Chapter 19

530 68 17
                                    

Mark tidak memberikan respon apapun. Dia hanya terdiam. Tatapan matanya masih terpaku pada mata caramel yang juga memandangnya setelah mengucapkan kalian yang cukup—sangat—mengejutkan Mark. Mark menelisik ke dalam mata itu. Kemudian dia berucap.

"Selamat, Min, lo udah berhasil bikin gue jadi orang bego."

Mina hanya diam. Dia juga sebenarnya tidak tahu, kenapa dia malah berucap sebaliknya kepada Mark, padahal jelas-jelas dia menolak ajakan Jihoon untuk menikah. Tapi sungguh, Mina terdorong untuk mengucapkan hal tersebut. Entah dari mana dorongan tersebut.

"Semoga lo sama pacar lo longlast. Gue ga tau bakal ketemu lo lagi apa ga, tapi gue seneng bisa ketemu sama lo. Semoga aja kita bisa ketemu lagi setelah ini, setelah project ini berakhir.

"Karena gue juga ga tau, gue bakal terus di Kanada atau bakal balik Korea lagi. Gue pergi."

Mark pun pergi meninggalkan Mina. Tidak ada emosi dalam ucapan Mark, semuanya terasa datar dan dingin, Mina merasakan itu. Mina menstabilkan emosinya sebelum keluar dari ruangan. Bersyukur Mark sudah menghilang dari koridor lantai 28. Tanpa menunggu lama di depan lift, Mina langsung saja menuju ruangannya. Berharap Doyeon berada di ruangan dan dapat menjadi tempatnya menuanngkan segala perasaannya saat ini.

Sesampainya Mina di ruangannya, dia tidak menemukan Doyeon. Dengan kasar dia langsung saja mengambil handphonenya yang memang sengaja dia tinggal di atas mejanya. Dia langsung saja menelepon Doyeon. Dan Mina kembali kesal saat dia mendengar dering telepon Doyeon berada di ruangan tersebut. Doyeon meninggalkan handphonenya di meja kerjanya juga.

Mina kemudian menghela napasnya. Dia mendudukkan dirinya di kursinya. Meletakkan kedua tangannya di atas meja kerjanya dan menangkup wajahnya di tangannya dengan frustasi. Dia kembali mengambil handphonenya. Menelepon seseorang yang kemungkinan besar akan menerima teleponnya saat ini. Changbin. Dia ingat bahwa Changbin tidak pernah absen membawa handphonenya dan tidak pernah juga dia mengabaikan telepon darinya. Akhirnya, setelah beberapa saat menunggu Changbin mengangkat teleponnya, suara Changbin pun terdengar.

"Kenapa? Ga biasanya lo nelepon pas jam makan siang?"

"Lo dimana?"

"Di restoran deket perusahaan lo. Restoran Jepang."

"Makan siang?"

"Bego jangan dipelihara kek, Min."

"Sendiri, apa sama orang lain?"

"Sama Woojin, Sohye juga."

"Gue ke sana sekarang."

"Tapi, Min—"

Mina langsung saja memutuskan sambungan teleponnya. Memasukkan handphonenya ke dalam tas kemudian menulis sesuatu di post-it dan meletakkan post-it tersebut di atas meja kerja Doyeon. Dan dia bergegas menuju restoran Jepang yang dimaksud oleh Changbin.

* Just—About Us *

Doyeon kembali ke ruangannya saat Mark tiba-tiba saja menelepon Lucas, menanyakan dimana dia berada, kemudian menyusul ke kantin dan setelah berbincang sebentar dengannya, Mark malah mengusirnya, mengatakan bahwa ada hang harus dia bicarakan dengan Lucas. Doyeon kesal kepada Mark, tentu saja, Mark sendiri yang berkata bahwa dia akan membiarkan Lucas bersamanya saat di Korea, tapi malah dia sendiri yang mengganggu.

Dia langsung saja mengambil handphonenya dan mendapati panggilan tak terjawab dari Mina. Dia mengerutkan alisnya. Tanpa berpikir panjang, dia langsung menelepon Mina. Mina tidak menjawab panggilannya. Doyeon kembali bertanya-tanya. Kemudian dia mencoba menelepon Mina lagi. Dan diangkat.

Just-About Us | mark lee + kang mina •_•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang