Mata Alyssa menatap kosong kearah laptopnya yang menampilkan film yang tadi gadis itu ketik asal. Ini sudah larut malam dan pikiran Alyssa masih melayang kearah dimana kata kata pedas Angkasa terucap begitu saja.
Semurahan itukah dirinya?
Serendah itukah dirinya?
Sebodoh itukah dirinya?
Setidak berhaganya kah dirinya?
Air mata Alyssa kembali menetas. Rasanya sangat menyakitkan, ketika semuanya bagai terekam tanpa jeda diingatannya. Jadi selama ini semua orang menatapnya sebagai jalang? Sebagai seorang gadis bodoh yang tidak mengetahui apa apa perihal Asta.
"Hiks...Sena, gue takut....hiks"tangis Alyssa sambil memeluk dirinya sendiri. Entah mengapa dia ketukan sendiri, dia takut ketika besok dia menginjakkan kaki disekolah dan dia takut menatap orang orang.
"Hiks....gue harus gimana?gue takut semua orang musuhin gue. Gue takut Sona, Fae, Key, sama Disa jauhin gue karena gue bodoh. Hiks...."
Alyssa kembali menangis dan terus berpikiran macam macam. Pikiran itu berkembang menjadi menuju pikiran yang semakin buruk entah mengapa semua terasa sinkron saja. Alyssa takut ketika dia harus ke sekolah besok, ia takut melihat Asta, ia takut bertemu teman temannya, dan Alyssa takut melihat Angkasa.
"Gue takut. Gue nggak mau sekolah besok pokoknya nggak mau! Hiks...Sena bantuin gue"ucap Alyssa yang terus menyebut nama Sena.
Direbahkannya dirinya pada kasur setelah tadi dia mematikan laptopnya. Gadis itu mencoba pergi ke alam mimpi dengan isakkan yang masih terdengar pilu. Ketika matanya tertutup, bayangan itu semua terjadi. Awal dimana dia mengenal Asta, ketika Asta mengklaim bahwa dirinya adalah milik lelaki itu, moment dimana Asta menatapnya dan merasakan tangannya yang digenggam oleh Asta semua teringat sangat amat jelas hingga ingatan sialan itu mengantarkan Alyssa pada kenyataan yang sebenarnya.
Alyssa menangis kembali dan membuka matanya. Dia sudah tidak kuat seperti ini. Kenapa setiap masalah yang dia hadapi, kenapa dia harus merasakan ini? Kenapa? Ini sangat menakutkan. Sungguh.
Lama menangis sambil meringkuk membuat Alyssa tanpa sadar tertidur karena kelelahan menangis sedari tadi.
🔅🔆🔅
"Angkasa! Muka kamu kenapa sayang?"tanya seorang wanita cantik yang biasa Angkasa dan Asta panggil dengan sebutan "mami"
"Nggak papa mi, Asta dimana?"
"Nggak papa gimana? Itu muka biru biru gitu"
"Mi, udah nggak papa. Asta dimana?"
"Ada! Dia dikamarnya, tadi dia baru baikan sama Dysa"
Angkasa mengangguk dan segera jalan ke tangga menuju kamarnya.
"Kamu yakin nggak papa sayang?"teriak wanita paruh baya itu.
"Iya ma!"balas Angkasa.
Ceklek.
"Sa"
Angkasa menoleh kearah Asta yang baru memasuki kamarnya.
"Hm?"
"Makasih ya, lo mau bantuin gue tadi. Lo juga udah jagain Dysa selama gue jahatin dia. Tapi gue janji, gue nggak akan ngelakuin hal bodoh itu lagi"
Angkasa tersenyum kecut dan melempar kapas yang tadi dia olesi dengan obat merah kearah Asta.
"bullshit! Apa yang istimewa dari cewek jalang itu?!"
"Jalang?siapa yang lo maksud?!"ucap Asta yang mulai kesal.
"Alyssa"
Bugh

KAMU SEDANG MEMBACA
Anxiety
Fiksi Penggemar"Gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perasaan khawatir, cemas, atau takut yang cukup kuat untuk menganggu aktivitas sehari hari. Anxiety biasanya diderita para remaja, ketidakpercayaan diri menjadi faktor utama timbulnya Anxiety" klik gad...