Air

971 77 0
                                    

"Kirain mantan yang jemput"

"Ngarepnya mantan?"

"Nggak juga sih"jawab Alyssa sambil menghampiri Angkasa yang tengah bersandar pada mobil putih miliknya.
"Jadi, mu kemana kita?"

"Masuk aja dulu"

Angkasa membukakan pintu mobil untuk Alyssa sebelum dia juga masuk ke mobilnya. Mereka segera pergi meninggalkan pekarangan rumah Alyssa. Dalam mobil Alyssa sibuk dengan ponselnya mengetikkan pesan pada bundanya yang masih di Bandung. Dia jadi merasa bersalah karena harus membohongi bundanya tentang kemarin dia ikut Angkasa balapan.

"Sa, kita mu kemana?"

"Tar juga tau"

"Ih kasih tau aja sih! Bunda gue nanya nih"kesal Alyssa yang sebenarnya hanya alibi untuk tau dia akan dibawa kemana oleh Angkasa.

"Main aja bilangnya sama Angkasa"

Alyssa mendengus dan cemberut karena jawaban Angkasa barusan. Kesal karena Angkasa yang tidak memberitahunya dia membuka tas nya dan mengeluarkan headset nya. Alyssa memutarkan lagu yang ia sukai. Perjalanan ini pasti akan lama dan Angkasa bukan tipe lelaki banyak bicara jadi pasti akan membosankan, jadi Alyssa putuskan akan tidur saja. Membiarkan Angkasa yang fokus menyetir.

Tidak lama Angkasa sudah mendengar dengkuran halus gadis disampingnya, ketika melirik kesebelahnya ternyata Alyssa sudah menutup matanya dengan headset yang bertengger ditelinganya. Angkasa mengusap pelan tangan Alyssa sebelum membiarkan gadis itu tidur nyenyak.

🔅🔆🔅
   

   Alyssa membuka matanya pelan ketika merasa banyak angin yang membangunkan tidur cantiknya. Matanya mengerjab masih mencoba menyesuaikan indera nya dengan cahaya disekitar. Suara ombak yang pertama kali menyapa indera pendengarannya sebelum sebuah seuara bariton menyapanya dengan lembut. "Udah bangun?"

"Kita dimana?"tanya Alyssa balik.

"Menurut lo?"ucap Angkasa sambil membuka pintu mobilnya. Alyssa segera bangkit mengikuti langkah Angkasa.

Mereka kini sama sama duduk diatas kap mobil Angkasa, hari memang masih sore  tapi nampaknya langit tengah bersedih hingga matahari pun enggan menyapa. Alhasil bukan panas yang mereka rasakan tapi dingin. Alyssa tidak suka keadaan hening seperti ini, gadis itu mendekatkan duduknya mendekati Angkasa mencoba menarik perhatian lelaki itu.

"Angkasa"

"Hm?"

"Kita kenapa kesini?"

"Nggak suka?"

"Suka! Tapi gue nggak suka hening"jujur Alyssa.

"Kenapa?"

"Nggak tau sih, soalnya kalo hening tuh, pikiran gue tuh suka kemana mana. Gue takut"

Angkasa terkekeh dan terus menatapi laut dihadapan mereka semakin dalam. "Justru lo butuh hening"

"Gue nggak mau! Gue takut! Gue suka rame, soalnya gue nggak harus mikirin apapun!"jawab Alyssa cepat.

"Lo salah. Al, justru lo butuh hening buat bisa ngobrol sama diri lo sendiri lo butuh hening karena lo harus kenal siapa diri lo sendiri. Rame itu justru yang mematikan Al, nggak selamanya keramaian itu indah Al itu cuman sementara, dan setelahnya lo akan dapet keheningan"

AnxietyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang