A/N : Aku kangen Jake :((
Song of the Day : Yiruma — River Flows in You
***
Secercah cahaya menerangi kamar berukuran 3x4 meter tersebut. Zea menatap langit-langit kamarnya sambil menghembuskan nafas panjang. Semua barang-barang dari apartemen lamanya sudah dipindahkan ke sini. Untung saja tidak banyak. Ia hanya membawa 3 koper besar berisikan baju dan sepatu, lalu backpack berukuran sedang untuk menampung laptop serta buku-buku kuliahnya dulu. Tidak lupa shoulder bag berisi paspor, ponsel dan alat make-upnya.
Di sebelah barang-barang itu, terdapat tas-tas belanja pemberian Jaehyun, termasuk boks berisi sepatu Gucci yang diberikannya pertama kali. Zea hanya pernah memakainya sekali, saat Jaehyun mengajaknya dan Jake keluar setelah kelas piano untuk mencari cupcake—atas permintaan pangeran kecilnya.
Hari ini ia akan ke penthouse Jaehyun untuk mengembalikan semua barang pemberiannya, lalu ke rumah Chilla lusa malam sebelum ia berangkat ke Busan. Di apartemen ini bahkan tidak ada kasur ataupun penghangat ruangan. Zea tidur hanya beralaskan selimut tipis yang ia punya dengan badan dibalut berlapis jaket dan boneka karakter My Melody-nya sebagai bantal. Ia pikir tidak masalah seperti ini, toh hanya sebentar sampai semua urusannya di Seoul selesai, lalu akan kembali ke kampung halamannya secepat mungkin.
Zea beranjak mandi lalu membuat sarapan—ramen instan—untuk dirinya sendiri. Nafsu makannya belakangan ini menurun. Terakhir kali ia timbang badan di rumah Rein, beratnya sudah menyusut sebanyak 3 kilogram. Mungkin ini ya efek patah hati?
Jari-jari lentiknya mencari kontak Chilla—menghubungi sahabatnya itu untuk menanyakan kapan mereka bisa bertemu.
"Halo, Zea?"
"AH!—Ya, hai Chilla," jawabnya setengah mengaduh. Tangannya terkena percikan air panas.
"Kabar baik, aku baru saja sampai di Seoul tadi malam! Jadi kapan kita bisa bertemu?"
Zea meletakkan cup mi instannya di lantai lalu mengambil koran bekas untuk mengipas-ngipasnya, "Bagaimana jika lusa malam? Apakah kau sibuk?"
"Tidak, hahaha. Aku punya waktu luang di Seoul selama sebulan sebelum pindah ke Macau sepenuhnya."
"Jadi, lusa malam, ya? Nanti aku kabari lagi."
"Siap!"
"Okay, dahhh," tutupnya lalu kembali mengipas-ngipas ramen tersebut yang asapnya masih mengebul tebal, menunggu sampai sedikit dingin agar bisa segera disantap. Perutnya sudah keroncongan.
Zea melirik layar ponselnya. Masih ada waktu sampai jam makan siang selesai, dan ia akan segera ke penthouse. Dirinya menghela nafas pendek lalu tersenyum kecut meratapi nasibnya, "Apakah ini yang dimaksud kehidupan keras ibu kota, ya?"
***
Seperempat bagian bawah jeans Zea sudah basah terciprat genangan air yang tidak sengaja diinjaknya. Dasar ceroboh, pikirnya. Lewat jam 12 tadi, tiba-tiba hujan mengguyur kota Seoul. Padahal sebelumnya cuaca sangat terik. Untung saja celana yang ia pakai berwarna gelap sehingga noda yang menempel tidak begitu kelihatan. Bisa tengsin dilihat oleh orang-orang saat memasuki gedung elit penthouse Jaehyun.
Mungkin sekarang ia lebih terlihat seperti kurir paket dibanding penghuni ataupun pengunjung gedung—tangan kanannya menjinjing 4 tas belanja dan tangan satunya lagi menahan tali selempang yang di bahunya agar tidak merosot. Belum lagi ditambah mantel tebal serta topi yang ia pakai. Ck, dasar orang kampung!
![](https://img.wattpad.com/cover/163858240-288-k68045.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Melody✔️
Fanfic[bahasa | jung jaehyun x oc] "I'm a broken partition, an unfinished script and you are the pieces I've been searching for." My Melody, 2018 ©️ val-baby #1 in nct (02/03/2019) #1 in nct127 (05/06/2019) #1 in nct2018 (27/06/2019) #1 in jungjaehyun (27...