Iis tertawa membaca pesan-pesan yang masuk ke ponselnya, dari teman mengajarnya, teman masa kuliah, hingga sahabat-sahabatnya. Pertanyaannya sama.
IIS, MALAM PERTAMANYA GIMANA?
"Malam pertama apaan? Ini aja baru sempet istirahat," Keluh Iis, resepsi dua hari berturut-turut membuatnya lelah bukan main.
Baru saja hari ini ia benar-benar istirhat, meskipun teman kerja Kaffi masih ada beberapa orang yang datang ke rumah mertuanya mengucapkan selamat namun suaminya itu bilang, biar ia yang meladeni, Iis di suruh istirahat saja.
Tidak lama ponsel Iis berbunyi, nama Gita muncul di sana, Iis menghela nafas siap menghadapi ledekan sebelum mengangkatnya.
"Halo pengantin baru," Suara Jose langsung menggelegar di telinganya.
"Berapa ronda pengantin baru?" Rani menimpali.
"Haha, apaan sih?"
"Alah, malu-malu. Halus ga mainnya si Kaffi?" Godaan Gita membuat seluruh wajah Iis memerah, pikirannya kotor seketika.
"Udah dong, gue malu nih!"
Ketiga iblis di ujung sana tertawa keras membayangkan Iis, si wajah unyu, tinggi badan unyu, terintimidasi dengan obrolan dewasa, padahal umurnya sudah 28 tahun.
"Udah, udah kasian Iisnya. Lo dimana sekarang Is?" Tanya Gita kemudian.
"Di rumah mertua di Bogor, ini lagi kamar mas Kaffi sih," Jawab Iis ragu-ragu menyebutkan lokasi, serta panggilannya pada Kaffi.
"Mas katanya! Mas! Haha ciye, istrinya si Mas!"
Iis memeluk guling dan menyembunyikan wajahnya disana, walaupun tidak ada yang melihat ia tetap merasa malu entah kenapa.
"Wah Bogor gak lama lagi gempa lokal nih!" Timpal Jose yang membuat mereka bertiga kembali heboh, sedangkan Iis rasanya sudah sangat ingin menutup teleponnya.
"Mas lo mana Is? Ganteng loh mas lo, aturan waktu elo dikenalin gue ikut. Kali aja dia nyantol gue," Pernyataan Rani membuat Jose dan Gita menjitak kepalanya tanpa ampun, sedangkan Iis tersenyum.
Sering sekali ia mendengar orang-orang membicarakan tampang suaminya yang cukup tampan itu, rasanya bangga juga mendengar.
Suami ku ganteng katanya.
"Mas Kaffi, lagi mandi," Iis mengigit bibirnya.
"Aturan elo nerobos kamar mandi minta mandi bareng!" Sela Gita.
"Iya bener tuh!" Rani tidak mau kalah.
"Ya ecchi! (mesum banget!)" Jose dan imajinasinya.
"Kalian apaan sih? Kita tidur seranjang aja belum pernah, pegangan tangan aja belum. Masa mau disuruh mandi bareng? Ga mau!" Iis memanyunkan bibirnya.
Bunyi pintu terbuka menghentikan percakapan Iis, Kaffi masuk hanya dengan celana piama hitam dan bertelanjang dada dan menatap istrinya sekilas.
KAMU SEDANG MEMBACA
I DON'T WANNA GET MARRIED!
Ficção GeralMarriage just like walk in the park. Yes, jurassic park! Gue gak mau nikah!!!!