Heal Me

18.8K 3.6K 229
                                    

Makanan favorit Jose? Jangan tanya Taufik, pemuda itu tahu segalanya.

Setelah kembali dari liburan di Bogor baru kali ini Taufik berkesempatan bertemu Jose lagi, itupun dengan pancingan ayam lalapan kesukaan Jose.

Akhir-akhir ini gadis itu teramat sibuk, mungkin karena kepala editornya yang baru. Pesan Taufik saja sudah jarang dibalasnya, padahal pemuda itu rindu.

Rindu yang tidak bisa diutarakan, diutarakanpun ujung-ujungnya Jose tidak akan paham, jadi yah dipendam saja.

"Emmmm, mungkin satu-satunya hal yang membuat gue betah di Indonesia adalah lalapannya," Jose mulai drama dengan mulutnya yang penuh makanan.

Taufik beberapa kali harus membersihkan ujung bibir gadis itu yang hanya dibalas cengiran senang Jose.

"Fik, elo kapan kompetisi lagi?"

"Minggu depan. Ke Jepang,"

Jose menelan makanannya susah payah, gadis itu berbinar dan meraih tangan Taufik.

"Fik, action figure Levi Fik, please Fik. Lo tahukan yang gue incer selama ini susah didapetin di Indonesia?"

Taufik hanya bisa mengangguk pasrah, ia bisa apa dengan suara manja dan mata berbinar Jose? Menolak?

Memangnya Taufik sudah gila?

"Beres," Jose langsung berselebrasi. "Tapi," Jose kembali keposisi duduknya semula dan menatap Taufik serius.

"Elo harus temenin gue nonton sama jalan-jalan malam minggu ini. Bisa?"

Jose mendengus.

"Itu doang Fik? Beres!"

"Tapi ini bukan jalan-jalan biasa Jos," Taufik berdehem sebelum menggaruk tengkuknya dan menatap Jose, dengan mata yang lebih teduh dari biasanya.

"Kencan. Sama gue. Mau?"

🍃🍃🍃

Tidak ada yang mengetahui kelainan Jose selain dokternya, editornya dan dirinya sendiri.

Entah mengapa saat teman sebayanya dulu mulai naksir-naksiran dengan lawan jenis, Jose tidak merasakannya. Tidak ada ketertarikan sama sekali.

Dulu Jose menganggapnya terlambat puber, sampai ia bercerita pada sang editor.

Sejak berumur 18 tahun, Jose memang sudah menerbitkan sebuah naskah di salah satu penerbit besar, ia dipuji dengan membungkus kisah alien menjadi sebuah kisah ringan namun tidak menghilangkan esensi sainsnya.

Pada proyek kedua, penulis muda itu diinginkan membuat sebuah kisah dengan bumbu romance yang gagal total. Jose tidak menjiwainya.

"Aku gak tertarik dengan hubungan percintaan laki-laki dengan perempuan. Even hubungan percintaan sejenispun tidak," Sang editor, ayah Jefrin lebih tepatnya cukup kaget mendengarnya.

Bagaimana bisa remaja 18 tahun tidak tertarik dengan hubungan 'cinta'?

"Loh, Josekan cantik. Masa ga ada yang naksir? Gak ada yang mau jadiin pacar?"

Jose menghela nafas.

"Ada, Taufik. Tapi Jose gak ada rasa om. Jadi Jose tolak," Jujurnya.

"Emang Taufik jelek?"

"Ganteng sih, banget. Nyambung juga kalau ngomong, dia juga gak ribet, tapi kata Taufik dia deg-degan kalau ngeliat Jose, rasanya pengen berdua terus sama Jose. Dan Jose gak merasakan itu om, sedikitpun."

I DON'T WANNA GET MARRIED!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang