Just-About Us | mark lee + kang mina •_•

Chapter 14

2 years later.

Mark terlihat sibuk dengan beberapa tumpukan kertas. Dirinya terlalu fokus pada hal yang dilakukannya hingga tak menyadari seseorang masuk ke dalam ruangannya.

Seseorang tersebut melangkah mendekati meja kerja Mark. Dia mendengus pelan melihat Mark yang tidak tergangu akan kedatangannya.

"Mr. Lee."

Mark masih tidak mengindahkan keberadaan seseorang tersebut.

"Mark Lee."

Lagi, Mark tidak mengindahkan panggilan tersebut. Membuat orang itu kembali mendengus. Mark akan sangat susah diganggu apabila sudah fokus terhadap apa yang dikerjakannya, dan hal tersebut tidak membuatnya kaget. Tapi tetap saja, dia sudah jengah dengan kelakuan Mark.

"Mark, Mina pengen ketemu sama lo."

Dan sukses. Mark tersentak mendengar seseorang mengucapkan nama Mina. Dirinya mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang berucap. Lucas.

"Mina?"

Dan Lucas lagi-lagi mendengus setelah mendengar kata pertama yng keluar dari mulut Mark.

"Iya, Mina."

"Dia ada di Kanada?"

"Ya lo mikir aja, bego. Ya kali Mina di Kanada."

"Anjir lo."

"Jangan salahin gue lah, lo nya dipanggilin ga nyaut-nyaut."

"Kenapa?"

"Nih, gue mau kasih file yang lo minta kemaren."

"Oh. Thanks, Luke."

"Lo tuh kalo udah dihadepin sama kertas-kertas itu sering lupa diri. Kesel gue."

"Lah, gue yang lupa diri kenapa lo yang protes? Lagian, udah biasa juga kan?"

"Biasa sih biasa. Tapi ngeselin. Udahlah, gue mau balik ke meja gue."

"Silahkan."

Lucas pun memutar badannya dan bergegas untuk keluar dari ruang kerja Mark. Sebelum akhirnya dia kembali membalikkan badannya tepat di depan pintu.

"Oh iya, Mark."

"..."

"Santo Company ngajak kita bekerja sama."

"Terus?"

"Kerja sama yang ditawarin cukup menguntungkan bagi perusahaan. Jadi, mungkin lebih baik lo terima tawarannya."

"Laporannya udah di kasih ke gue?"

"Kayaknya sih udah. Mungkin belom sempet lo baca."

"Nanti gue lihat dulu."

"Well, semoga lo nerima tawarannya."

"Kok kesannya lo pengen banget nerima tawaran kerja sama ini? Biasanya juga lo no comment."

"Gue temen yang baik. Makanya gue nyuruh lo nerima kerja samanya."

"Emang ada apa?"

"Projectnya bakal dilakuin di Korea. Lo kangen Korea kan?"

"..."

"Ah, lo kan kangen Mina nya."

"Luke."

"Apa?"

"Mendingan lo balik aja ke ruangaan lo. Bosen gue liat muka lo seliweran mulu ke kantor gue."

"Anjir lo, Mark. Untung lo temen gue, untung juga lo yang ngasih kerjaan ke gue. Kalo bukan, udah gue musnahin lo dari dulu."