Jose tersenyum singkat sesaat gadis itu membuka pintu apartemen tempatnya dan Gita tinggal.
Semua itu karena maniknya bertegur sapa dengan sepatu Taufik yang terpajang di dekat rak sepatu di belakang pintu, katanya sebagai penangkal agar kurir ataupun ojek online nakal tidak tahu di apartemen itu hanya dihuni gadis-gadis saja.
"Ngapain lo senyam senyum sama sepatu Taufik?" Teguran Gita seketika menyadarkan Jose.
"Enggak, gue cuma lagi keinget kejadian lucu," Bantahnya.
"Apaan lucu? Wajah tampan tapi datar Taufik?" Gita memasang tampang meledeknya kala Jose duduk di sebelahnya. Gita tidak tahan mencolek-colek bahu gadis yang baru pulang kencan itu.
Sementara itu Jose sudah mengangkat sebelah alisnya tidak paham dengan kelakuan aneh Gita.
"Hem, jangan pura-pura bego gitu Jos, gue sama kak Januar liat elo kali di Bioskop tadi. Saling memandang dan tersenyum ria dengan seorang Obby Rachmad Taufik Hidayatul."
Gita menaik-naikkan alisnya meledek Jose namun yang diledeki malah terlihat biasa saja bukannya tersipu.
"Guekan emang sering nonton sama Taufik Git,"
Ya walapun tadi kencan sih.
"Eh iya sih," Gita kemudian menggaruk pipinya, "Tapi kata kak Januar mata kalian beda, bebinar kayak orang jatuh cinta. Kalian ngedatekan? Iyakan Jos?"
"Kebalik! Elo tuh kali sama kak Januar yang kencan. Iyakan? Ngaku lo?" Kini berbalik Jose yang jadi penyerang, pipi Gita langsung panas dibuatnya.
"Gue..guekan juga sering nonton sama kak Januar," Bantahan Gita malah membuat Jose berekspersi 'ah masa sih?' Di wajah dan alisnya yang sudah bergerak-gerak.
"Beneran Jos! Lagian gue langsung pulang kok! Emang elo baru pulang hampir tengah malam gini. Dari mana lo?"
"Apartemen Taufik." Kejujuran Jose mengejutkan Gita.
"Ih Jose guekan udah bilang jangan sering ke apartemen cowok yang tinggal sendiri. Bahaya!" Gita Refleks mencubit perut Jose.
"Aw! Gue ga ngapa-ngapain cuma main game, nonton anime. Pulang. Otak lo jangan kotor ye! Lagian gue kagak nafsu sama Taufik, nafsunya cuma sama Levi. Udah ah capek gue, mau bobo cantik." Jose mendorong pelan kepala Gita yang penuh imajinasi drama Korea itu.
"Terus kenapa elo senyum-senyum mandang sepatu Taufik?" Penyelidikan Gita belum berhenti, bahkan saat Jose sudah bangkit dan akan menuju kamarnya sendiri.
Jose menghela nafas panjang lalu berbalik menatap Gita, memandangnya dengan ekspresi serius dan berkata...
"Karena gue bangga sama diri gue sendiri mikirin ide pakai sepatu Taufik demi menangkal kejahatan di apartemen kita yang tercinta ini Gita."
Gita sweat drop mendengar jawaban Jose, pada akhirnya gadis itu hanya bisa menepuk jidatnya dan membuat gesture mengusir pada Jose.
"Sana pergi lo!"
🌻🌻🌻
Entah Januar harus merasa lega atau bagaimana saat mendapat pesan pertunangannya ditunda, bukan minggu depan tapi dua minggu lagi.
Di mobil saat perjalanan pulang Januar memikirkan banyak hal, sunggu isi kepalanya hanya berputar tentang Gita, Gita dan Gita.
Bagaimana dengan gadis yang membuatnya nyaman itu? Apa ia sekarang harus jujur dan menyerah pada rasanya? Tapi Januar tidak bisa! Sheila Gita Maharani hanya ada satu di dunia.

KAMU SEDANG MEMBACA
I DON'T WANNA GET MARRIED!
Fiksi UmumMarriage just like walk in the park. Yes, jurassic park! Gue gak mau nikah!!!!