Hanya ada suara spatula yang beradu dengan permukaan wajan, meninggalkan aroma gurih bagi siapa saja yang menciumnya. Di belakang gadis itu, terdapat dua orang yang sedang menunggu masakannya tak berani bersuara. Keduanya memandang ke arah depan, tak tahu apa karena penasaran dengan rupa makanannya, atau yang memasaknya.
"Zeaaa," panggil Jaehyun manja.
Yang dipanggil tidak menjawab. Masih fokus pada masakannya, sesekali menambah bumbu jika ada yang kurang pas.
Jake menyenggol lengan ayahnya, bertanya tanpa suara, "Pasti gala-gala Daddy, 'kan?" Ia memicingkan matanya. Kesal pada Jaehyun karena sudah membuat harinya berantakan. Mulai dari tadi pagi berangkat sekolah, sampai sekarang ia kembali lagi ke rumah.
Ayahnya hanya cengar-cengir kuda sambil mengusap tengkuknya dengan perasaan bersalah.
Penasaran, Jake mencoba memanggil Zea juga. Ingin tahu responnya akan seperti apa, "Liat nih ya, Daddy."
"Meaaa."
"Iya, sayang?" Jawab Zea tanpa menoleh.
Bocah itu menjulurkan lidahnya pada Jaehyun. Sekarang sudah terbukti kalau Zea sedang tidak akur dengan ayahnya itu.
Wangi masakan dan asap yang mengepul memenuhi indra penciuman keduanya. Mereka melihat makanan yang disajikan Zea tanpa kedip. Gadis itu melepas celemeknya lalu duduk di hadapan mereka berdua.
"Makan."
"Kamu makan juga," suruh Jaehyun, menyodorkan piring kosong padanya.
Zea menggeleng, "Sudah kenyang."
"Kenyang? Memangnya makan apa tadi?"
"Makan janji manismu."
Skakmat Jaehyun.
Pria itu langsung bungkam. Tangannya menarik balik piring yang tadi disodorkannya pelan-pelan. Aduh, kalau Zea terus begini padanya bisa-bisa ia mati kutu.
"Jake, tadi panggil 'Mea' itu artinya apa? Kok Daddy gak tau?"
Jake menelan makanan yang ada di mulutnya terlebih dahulu, "Mea? Mama Jea. Masa Daddy gak tau?"
Jaehyun mengangguk-angguk. Bibirnya membentuk huruf 'O'. Ia tersenyum simpul, terbersit dalam benaknya ingin menjahili Zea sedikit.
"Oh, panggilan sayang ya? Daddy juga punya."
Bocah itu tidak jadi menyuap makanannya. Ia menatap ayahnya penasaran, sementara Zea mendelik pada Jaehyun. Awas saja kalau ia berkata yang aneh-aneh. Centong nasi siap melayang.
"Apa, Daddy?"
"Hm, Sugar."
"Sugar? Why?"
Jaehyun tak mempedulikan Zea yang kesal setengah mati, "Lucu, 'kan? Daddy panggil Mea 'sugar', terus panggil Jake 'baby'."
"... Sugarbaby," ucap Jaehyun dengan gelakan yang tertahan. Bibirnya sudah berkedut. Zea pasti ingin sekali menimpuknya sekarang.
"Jaehyun."
"Ok, ok, maaf," ujarnya meminta ampun. Ia hanya ingin mencairkan suasana. Tidak enak rasanya kalau harus diam, apalagi ada Jake. Ia tidak ingin anak itu tahu tentang apa yang terjadi pada dirinya dan Zea.
"Mea jangan galak sama Daddy. Soalnya Daddy cengeng, suka nangis kalo malem-malem tuh."
Jake tiba-tiba berceletuk. Namun kedua matanya tetap fokus pada makanan yang ada di piringnya. Jaehyun menghela nafas lelah. Dasar anak kecil, diam sebentar saja tidak bisa, ya?
![](https://img.wattpad.com/cover/163858240-288-k68045.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Melody✔️
Fanfiction[bahasa | jung jaehyun x oc] "I'm a broken partition, an unfinished script and you are the pieces I've been searching for." My Melody, 2018 ©️ val-baby #1 in nct (02/03/2019) #1 in nct127 (05/06/2019) #1 in nct2018 (27/06/2019) #1 in jungjaehyun (27...