My Melody✔️

2. i miss you, daddy

Pria tersebut menekan kode di pintu rumahnya dengan cepat. Dirinya tak sabar untuk segera bertemu dengan jagoannya setelah hari yang melelahkan di kantor.

Tiitt!

'Ah akhirnya,' batin pria itu.

"Jake? Daddy's home, baby," panggilnya pelan. Tak ada sahutan ataupun gelak tawa.

Ia menghela nafas. Bibirnya mengulas senyum kecut, "Sesibuk itukah aku? Sampai-sampai tak pernah bertemu dengan anakku sendiri?"

"Selamat malam, Tuan Jung," ucap seorang wanita paruh baya yang baru saja keluar dari sebuah kamar.

Pria yang dipanggil 'Tuan Jung' itu hanya menganggukan kepalanya, "Jake sudah tidur?"

"Sudah, Tuan."

Kalau saja seorang Jung Jaehyun bisa membagi waktu antara pekerjaan dan anaknya, tentu sudah ia lakukan dari dulu. Bukan keinginannya untuk menjadi workaholic. Namun ia merasa harus menjadi sosok orangtua yang kuat bagi Jake-yang bisa merawat anaknya sendirian tanpa bantuan orang lain. Akan tetapi ia tidak menyadari bahwa buah hatinya itu kesepian dan perlu figur seorang ayah yang benar-benar selalu ada di sampingnya.

"Terima kasih, Riley. Kau bisa pulang sekarang," perintah Jaehyun yang lalu dibalas oleh bungkukan hormat.

Setelah pintu apartment benar-benar tertutup, Jaehyun melangkah menuju kamar anaknya-membuka kenop pintunya pelan, sebisa mungkin tidak menimbulkan suara gaduh.

Anaknya itu telah tertidur lelap dikelilingi bantal sambil memeluk guling kesayangannya. Jaehyun melirik selembar kertas yang terletak di atas nakas.

Sebuah gambar dari krayon.

Hati Jaehyun merasa teriris ketika melihat karya anak semata wayangnya itu-coretan berbentuk seorang pria yang menggandeng bocah laki-laki di sampingnya, dengan tulisan khas balita pada umumnya,

This is Jake and Daddy !! (p.s : I miss you, Daddy)

Setitik air mata jatuh dari pelupuk mata Jaehyun, "Jake... Maafkan Daddy..."

***