reyna yang sedari tadi mondar mandir di kamarnya bingung, dengan ajakan Roy, ia gugup apa yang akan roy perbuat? Apa dia akan menyakitinya? Atau masa lalu itu akan terulang lagi? Arghhh... cukup sudah fikiran itu harus segera ditepis.

Reyna melihat ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul setengah 7 dan 30 menit lagi ia akan menemui roy.

Reyna pun bersiap-siap untuk mempersiapkam diri, serasa sudah cukup reyna pun turun dan melihat kakaknya yang sedang berkutik dengan laptopnya.

"Kak, gue keluar bentar ya." Pamit reyna kepada Reno, sekilas Reno menoleh ke arah reyna. "Mau kemana? Jangan pulang malem-malem."

"Kerumah temen kak, bentar kok. Ya dadahh bye kakakku." Pamit reyna dengan menutup pintu rumah itu.

Reyna pun mengambil montor maticnya yang berada digarasi rumahnya.

☆☆☆☆☆☆

Sesampainya di Cafe tujuan reyna memarkirkan montornya di tempat yang dikhususkan untuk tempat kendaraan pelanggan cafe tersebut.

Reyna memasuki cafe itu, dan mengedarkan pandangannya tertuju tempat pojok terdapat seseorang yang pernah hadir di hidupnya dan kini berstatus masa lalunya.


Dengan rasa gugup menghampiri, reyna melangkahkan kakinya untuk menuju ke tempat seseorang itu.

"Hai..." sapa reyna dengan melambaikan tangannya, dan roy pun menoleh ke arah sapaan itu. "Oh, h-hai silahkan duduk."

Sempat hening saat berada di tempat meja yang sama.

"Ekhem.. aku mau ngomong sesuatu sama kamu, tapi kamu janji gak bakal potong ucapanku." Ucap roy, melontarkan perkataan dan reyna pun mengangguk.

"Jadi gini...."

☆☆☆☆☆☆

Setelah mendengar penjelasan dari roy di cafe tadi,membuat reyna mulai sekarang harus was-was jika berada di area yang sama dengan citra.

Flasback on.

"Kamu mulai sekarang harus hati-hati, dan kita akan main tak tik untuk mempengaruhi citra." Ucapnya dengan menyesap coffe latte nya.

Reyna yang tidak tahu maksud dari perkataan roy mengeryitkan dahinya tidak mengerti.

"Maksudnya?" Ucapnya.

"Reyna akan melukai kamu, saat kamu dekat dengan rendy. Dan ia selalu bisa licik dengan kejadian waktu lalu dimana rendy dibawa ke hotel oleh anak buah citra. Citra hamil, dan citra akan menjebak rendy dengan melabui jika janin yang ada dikandungannya itu adalah anak rendy. Aku mendengarnya saat dia bergumam sendiri di apartemen ku waktu lalu. Saat dia dalam keadaan mabuk." Panjang lebar roy untuk memperjelas.

"Apa? Hamil?"

"Iya."

"Tapi anak itu anak siapa?"

"Anakku."

"Ha?, kamu serius? Dan kenapa korbannya rendy? Apa kamu tidak bertanggung jawab atas kelakuanmu?" Tanya reyna dengan sekali tarikan nafasnya.

"Karena aku belum siap jadi ayah dari anak tersebut." Gumam roy. Reyna yang mendengar itu hanya mendengus. "Huh! Kamu ngelakuin aja siap, tapi untuk bertanggung jawab kamu belum siap." Sahut reyna dengan melipat kedua tangannya didepan dadanya.

"Iya aku belum siap, kamu tahu kan jika papaku mempunyai riwayat jantung? Jika beliau tahu kabar anaknya menghamili anak orang bagaimana? Papa pasti sakit lagi aku tidak mau itu terjadi lagi.''

Reyna hanya menghembuskan nafasnya pelan. "Jadi bagaimana dengan tak tik yang kamu maksud itu?" Tanya reyna untuk mengalihkan pembicaraan yang menurutnya terlalu larut dalam kesedihan.

"Jadi tak tik ini tidak diketahui oleh rendy maupun citra dan hanya kita berdua saja yang tahu. Waktu akan ke waktu dan rencana citra tersebut akan segera beraksi, jadi jika citra mendekati rendy kamu tidak perlu untuk sakit hati itu adalah awal rencana dia, jadi kau ikutin terus alur ceritanya. Aku harap kamu menyiapkan mentalmu untuk ini." Jelasnya.

Membuat reyna paham dengan tak tik itu, dan roy memyudahi pertemuan itu dan mereka pulang.

Flasback off..

Reyna hanya menghembuskan nafasnya pelan lalu ia memejamkan kedua matanya dan terlarut dalam mimpinya..

Tbc.

Maaf ya kalo sedikit, ini aja udah nyicil dari kemarin heheh.. authornya masih banyak tugas yang ketunda...

Duh citra ada aja, untung roy sudah tahu rencananya...

Cerita lanjutnya akan dilanjut besokk

follow akun wpnya oke")

Deviagustina.agust (ig)

See you all

The Dream Is Real (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang