19. scene

19.3K 3.1K 215
                                    

Sesuatu di dalam etalase toko menarik perhatian Jaehyun. Ia melihat jam di ponselnya. Masih ada waktu 1 jam lagi sebelum pesawatnya ke Seoul lepas landas.

Sudah lama ia tidak belanja dengan Jake dan pikirnya anaknya itu akan senang bila dibawakan sesuatu dari sini. Ia masuk, memanggil pelayan counter untuk mengeluarkan sepatu keluaran Gucci tersebut dari etalase.

Matanya menilik setiap detail sepatu tersebut. Hatinya bimbang. Tapi yang Jaehyun tahu Jake senang sekali dengan warna putih dan ia belum punya sepatu warna itu.

"Size 28 please."

Si pelayan counter mengangguk, permisi untuk mencari barangnya sebentar dan balik lagi dengan barang yang diinginkan Jaehyun.

"We also have the family set for this model," ucap pelayan tersebut.

  Jaehyun mendongak. Ada set untuk model ini? Ia tidak begitu suka memakai sepatu keluaran merek high-end seperti Gucci dan merek-merek setipe lainnya. Yang dirinya tahu, ulang tahun Zea sebentar lagi dan sudah lama Jaehyun memikirkan hadiah yang pas untuk gadis itu. Tapi apakah sepatu pilihan yang tepat?

"I want the female one. Size..."

  Pria itu berpikir keras. Berapa nomor sepatunya? Ia pernah melihat sepatu Zea terjejer bersama dengan sepatunya. Semoga tebakannya benar.

"—Size 40 please."

  Jemarinya mencari kontak Zea dengan cepat dan meneleponnya. Tidak lama kemudian gadis itu menjawab.

"Hallo, Jaehyun?"

"Do you like white?"

"E-eh?"

  Zea yang di seberang sana sedang mengetik terjemahan berhenti beberapa saat. Menarik ponsel dari telinganya dan melihat layarnya. Benar Jaehyun yang meneleponnya.

"Faster, I'm in rush."

"Ya, aku suka warna putih."

"Okay. Thank you."

  Pria itu lalu memutuskan sambungan telepon sepihak. Tidak ada basa-basinya sama sekali. Zea menggeleng pelan sembari tersenyum simpul, 'Tipikal', batinnya.

  Jaehyun mengangguk—mengeluarkan dompet dari balik jaket kulitnya, "I take all."

***

  Tidak beberapa lama setelah Jaehyun meneleponnya, ia mendapatkan pesan dari pria itu untuk datang ke penthouse hari ini. Jaehyun bilang ia akan menjemputnya sore nanti di Lumiere dan Zea mengiyakan ajakan tersebut. Lagipula pekerjaannya tidak terlalu banyak hari ini dan ia rasa bisa selesai sebelum petang tiba.

  Suara kerusuhan terdengar dari lantai dasar Lumiere. Para karyawan di lantai 2 sesaat gaduh—ingin tahu siapa pembuat onar di gedung itu siang ini. Mereka turun dengan cepat. Zea pun penasaran apa yang terjadi dan mengikuti mereka semua ke bawah.

"Ada gelandangan!"

"Dari tadi ia memaki-maki resepsionis."

"Bawa saja keluar!"

"Apa urusan dia di sini?"

  Kira-kira itulah yang keluar dari sebagian besar mulut para karyawan di Lumiere. Dua orang petugas keamanan mencoba membawa wanita itu keluar namun ia meronta, melakukan perlawanan kepada kedua petugas tersebut.

My Melody✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang