Chapter 10

920 103 4
                                    

Mark melepaskan pagutannya saat dirasa Mina menepuk pundaknya karena kekurangan oksigen. Mina langsung menundukkan wajahnya dengan mata yang masih terpejam dan berusaha untuk menstabilkan napasanya. Sedangkan Mark sendiri masih meligkarkan tangannya di pinggang Mina.

"Mark."

"Hm."

"..."

"Kenapa?"

Mark meletakkan kedua tangannya di pipi Mina dan membimbing Mina untuk menatapnya.

"Bilang aja."

"..."

Mina masih terdiam dengan menatap Mark tepat dimatanya. Mark yang melihatnya terlihat mengerutkan keningnya sebentar.

"Min."

"Hm."

"Gue ga bakal minta maaf."

"..."

"Bales apa gitu, Min. Kalo lo diem kek gini kan gue jadi bingung."

"Mark."

"Apa, sayang?"

"Jangan pergi."

"Apa?"

"Gue ga mau lo pergi. Meskipun lo pergi buat belajar. Apalagi lo ke Kanada, ke tempat lahir lo. Tapi beneran, gue ga mau lo pergi."

"Mina."

"Gue tau, buat ngebatalinnya pun ga mungkin. Lo sendiri bakal pergi beberapa hari lagi."

"Terus, lo mau gimana?"

"Kalo emang lo bener-bener harus pergi, boleh gue ikut lo?"

Mark langsung melebarkan matanya. Kaget akan perkataan Mina.

"Jangan bercanda lo, Min."

Mina yang mendengar perkataan Mark langsung menjauh dari Mark karena kesal.

"Gue ga bercanda, anjir!"

"Ya lo ngomongnya gitu. Tiba-tiba banget sih."

"Bilang aja lo emang mau pisah sama gue!"

"Gue ga bermaksud kek gitu!"

"Udahlah, gue serius malah lo bilang bercanda. Gue pulang aja lah."

"Mina!"

"Apaan sih? Udahlah, ga usah dilanjutin. Salah gue juga nanya hal nonsense kek gitu. Gue pulang."

Mark langsung menghalangi jalan Mina. Mark memegang pundak Mina dengan menatap Mina intens. Mina juga membalas tatapan Mark, tapi dengan tatapan kesal.

"Oke, gue minta maaf karena gue mikir lo cuma bercanda doang. Tapi beneran, bukan itu maksud gue. Gue bukannya mau pisah sama lo atau gimana. Karena sekalipun gue ga ada pikiran kek gitu.

"Gue cuma kaget. Sumpah. Lo tiba-tiba ngomong kek gitu siapa yang ga kaget? Dan respon gue terlalu cepet.

"Gue emang kaget denger ucapan lo, tapi meskipun kaget pun pikiran gue tiba-tiba keinget bunda. Lo ga kasian bunda lo tinggal di rumah sendirian disaat kak Dan sibuk sama kuliahnya dan kak Seulgi sama ayah yang ga selalu ada di rumah? Apalagi ayah sekarang ditugasin di Busan selama 1 tahunan, setahun pulang ke rumah pun bisa dihitung jari.

"Gue sebenernya juga dari awal ada pikiran buat ngajak lo ikut program pertukaran pelajar ini. Tapi gue ga mau egois. Well, gue juga tau gue udah jadi egois di sini karena dari awal gue ga bahas tentang ini sama lo lebih dulu, tapi ga buat bunda.

Just-About Us | mark lee + kang mina •_•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang