4. Hujan

454 71 0
                                        


Follow ig wattpad.rin ya:")

Happy Reading!!!

🌼🌼🌼

Wajah Wonwoo nampak kesal saat melihat Y/N meninggalkannya makan sendirian.

Sampai di taman Mingyu masih setia menggandeng tangan Y/N. Y/N terlihat sangat bingung namun dia juga senang karena bisa digandeng sama crushnya.

"Bentar... Gyu berhenti!"
Seru Y/N sambil meminta berhenti.

"Kenapa kamu bohong? Kapan aku janjian sama kamu??"

"Gak ada." Jawab Mingyu dengan gugup.

"Terus buat apa kamu ngajak aku ke taman pas aku lagi makan sama Wonwoo." Tanya kembali Y/N dengan muka bingung

"Gak apa-apa." Sahut kembali Mingyu dengan pura-pura.

"Tunggu-tunggu... apa kamu cembur-"

Tiba-tiba tangan sempurna Mingyu menempel di bibir Y/N dan menghentikan kata terakhir yang di ucapkan Y/N.

"Ssttt.. siapa yang cemburu. Buat apa juga gue cemburu. Jangan sampai semua orang denger kata terakhir lo itu!"

Y/N benar-benar tekejut. Pipi Y/N kali ini benar-benar merah seperti tomat, karena menurutnya Mingyu sedang cembokur eh cemburu.

"Iya iya perfect boy kayak kamu mana mungkin suka sama aku."
Jawab Y/N sambil tersenyum.

"Itu lo tahu, gue emang ganteng. Gak mungkin gue suka fans sendiri." Dengan melirihkan kata 'fans' di depan Y/N

"Ya udah aku mau balik makan sama wonwoo aja."

Sahut Y/N sambil membalikan badan dan menuju ke ke kantin.

"Tunggu!!"

Tiba-tiba tangan Y/N tertarik dan berputar kembali ke hadapan Mingyu, karena tarikan Mingyu yang begitu kuat otomatis badam Y/N yang kecil menjadi terhuyung kedepan dan memeluk Mingyu.

Y/N sangat terkejut! Dia memeluk Mingyu! First time dia bisa sedekat ini dengan Mingyu! Bahkan Mingyu bisa merasakan detak jantung Y/N yang saat ini sedang berdisko di dalam sana. Mungkin Y/N juga bisa merasakan detak jantung Mingyu jika saja Y/N tidak sedang sibuk dengan pikirannya sendiri.

Mata Mingyu melotot kaget. Tiba-tiba tubuhnya susah digerakkan. Dia masih memeluk Y/N. Bagaimana jika yang lainnya melihat? Ah Mingyu tidak memikirkan itu, dia malah memikirkan kenapa jantungnya tiba-tiba berdegup kencang? Dia tidak mengira akan memeluk Y/N seperti ini.

Mingyu menatap kebawah. Pas sekali, sangat sangat pas waktunya. Y/N juga sedang mendongak menatap Mingyu. Merela saling bertatapan sebentar, masih berusaha menetralkan deguban jantung masing-masing.

Setelah sadar Mingyu langsung melepaskan tangan Y/N. Y/N pun terjatuh karena Mingyu tidak hanya melepaskan namun dia tidak sengaja mendorong nya karena terkejut.

brukkk...

Suara Y/N terjatuh.

Mingyu langsung membantu Y/N berdiri.

"sorry gue gak sengaja."

Dengan rasa bersalah Mingyu minta maaf ke Y/N.

Sepertinya Y/N sangat kesal dengan perlakuan Mingyu. Bagaimana bisa? Dia baru saja terbang ke langit tiba-tiba jatuh ke jurang. Mingyu mendoronganya? Astaga kejam sekali.

"Apa lagi? Selama ini kamu udah nyuekin aku terus tadi maksa-maksa pergi, sekarang jatuhin aku lagi! Gak cukup apa? Ya kamu emang sempurna sedangkan aku... mungkin menurut kamu aku jauh dari kata itu. Terserah kamu anggap aku fans atau apapun itu. Kamu emang sempurna. Tapi kamu jahat!!"

Terlihat air menetes dan jatuh ke lantai depan taman. Ternyata itu air mata Y/N yang mungkin malu dan sakit hati atas perlakuan Mingyu. Y/N pun pergi meninggalkan Mingyu.

Mingyu hanya diam. Dia tidak tahu harus berkata apa karena memang dia tidak sengaja. Mingyu juga tidak mengerti kenapa Y/N tiba-tiba bisa semarah itu. Mingyu benar-benar merasa bersalah.

"Gak-gak.. gue gak sengaja dorong dia, kenapa semarah itu. Gimana kalau dia gak suka lagi sama gue? Gimana kalau dia jadi lebih deket sama Wonwoo?? gue harus gimana ini?" Guman Mingyu kebingungan saat Y/N sudah semakin jauh.

Hatinya terasa aneh tidak seperti biasanya. Selain rasa bersalah masih ada rasa yang lain namun Mingyu belum bisa memahami rasa aneh itu.
Padahal Mingyu hanya ingin menjauhkan Y/N dari Wonwoo agar Y/N tetap suka padanya bukan membuat Y/N sakit hati.

Jam sekolah sudah usai. Mingyu pulang dengan membawa segala permasalahan yang dihadapinya hari ini.

"Kenapa gue terus mikirin dia? Apa ini? Rasanya aneh. Kenapa gue jadi sesak gini?" Guman mingyu sambil memegangi dadanya yang terasa sakit.

Saat berada di jalan tiba-tiba rintik-rintik hujan berjatuhan dari langit.
Hujan turun sangat deras. Mingyu yang setengah basah kuyup langsung berteduh di halte bus.  Mingyu duduk di samping cewek yang memakai seragam sama dengannya. Namun Mingyu tidak memperdulikan cewek tersebut.

"Hujannya deres banget. Apa Y/N kehujanan??" Guman Mingyu namun langsung tersadar kembali, "aishh... ngapain juga gue mikirin dia lagi. Apa peduli gue dan apa untungnya buat gue."

Mingyu menunggu hujan reda walaupun dia sudah basah kuyup.

Saat menoleh ke kanan Mingyu melihat cewek di sampingnya kedinginan. Dia tetap menunduk dan menggigil. Melihat itu Mingyu tidak diam saja. Mingyu pun bertanya kepada cewek tersebut.

"Lo kedinginan?" Cewek itu masih menunduk kemudian Mingyu mengeluarkan sesuatu dari dapam tasnya.

"Nih pake!" Mingyu menyodorkan sebuah hoodie hitam.

Mendengar suara Mingyu, cewek tersebut menoleh ke arahnya menggelengkan kepala sebagai tanda dia menolak penawaran Mingyu.

Tiba-tiba mata mereka terbelalak. Tanpa disadari ternyata cewek yang dari tadi menggigil adalah Y/N. Tidak hanya Mingyu yang terkejut, Y/N pun ikut terkejut bahwa dari tadi yang berada di sampingnya adalah Mingyu.

Mengetahui itu Y/N langsung pergi dari halte meskipun hujan belum reda. Y/N berlari tanpa menghiraukan hujan deras. Mingyu yang tadinya terkejut langsung memanggil-manggil Y/N agar tidak pergi karena masih hujan.

"Y/N tunggu!!!"

"Y/N!!!"

Usaha mingyu tidak berhasil. Y/N sudah berlari meninggalkannya sendirian di halte.

"Kalau dia sakit gimana?"

"Dia masih marah?" Gumannya sendirian.

"Gue harus minta maaf sama dia dan buat dia kembali suka sama gue."


Bersambung.....

THE PERFECT BOY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang