Jaehyun menyuruh Zea untuk mengganti pakaiannya di mobil. Sekarang ia sedang menunggu di luar, menanti bunyi klakson karena ia menyuruh gadis itu untuk membunyikannya jika sudah selesai.
Tin!
Pria itu lalu masuk ke kursi kemudi, mendapati Zea yang sudah duduk manis di sebelahya. Mata Jaehyun tak berkedip melihat pemandangan di depannya—begitu terpesona akan perempuan yang menjadi tambatan hatinya ini. Ia menjilat bibirnya lalu mengalihkan pandanganya ke arah lain.
"Fuck, I'm hard."
"Jaehyun?"
"Uh, yes, sorry," ucapnya cepat-cepat begitu Zea menyadari gelagatnya yang aneh.
Gadis itu membulatkan matanya, penasaran dengan tingkah pria di depannya yang mendadak tak seperti biasanya, "Ada apa?"
"No, no."
"Eh?"
"You look effortlessly pretty tonight. I am in love."
Zea tersipu. Pipinya mulai panas. Memang dress yang Jaehyun berikan ini membuat lekukan tubuhnya terpampang begitu jelas. Jaehyun sendiri pun tidak mengira akan seketat ini. Jangan salahkan dirinya, salahkan Riley yang memilih model bajunya karena ia mengajak wanita itu untuk membantu berbelanja sepulang dari Macau.
"Thank you."
"Kamu kedinginan?" tanya pria itu saat melihat Zea yang mencoba mengarahkan AC mobilnya ke pinggir.
Zea mengangguk. Jaehyun lalu keluar dari kursi kemudi dan berjalan menuju bagasi—mengambil jaket kulit miliknya.
"I only have this," ucap Jaehyun sambil menyodorkan jaket tersebut.
"It's okay. Thank you."
"Do you like leather jacket?"
"I prefer hoodies actually," jawab Zea terkekeh.
Jaehyun memiringkan kepalanya, "Hoodie membuatku kelihatan seperti anak kecil."
"Kan lucu?"
"Tidak berwibawa."
Ada-ada saja tingkah pria itu. Padahal hoodie 'kan nyaman dipakainya daripada jaket kulit. Memangnya kalau wibawa itu dilihatnya dari pakaian ya? Ckck.
Jaehyun menyalakan radio jazz sepanjang perjalanan. Gemerlap lampu malam menyinari siluet mereka dalam mobil. Tidak ada suara kecuali cuapan sang penyiar radio. Keduanya sama-sama menikmati suasana malam di kota Seoul.
Mobil Jaehyun berhenti di depan sebuah gedung mewah. Tampaknya seperti sebuah hotel berbintang lima. Zea sama sekali belum pernah ke sini ataupun sekedar lewat.
"Sudah sampai?" tanyanya pada Jaehyun yang tengah mematikan mesin mobil.
Pria itu mengangguk, "Masuk saja duluan. Bilang kepada mereka atas pesanan Jung Jeffrey. Kalau ditanya-tanya lagi, bilang kamu istriku. Aku mau membereskan bagasi dulu."
Apa-apaan Jung Jaehyun... Untuk berkata pada orang-orang kalau ia adalah kekasihnya saja tidak berani. Apalagi mengaku-ngaku sebagai istrinya.
"Tidak bisakah kita masuk bersamaan? Aku menunggumu dulu tidak masalah."
"Di dalam sana lebih hangat. Masuk saja. Tidak akan ada yang mengenali kita di sini," perintahnya sambil mengeratkan jaket kulitnya di badan Zea. Ia lalu mengacak rambut gadis itu pelan.
"Sudah sana masuk."
Zea memasukki gedung tersebut sambil melihat-lihat ke sekitarnya. Mencari di mana sebenarnya lokasi restoran yang dimaksud Jaehyun karena lantai bawah gedung ini terlihat seperti sebuah lobi hotel ketimbang restoran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Melody✔️
Fanfiction[bahasa | jung jaehyun x oc] "I'm a broken partition, an unfinished script and you are the pieces I've been searching for." My Melody, 2018 ©️ val-baby #1 in nct (02/03/2019) #1 in nct127 (05/06/2019) #1 in nct2018 (27/06/2019) #1 in jungjaehyun (27...