Bolos

1.1K 80 0
                                    

"Jadi gitu"ucap Alyssa mengakhiri cerita panjangnya pagi ini pada teman temannya. Keemapat gadis itu mengangguk dan mencermati setiap kata kata yang keluar dari mulut Alyssa.

"Terus kenapa lo kemarin bolos?"tanya Keysa polos.

"Aduh anjir! Sebel ya gue lama lama"kesal Alyssa karena pertanyaan Keysa barusan. Ya nggak perlu diperjalas udah jelas kali ya alesan bolosnya Alyssa kemarin.

"Key kenapasih? Kenapa bikin kita pagi pagi udah kesel"tanya Sona mendramatisir.

"Gue kan nggak ngerti! Kenapa sih kalian yang marahin gue terus"

"Ya elo nya nggak ngerti ngerti"balas Sona.

"Berantem aja udah sono lo berdua"ucap Dira.

"Sona yang duluan Dir!"

"Elo ya Key!"

"Sut! Diem! Gue aja udah deh berisik lo berdua"ucap Disa kesal.

Alyssa menggelengkan kepalanya karena kelakuan absurd teman temannya. Dia kemudian mengalihkan pandangannya pada jendela kelasnya. Disana, Angkasa tengah duduk bersama dua temannya. Menurut info yang Alyssa tau dari Keysa, Angkasa sangat jarang masuk sekolah. Jadi ini adalah hal langka yang terjadi.

'Harus ya gue buka hati lagi buat orang yang mukanya sama?'batin Alyssa resah.

Mata mereka saling bertemu tidak disangka lelaki itu menyunggingkan senyum tipisnya. Kini Alyssa mulai terbiasa dengan sifat dingin sekaligus hangat Angkasa.

Seperti Angkasa diatas sana, Angkasa---nya pun susah ditebak. Apa Angkasa memang Angkasa nya? Tunggu saja semoga waktu menjawab dengan jawaban terbaik.

Ucapan selamat pagi menjadi awal dimana pembelajaran Alyssa hari ini dimulai. Gadis itu mengalihkan pandangannya fokus pada pembelajaran.

🔅🔆🔅

"Lo mu makan apa?"

"Kenapa dia masih gitu?"tanya Alyssa balik sambil menunjuk bangku dimana Asta dkk duduk.

"Jawab dulu, lo mu makan apa?"

"Bakso sama jus buah naga"jawab Alyssa sekenanya.

Angkasa mengangguk dan beranjak memesankan pesanannya dan pesanan Alyssa. Sebuah nampan berisi pesanannya sudah ada ditangannya.

"Dia bilang mau tobat, kenapa masih gitu?"tanya Alyssa tentang yang ia lihat. Di meja sana Asta sedang duduk bersama seorang gadis, rasanya semua yang lelaki itu katakan padanya hanya sebuah omong kosong belaka. Termasuk salam perpisahan malam itu.

"Yang jelas dia nggak sama lo"

"Emang kenapa kalo sama gue?!"tanya Alyssa sewot.

"Kalo sama lo dia susah move on nya"

"Bullshit! Gue rasa apa yang dia lakuin terus omongin ke gue udah sering dia lakuin ke cewek lain. Termasuk yang pelukan malem itu"

"Lo salah"

"Bener!"

"Asta nggak gitu. Sekarang dia manis sama korbannya, tapi kalo putusin dia kejam. Beda waktu sama lo dimana dia nggak mau sakitin lo barang sedikit pun"

Mata Alyssa menatap Asta disana yang sedang tertawa sambil merangkul pundak gadis itu. Dulu, dia yang ada diposisi gadis itu. Dia yang Asta rangkul, Asta peluk, dan yang membuat Asta terus menggodanya dengan gombalan recehnya. Senyum getir kembali terlukis indah diwajah Alyssa. Mata sendunya semakin sendu melihat kearah Asta.

AnxietyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang