Spagetkiss

17.1K 3.3K 254
                                    

Jose riang saat mendapati pesan Taufik di ponselnya, meski hanya pemberitahuan kalau pemuda itu menjemputnya dan sudah ada di depan.

Jose bergegas merapikan mejanya secepat kilat, ia tidak ingin Taufik menunggu terlalu lama.

"Buru-buru amat kak Jose, kayak dikejar malaikat Izrail aja," Tegur salah seorang bawahannya.

Jose berbalik dan memasang senyum paksa cukup creepy.

"Hehe becanda kak Jose, lagian tumben cepet pulang biasanya ampe magrib di sini ngerjain naskah."

"Dijemput pacar kali," Tebak yang lain, Jose tidak memberi tanggapan apapun.

"Lo dijemput Taufik? Ciye-ciye." Kini baru Jose membelalak karena Jefrin yang baru keluar dari ruangannya sudah sebut merek.

"Taufik banget namanya kak Jos?"

"Lah Taufik artinya bagus tau, bentar," Jose meraih ponselnya mengetik nama Taufik dipencarian googlenya,

"Nih Taufik dapat berarti anak laki-laki yang otaknya cemerlang, ramah, dan cenderung pinter."

"Iya deh bagus, bagus," Jefrin mendorong pundak Jose menuju lift menjauh dari suara suit-suit rekan setim Jose.

"Gue ikut deh Jos, waktu itu gak sempet ngobrol sama Taufik di kantin, kalian udah berantem duluan."

"Ih, sembarangan siapa yang berantem?" Jose menekan tombol lift menuju lobby.

"Ah, iya yah kalian gak berantem, tapi elo yang ngambek. Hahaha." Tawa Jefrin meledak, tawa itu baru reda saat Jose meliriknya galak hingga Jefrin hanya bisa berdehem canggung.

"Ehm, btw Taufik udah tau... elo...?"

"Hm, udah gue kasi tau tapi ya gitu, dia masih setengah gak percaya. Ya lagian aneh juga gue gak bisa berpandangan seksual pada lawan jenis, ataupun sesame jenis, ya kalau gue jadi Taufik juga bakal bingung." Jawab Jose.

"Eh iya, bokap gue baca prolog naskah lo, katanya bagus, keep going," Jose mengulas senyum puas bersama dengan tangan Jefrin yang sudah menepuk bangga pundaknya.

"Oh ya?"

Jefrin mengangguk yakin.

"Katanya dengan elo menceritakan kisah cinta orang yang tidak bisa jatuh cinta akan menjadi gebrakan yang luar biasa dan antimainstrem, ya walaupun bokap bilang elo harus bisa jatuh cinta, katanya cuma itu conclusion yang baik untuk endingnya."

Jose menatap pantulan bayangannya pada pintu Lift yang terbuka sembari merapikan anak rambutnya.

"Kalau kisah gue selesai, gue sendiri yang bakal datang duluan ke bokap lo, dia akan jadi orang pertama yang baca endingnya."

🌱🌱🌱

Jose melihat mobil Taufik kala berjalan keluar, langkahnya makin cepat, senyumnya makin mengembang, tangannya melambai ringan.

"Taufik!" Panggil Jose.

Taufik yang fokus bercermin pada spionnya berbalik dan ikut tersenyum kala mendengar betapa bersemangatnya Jose menyebut namanya.

Meski hanya sebentar, senyuman itu pudar saja melihat Jefrin mengekor di belakang Jose.

"Hai Fik," Sapa Jefrin.

"Sok akrab." Balasnya singkat, namun Jefrin Ccma maklum. Dari cerita Jose Jefrin bisa menyimpulkan seperti apa watak Taufik itu.

"Haha iya nih, gue emang pengen akrab sama elo." Jefrin memamerkan lesung pipinya.

I DON'T WANNA GET MARRIED!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang