7. Latte

279 53 0
                                    

Pagi yang cerah. Musim dingin pun telah datang. Siswa-siswi sangat antusias menyambut musim dingin. Tetapi tidak dengan Mingyu. Dia malah sebaliknya. Akhir-akhir ini dia terlihat diam dan lebih dingin. Kesehariannya saat istirahat hanyalah membaca buku di perpustakaan.

Melihat itu, Y/N merasa aneh. Y/N juga tidak pernah berpapasan dengan Mingyu lagi saat di kantin. Mingyu selalu sendiri. Y/N mengecek seluruh ruangan di sekolahnya hanya untuk menemukan Mingyu. Dia menemukan Mingyu di perpustakaan. Ternyata setiap hari Mingyu selalu di situ.

Setiap hari saat jam istirahat Y/N selalu mengintip Mingyu di perpustakaan. Sekedar penasaran dengan perubahan sifat Mingyu akhir-akhir ini.

"Ngapain Mingyu tiap hari stay di sini, emangnya dia gak butuh makan apa?" Guman Y/N sambil mengintip di selah-selah rak buku.

"Mana lagi musim Mingyu lagi, musim dingin maksudnya hehe."

"Daripada gue cuman ngintip mendingan juga ikutan baca." Lanjutnya sambil memilih-milih buku untuk di baca.

Saat Y/N hendak mengambil buku, ada tangan lain sedang meraih buku di satu tempat yang sama. Ternyata itu adalah tangan Mingyu. Y/N terkejut karena merasa tertangkap basah karena ketahuan mengintip.

Mingyu menatap Y/N dengan tatapan tajam dan dingin. Tatapan seperti penuh arti tetapi kemudian Mingyu memutuskan kontak lebih dahulu.

Y/N yang baru sadar langsung menyapanya. "Hai!"

Mingyu hanya terdiam dan tetap menatap Y/N. Tak lama kemudian Mingyu pergi membawa buku yang diambilnya tadi. Y/N tidak heran dengan perlakuan Mingyu, karena Y/N sudah sering mendapat respon seperti itu.

Y/N pun meletakkan buku yang di ambil bersamaan dengan Mingyu tadi dan bergegas menuju kantin.

Saat di kantin, Y/N tidak sengaja bertemu dengan Wonwoo.

"Hai Won!" Sapa Y/N.

Mendengar sapaan Y/N, Wonwoo langsung melepas earphonenya dan membalas sapaan Y/N.

"Oh... Hai!"

"Kenapa buru-buru? Duduk sebentar kita makan siang sama-sama." Ucap Wonwoo mengajak Y/N untuk duduk bersamanya.

"Nanti saja, aku harus balik ke perpustakaan."

"Kamu sibuk? Mau aku bantu?" Tanya Wonwoo.

"Gak usah. Aku cuma mau ketemu Mingyu di perpus." Ujar Y/N dengan sangat jujur.

"Oh..."

Setelah memesan kopi, Y/N kembali menghampiri Wonwoo. "Em... aku duluan ya Won, bye!" Pamitnya.

Y/N berjalan kembali menuju perpustakaan dengan membawa dua gelas kopi latte. Karena cuaca sangat dingin Y/N membelikan kopi untuk Mingyu.

Sementara itu, Wonwoo langsung memakai earphonenya lagi dan sesekali meneguk minuman di depannya. Wonwoo merasa cemburu melihat mereka dekat. Namun dia juga tidak bisa melarang Y/N.

Saat Y/N sampai di perpustakaan, Mingyu sudah tidak ada lagi disana. Dia kesana kemari mencari Mingyu tetap tidak ada juga. Padahal Y/N sudah berlari-lari untuk membeli kopi kesukaan Mingyu, tetapi Mingyu sudah lebih dahulu pergi. Dia merasa kecewa.

"Mingyu kemana? Cepet banget perginya. Padahal kan cuma ditinggal beli kopi bentar udah pergi aja. Terus siapa yang akan minum ini?"
Ujar Y/N dengan raut muka kecewa dan sedih.

Dia memutuskan untuk keluar dari perpustakaan dengan membawa dua gelas kopi latte. Saat Y/N di depan perpustakaan, tiba-tiba ada yang mengambil satu gelas kopinya dari belakang.

"Eh.. Ehh!?!?" Y/N berbalik.

"Siapa yang lo bilang udah pergi?"

Ternyata Mingyu tidak pergi dari perpustakaan. Dia hanya sedang mencari buku lain untuk di baca. Melihat Y/N sedang mondar-mandir membawa dua gelas kopi, Mingyu merasa, Y/N sedang mencarinya. Dia langsung menghampiri Y/N dan mengambil salah satu gelas tersebut. Mingyu pun langsung meneguk kopi fovoritnya itu.

"Em ini sangat cocok untuk menahan udara dingin masuk tubuh gue." Ujar mingyu.

Raut muka yang awalnya sedih, seketika berubah menjadi terkejut. Y/N hanya diam. Nafasnya tercekat, dia tidak tau mau ngomong apa.

"Jangan di luar! Udaranya dingin. Sana masuk kelas!" Seru Mingyu ke Y/N dengan sikap dingin nya itu.

Y/N hanya memasang muka bingung dan menganggukan kepala mengiyakan saja.

Mingyu pun pergi menuju kelas nya. Tidak sengaja dia berpapasan dengan Wonwoo. Melihat wonwoo melewatinya, Mingyu ingat dengan kejadian di bioskop kemarin.

"Yya!" Mingyu berbalik menatap Wonwoo.

Mendengar itu Wonwoo langsung menoleh kebelakang. "Ada apa?"

"Kemaren lo ke bioskop?" Tanya Mingyu sambil berjalan seiringan dengan Wonwoo.

"Apa peduli lo?!"

Setelah menjawab itu, Wonwoo langsung berjalan lebih cepat dan menjauhi Mingyu.

Mendengar jawaban Wonwoo. Mingyu nampak kesal, namun dia juga sependapat dengan Wonwoo.

"Bener juga, emang apa peduli gue? Apa untungnya buat gue?" Guman Mingyu. "Aishh sialan, bisa-bisanya dia jawab gitu ke gue."

Di sisi lain. Y/N sedang senyum-senyum sendiri di bangkunya. Dia terus mengingat kejadian yang di alaminya di perpustakaan tadi.

"Aisshh kenapa gue selalu mikirin kejadian yang tadi ya? Mingyu memang emamg ganteng dan sempurnya, gak salah gue dari dulu suka sama dia. Sayangnya rasa ini cuma bisa dipendem." Guman Y/N.

"Wonwoo itu cowok yang baik sama kayak Mingyu. Sama-sama ganteng juga."

"Apa cinta pertama itu beneran ada tanggal kadaluarsanya ya? Sekaramg Gue udah nemuin orang yang bener-bener suka sama gue, mau nerima gue apa adanya. Terus buat sampe sekarang apa gue nunggu cinta pertama yang belum tentu bisa terbalas?"

Guman kembali Y/N dengan perasaan senang bercampur dengan bingung.

Y/N memang sejak dulu menyukai Mingyu. Namun, selama ini Y/N hanya menerima sikap cuek darinya, karena memang Mingyu hanya menganggap seluruh cewek disekolah nya sebagai fans tak terkecuali Y/N.

Y/N tidak mengerti kenapa Mingyu tidak pernah berkencan dengan salah satu fans nya.

Melihat sikap Mingyu, Y/N tetap mencoba mendekatinya berharap ada keajaiban datang dan Mingyu bisa benar-benar menyukai Y/N.

bersambung...

THE PERFECT BOY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang