Bintang tampak terang malam ini, bulan pun seakan hadir karena ini saat dimana dia menujukkan wujudnya. Gemerlap lampu kota semakin menambah keindahan malam ini. Gelap tidak selalu menakutkan, dan terang bukan simbol suatu kebahagiaan.
Gelap adalah teman mereka.
Dua insan yang kini tengah sama sama terluka karena hal yang berbeda. Yang satu karena permasalahan pada dirinya sendiri, dan yang satu lagi karena luka bernanah perihal perginya sang cinta tanpa penjelasan. Ditatapnya langit malam yang seakan menggambarkan keadaan mereka berdua. Gelap, sendu dan hilang arah. Itulah mereka. Alyssa dan Angkasa.
"Lo kenapa?"tanya Angkasa tiba tiba ditengah keheningan yang menyelimuti mereka.
"Maksud lo?"
"Lo kenapa? Gue tau perkataan gue berlebihan malam itu, tapi kenapa itu yang bikin lo nggak baik baik aja?"
Alyssa sempat memikirkan sesuatu. Bercerita dengan Angkasa sama saja membuka aib baginya.
"Gue baik baik aja kok"ucap Alyssa dengan senyum manisnya.
"Yakin?"
"Iyaa yakin!"
"Mata lo beda Al. Waktu pesta ulang taun sekolah mata lo beda waktu natap gue, beda sama sekarang"
"Sok tau banget lo! Mata mana bisa ngasih tau keadaan gue"
"Pelangi ajarin gue. Katanya sorot mata orang itu selalu nunjukin keadaanya"
"Lo masih sayang sama dia?"tanya Alyssa mengalihkan topik.
Angkasa melihat kembali langit malam sebelum menceritakan kisahnya pada Alyssa. Entah kenapa dia bisa percaya pada Alyssa sehingga mau menceritakan kisahnya bersama pelangi indahnya pada gadis disampingnya ini.
"Dulu, gue ketemu dia waktu awal masuk SMP. Terus kita sekelas, dia suka sama Asta. Gue awalnya cuman jadi sahabatnya aja terus dengerin cerita dia tentang rasa sukanya ke Asta sampe akhirnya dia minta gue comblangin sama Asta. Waktu itu gue udah lakuin semua cara biar Pelangi bisa jadian sama Asta. Tapi tiba tiba waktu kelas delapan mami kenalin kita berdua sama anak temen mami, awalnya mami nggak suruh Asta pacarin dia cuman karena orang tuanya harus ke Itali akhirnya cewek itu harus ada yang jagain. Ya otamatis gue sama Asta jagain dia, cuman ternyata mami suruh Asta pacarin cewek itu Asta jelas nolak banget bahkan dia suruh gue aja yang pacarin, mami nggak suruh gue karena gue belum pernah pacaran dan ya jadi mami suruh Asta yang udah lebih pengalaman. Saat itu Asta udah nggak bisa bantah karena papi udah marah waktu itu.
Akhirnya Asta pacaran cewek itu, namanya Dysa. Anak temen mami itu Dysa"
Alyssa tersenyum tipis mendengar nama Dysa. Bukan apa apa tapi tetap saja dia merasa nama itu membuat hatinya sakit karena kenyataan bahwa Asta-- cinta pertamanya itu milik gadis bernama Dysa. Tapi untung bukan Disa sahabatnya.
"Pelangi sedih banget waktu tau itu. Gue selalu ada disamping dia. Kuatin dia bahkan gue akuin Pelangi pacar gue di depan semua temen temen gue, Asta bahkan Dysa. Pelangi tau gue cuman mau selamatin namanya karena takut malu didepan Asta. Sampe akhirnya kita beneran pacaran dan Pelangi bilang gue itu cinta pertama dia yang sebenarnya, bukan Asta. Karena gue yang pertama kali ketemu sama dia, tapi dia kira dia ketemu Asta. Selucu itu sampe dia tiba tiba pergi gitu aja"kekeh Angkasa namun ada nada sedih didalamnya.
"Pelangi bener. Lo cinta pertama dia yang terbaik. Lo baik banget Sa"
"Bahkan disaat gue bikin lo nggak baik baik aja?"tanya Angkasa balik.
Alyssa mengangguk.
Dia berpikir sejenak dan memutuskan akan menceritakan apa yang dia alami pada Angkasa. Tidak adil bila Angkasa menceritakan segalanya tapi Alyssa tidak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Anxiety
Fanfiction"Gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perasaan khawatir, cemas, atau takut yang cukup kuat untuk menganggu aktivitas sehari hari. Anxiety biasanya diderita para remaja, ketidakpercayaan diri menjadi faktor utama timbulnya Anxiety" klik gad...