Hari pertama Zea di Lumiere berjalan dengan mulus. Ia sudah mulai mengerjakan beberapa dokumen penting yang harus diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin. Rekan-rekan sekantornya pun menerimanya dengan baik.
Pada pertemuan pertamanya dengan Jaehyun kala itu di Lumiere, ia memohon kepadanya untuk berlaku sebagaimana seorang atasan memperlakukan bawahannya—anggap saja ia tidak mengenal Zea sebelumnya.
"Zea, mau makan di kantin?" tanya salah seorang rekan kerjanya yang ia kenal bernama Rein.
"Apakah ramai?" sebenarnya Zea sendiri membawa bekal, namun ia sendiri pun penasaran bagaimana tampak kantin untuk perusahaan sebesar Lumiere.
Rein memiringkan kepalanya, "Emm, ramai tapi kantinnya besar, jadi tidak sesak hahaha," guraunya lalu berdiri.
"Mari, sudah waktunya jam makan siang. Aku akan mentraktirmu melon bingsoo karena aku baru saja dapat bonus kemarin," ajaknya sambil mengenggam lengan Zea dan melangkah menuju kantin di lantai 2.
***
Keadaan kantin benar-benar ramai. Tidak heran, bahkan jumlah kedai di kantinnya saja mencapai dua digit. Lebih tepat disebut pujasera ketimbang kantin.
Variasi makanan yang beragam mulai dari menu western hingga Asian food tersedia di kantin Lumiere. Harganya pun mulai dari yang terjangkau sampai menyaingi harga di mal. Yang Zea dengar, menu western biasanya hanya akan dipesan oleh petinggi kantor saja. Bagi karyawan sepertinya mungkin paling banter hanya bisa menyantap yang standar seperti Sup Pho Vietnam atau Nasi Ayam Hainan.
Setelah mengelilingi kantin dua kali akhirnya mereka mendapatkan meja kosong yang hanya cukup untuk diduduki dua orang. Sayang, posisinya berada di tengah kantin sehingga sulit untuk berjalan ke mana-mana.
"Aku saja yang memesan makanan sekalian, kau tunggu di sini," perintah Rein sambil meletakkan botol minumnya di meja.
"Ah ya, aku ikut saja. Tolong pesankan aku makanan, terserah yang penting ayam atau ikan," jawab Zea. Rein mengangguk lalu pergi menerobos ramainya kantin siang ini.
Baru saja dirinya duduk, namun orang di meja sebelahnya berdiri, mengikuti karyawan lain yang lebih dulu berdiri.
Ada apa ini? batinnya heran.
Tidak mungkin kan ada inspeksi tiba-tiba saat jam makan siang?
Ia pun ikut berdiri karena seisi kantin yang tadinya sedang nikmat menyantap makanan mereka sambil bergurau dengan rekan-rekannya benar-benar berhenti makan dan langsung berdiri membenarkan pakaiannya. Suasana yang sebelumnya riuh pun perlahan menjadi sunyi.
Masih belum kelihatan batang hidung si pembuat kesunyian ini namun orang di sebelahnya sudah membungkuk hormat, otomatis Zea pun turut membungkuk meskipun ia masih penasaran akan sosok tersebut.
Tiba-tiba kursi kosong di depannya yang seharusnya diduduki oleh Rein tersebut diisi seseorang. Tidak jelas wajahnya karena Zea hanya melihat dari sudut mata.
Seluruh karyawan masih membungkuk sampai pria itu mengangguk ke kiri dan kanannya. Zea pun kembali duduk dengan pelan, menerka-nerka siapa sosok tidak tahu diri yang sudah mengambil kursi Rein dan kini duduk di depannya.
" 欢迎 (huān yíng)*."
Lutut Zea lemas seketika. Ia tahu betul siapa si pemilik suara tersebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/163858240-288-k68045.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Melody✔️
Fanfic[bahasa | jung jaehyun x oc] "I'm a broken partition, an unfinished script and you are the pieces I've been searching for." My Melody, 2018 ©️ val-baby #1 in nct (02/03/2019) #1 in nct127 (05/06/2019) #1 in nct2018 (27/06/2019) #1 in jungjaehyun (27...