❤CHAPTER 24 ❤

179 6 0
                                    

"Ma, Rendy berangkat dulu." Rendy mulai hari ini sudah kembali fit dan sekarang tugasnya ialah menjemput kekasih tercintanya siapa lagi kalo bukan,Reyna

Tepat saat Rendy sudah berada di depan rumah Reyna, Seperti biasa Rendy langsung masuk begitu saja, dikarenakan Ucapan reno waktu lalu.

Flasback on

"Lo ngapain diluar masuk, kayak bocah mau ngamen aja." Ucap Reno dengan melipat tangannya di depan dada.

"Eh,hmm anu gak sopan bang, hehehe.." Reno yang melihat itu hanya menghela nafas.

"Anggap aja ini rumah lo juga,gak harus nungguin Adek gue keluar. Lo masuk aja, rumah ini terbuka selalu buat lo."

Flassback off

Saat Rendy memasuki ruang tamu, sudah terdapat Reno yang sedang berbincang dengan perempuan, rendy menebak jika itu, Putri, kakak tertuanya.
"Loh kak, lo ngapain disini?" Tanya rendy dengan menatap dua insan itu.

"Gue lagi tanya jam kampus gue di Reno, lo mau jemput reyna?" Tanya balik putri saat melihat Rendy berada dirumah temannya itu.

"Iya, bang, reyna nya ada kan?" Ucap Rendy. "Iya Lo keatas aja!"

Rendy pun mengikuti perintah reno agar ia keatas untuk menuju kamarnya Reyna.

Saat didepan pintu kamar reyna, ada celah sedikit dikarenakan pintunya tidak ditutup rapat, dan Rendy bisa melihat jika reyna sedang menyisir rambutnya.

Rendy pun langsung masuk tanpa izin dari pemilik kamar itu.

Dan rendy mengambil alih sisir yang ada di genggaman reyna.

"Eh, loh kak, kamu sejak kapan disini?" Reyna terkejut saat tahu keberadaan rendy dikamarnya. "Kamu gak liatin tadi aku ganti baju kan?" Curiga dengan keberadaan rendy, membuat Reyna melontarkan kata-kata itu.

"Eits, siapa juga yang liatin badan krempeng kamu, gak nafsu." Sahut Rendy dengan menyisir rambut reyna yang tergerai.

Melihat ekspresi wajah reyna berubah menjadi cemberut membuat rendy tersenyum. "Aku cuma bercanda sayang, jangan dianggep beneran."

"Bodo amat."

"Tuh kan ngambek lagi, janji deh pulang sekolah nanti aku beliin novel kesukaanmu."

"Aku udah beli kemarin sama kak reno.''

Mampus gue, apa ya? Oh iya siomay kesukaannya. Batin Rendy.

"Yaudah siomay kesukaan kamu aja deh,"

Melihat ekspresi wajah reyna berubah menjadi ceria membuat rendy menghela nafas lega.

"Aku pengen, tapi kata kak reno gak boleh makan siomay dulu nanti sakit perut." Dan wajah reyna kembali ke ekspresi semula.

Rendy pun hanya menghela nafasnya. Ia pasrah dengan ini semua. Tiba-tiba terlintas satu favorite semua wanita jika mereka sedang dalam mood buruk.

"Gimana kalo nanti pulang sekolah aku beliin es cream?" Rendy berharap jika ajakannya nanti tidak sia-sia.

"Persetujuan diterima oleh princes reyna." Ucap reyna dengan wajah berbinar membuat rendy tersenyum lega, dan sekarang mereka akan turun ke bawah untuk sarapan bersama.

Sesampainya di ruang makan, reyna tidak mendapati sesosok kakaknya.

"Kak reno kemana ya? Kok tumben gak ada?" Tanya reyna, Rendy hanya mengedikkan bahunya. "Mungkin udah berangkat kali."

Dan di ruang makan hanya ada dua orang yang sedang menikmati acara sarapan itu.



☆☆☆☆☆☆

The Dream Is Real (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang