20. apology

18.9K 3.3K 515
                                    

Song for the day (media) : Let Me Down Slowly - Alec Benjamin

***

Zea tidak bisa merasakan apapun ketika melihat Jaehyun begitu terbawa suasana. Aneh, hatinya seperti mati rasa untuk bersedih ataupun cemburu.

Cemburu? Ya tentu saja. Dengan perlakuan Jaehyun padanya yang ia anggap 'beda' dari perlakuan pria itu pada perempuan lain membuatnya merasa bahwa ia boleh memiliki perasaan seperti itu. Ada saat-saat dimana hatinya bergejolak ketika melihat Jaehyun bersama dengan perempuan lain. Tapi kali ini, hatinya seperti kebas.

"Semuanya silahkan kembali ke urusan masing-masing," perintah Jaehyun tegas pada seluruh karyawan yang menonton adegan itu di lobi.

Seluruh karyawan cepat-cepat keluar dari ruangan. Mereka semua begitu segan pada Jaehyun. Pria itu sekilas melihat kerumunan. Matanya dengan jeli mendapati perempuan yang sedari kemarin ingin ia temui, Kim Zea, ikut berbaur keluar dari lobi.

"Kecuali Kim Zea. Saya ingin bicara denganmu."

Kaki Zea berhenti melangkah. Badannya dengan pelan berbalik menghadap Jaehyun yang sedang duduk bersimpuh di depan wanita itu.

"Baik... Mr. Jung. Saya akan tunggu sampai urusan anda selesai," ucap Zea datar. Ia terdengar lelah.

  Jaehyun membopong wanita itu ke sofa lobi, menyuruhnya untuk duduk, lalu menghampiri Zea yang tengah berdiri melihat keduanya dalam diam.

"Hey."

Mata Zea menatap Jaehyun dengan tatapan yang sulit diartikan. Di satu sisi ia ingin bertanya siapa wanita tersebut karena Jaehyun terlihat terkejut ketika melihatnya dan sekarang mengenakan jaket pria itu. Tapi di sisi lain juga ia merasa itu bukan urusannya.

"Hey," balas Zea lirih.

Tangan Jaehyun meraih jemari Zea, "Look, I'm sorry—"

Gadis itu menarik tangannya dari genggaman Jaehyun. Ia menggeleng. Tidak. Mereka masih berada di Lumiere dan bisa saja ada karyawan yang memergoki mereka berdua. Meskipun posisi Jaehyun di sini sangat penting, dan memang tidak ada berani yang macam-macam dengannya, tapi reputasi Zea lah yang terancam. Bisa-bisa ia jadi buah bibir para karyawan besok pagi.

"—Okay, I got it," ucap Jaehyun setelah menyadari kecanggungan yang dirasakan gadis itu.

  Bukan keinginannya untuk membatalkan janjinya bersama Zea, lagi. Tetapi selalu saja ada hal-hal yang menjadi penghalang baginya untuk bertemu gadis itu. Yang pertama kemarin, Jiyeon, lalu sekarang, wanita ini, apa lagi selanjutnya?

"I... I don't think we can spend some time together today. I—"

"—It's okay I understand."

  Ada banyak hal yang ingin dikatakan Zea, segudang pertanyaan untuk pria itu. Namun selalu saja lidahnya kelu. Ia sadar dirinya memang bukan siapa-siapa. Dari awal dirinya dan Jaehyun tidak pernah punya status resmi dan bukan salah Jaehyun juga membuat dirinya merasa seperti itu.

  Netra Jaehyun menatap Zea dalam. Sekarang perasaan bersalah menggerogotinya, "I'm gonna make this up. Mark my words."

***

"Jaehyun."

"Miru."

  Keduanya memanggil satu sama lain secara bersamaan. Jaehyun menekan tombol panel pembatas kursi depan dan kursi penumpang untuk menutupnya agar menjaga privasi percakapan mereka.

My Melody✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang