Hari Buruk

779 62 8
                                    

Pagi ini turun hujan yang membuat Alyssa terlambat datang ke sekolah bahkan sekarang dia masih dijerjalanan yang macet bahkan ketika hujan turun dengan derasnya.
Hari ini dia diantar oleh kakaknya karena memang lelaki itu ada kelas pagi jadi sekalian saja.

Sejak kemarin Angkasa tidak menghubunginya sama sekali entah apa penyebabnya tapi yang Alyssa percayai adalah Angkasa pergi bersama teman temannya karena kemarin semua teman teman Angkasa pergi touring motor ke Bandung jadi Alyssa yakin Angkasa ikut serta.

Sesampainya disekolah dia segera membuka payungnya dan pamitan pada Aidan lalu dia segera masuk ke gedung sekolahnya dan meninggalkan payungnya di pos satpam. Sembari merapihkan seragamnya yang kebasahan Alyssa melihat sekitarnya sekolah yang sudah cukup ramai oleh banyak murid yang lalu lalang.

"Itu Pelangi?"bingung Alyssa karena dia melihat Pelangi disekolahnya mengenakan seragam sepertinya dan ditemani Dysa.

"Ya tuhan jadi bener dia Pelangi mantan Angkasa?"

Dalam pikiran Alyssa sekarang adalah apakah Angkasa tahu apa tidak bahwa Pelangi sudah kembali mengingat lelaki itu sering bolos sekolah dan jarang ada di rumah. Alyssa menggelengkan kepalanya mencoba mengusir semua pikiran yang menganggunya lalu dia segera bergegas pergi darisana sebelum Pelangi melihatnya.

"Apalagi sih ini?! Kenapa gedung kelas dua belas ditutup gitu jalannya?"kesal Alyssa karena melihat gedung kelas dua belas ditutup oleh kursi yang disana berdiri salah satu guru killer di sekolahnya. Jika seperti ini terpaksa dia harus melewati gedung kelas sepuluh yang otomatis melewati ruang guru dan kepala sekolah. Tempat dimana Pelangi berada.

"Okey tenang Al, lo bisa lewat terus mepet mepet ke orang orang. Okey ayo balik sekarang mumpung masih rame"dengan segera dia bergegas masuk ke kerumunan siswa yang jalan mencoba menghindari Pelangi dan Dysa.

"ALYSSA!!!"

Kesialan memang sedang berpihak pada Alyssa pagi ini. Itu suara Pelangi. Sial sekali padahal dia sudah berhasil melewati dua gadis itu tinggal belok udah mau sampe ke gedung kelasnya. Dengan terpaksa Alyssa berbalik arah dan tidak lupa dia memasang senyum palsunya.

"Haiii!!"sapa Alyssa berusaha seceria mungkin.

"Lo sekolah disini Al?"tanya Pelangi

"I-iya"jawab Alyssa gugup.

Mata Alyssa melihat kearah Dysa yang menatap sedih kearah dirinya. Dia tahu tatapan Dysa itu seolah mengatakan bahwa ini petaka untuk Alyssa. "Lo sekolah disini?"tanya Alyssa.

"Iyaa!! Yaampun seneng banget bisa satu sekolah sama lo"

Alyssa hanya tersenyum canggung.

"Al, lo kenal Dysa ngga?"tanya Pelangi

"Kenal kok"

"Iya?! Ihh seneng kita bisa temanan dong bertiga yeayy!!!"ucap Pelangi lalu dia merangkul Alyssa dan Dysa bersamaan.

Tidak lama datang dua orang lelaki dengan wajah sama yang membuat Alyssa lemas dan ingin segera menghilang dari situasi ini. Pandangan Asta yang menunjukkan kepanikan sedangkan Angkasa yang memasang wajah datarnya seolah semua baik baik saja.

"Haii, kamu kehujanan?"tanya Pelangi yang langsung melepas rangkulannya pada Alyssa dan Dysa lalu dia memeluk tangan Angkasa.

Alyssa yang melihat itu hanya bisa diam seolah itu bukan apa apa dan baik baik saja.

"Jangan nangis Al" batin Alyssa menyemangati dirinya sendiri.

"Oh iya Sa, aku mu kenalin kamu ke temen baru aku"ucap Pelangi

"Al, ini Angkasa dia pacar gue"ucap Pelangi pada Alyssa sambil terus memeluk tangan Angkasa.

Mereka berdua tampak serasi. Angkasa yang tampan, dingin, dan memiliki wajah tegas sangat pas disandingkan dengan Pelangi yang cantik dan ceria.

Alyssa hanya tersenyum terpaksa dan berusaha semuanya baik baik saja. Dia tahu bahwa Angkasa bukan miliknya dia dan Angkasa hanya berusaha menyembuhkan satu sama lain. Tidak lebih.

"Alyssa"ucap Alyssa mengulurkan tangannya.

"Angkasa"jawab lelaki itu menjabat tangan Alyssa dan mengengamnya erat menyapu jempol Alyssa berusaha agar gadisnya mengerti akan keadaan yang tidak dia bayangkan sebelumnya. Alyssa melepaskan tangan mereka dengan paksa.

"Gue ke kelas duluan ya, lupa belum kerjain pr"pamit Alyssa entah pada siapa yang penting dia ingin segera pergi darisini dari situasi ini.

"Kita anterin ya Al"tawar Dysa.

"Ngga usah, Keysa sama Sona pasti lagi jalan kesini jemput gue tar juga ketemu di tangga. Duluan ya semuanya"pamit Alyssa membalikkan badannya lalu dia segera pergi darisana berusaha menyembunyikan kesedihan dan kekhawatirannya kehilangan Angkasa.

Bukan kelas yang menjadi tujuan gadis itu namun toilet tidak lain adalah untuk menumpahkan segala air mata yang daritadi dia tahan.

"Benci gue benci banget...hiks gue benci Angkasa... Gue benci semuanya... Gue benci banget benci bangetttttt!!!!!"kesal Alyssa dari dalam bilik kamar mandi. Dia tidak peduli apakah ada yang mendengarnya atau tidak yang jelas dia hanya ingin mengeluarkan semua kesedihannya.

Jika Pelangi ada diantara dirinya dan Angkasa lalu bagaimana nasibnya? Alyssa terlanjur menyanyangi Angkasa, Alyssa terlanjur tergantung pada lelaki itu. Apa harus Alyssa mengalah lagi?seperti ketika mengembalikkan Asta pada pemilik aslinya. Lalu jika memang harus seperti itu kenapa mereka harus datang dalam kehidupan Alyssa. Jika hanya sesaat kenapa harus datang. Jika harus mengembalikkan pada pemilik aslinya kenapa harus membuat Alyssa sesayang ini.

Ponsel Alyssa terus bergetar menampilkan kontak sahabat sahabatnya yang silih bergantian menghubunginya. Alyssa memutuskan mengangkat telfon Keysa.

"Hallo"

Terdengar suara heboh dari sebrang sana.

"Siniin ngga key?! Lo mah mana ngerti udah sini kasi ke gue"

"Hallo Al, lo dimana?"

"Al tadi gue liat Angkasa sama cewe cantik"suara Disa terdengar dari sana yang langsung mendapat omelan dari Keysa, Dira dan Sona.

"Al dimana? Lo sekolah kan?"

"Iya. Gue di uks ngga enak badan tar gue masuk jam ke dua"

"Perlu kita temenin ngga?"tanya Sona

"KITA SEMUA BERSEDIA NEMENIN LO DI UKS KECUALI KEYSA SAMA DISA"suara Dira mengintrupsi ucapan Sona.

"Diem dodol, lo mah mau bolos bukan bantuin temen. Heuu"

"Gue baik baik aja kok. Kalian di kelas aja. Udah ya"

Alyssa menutup panggilannya lalu dia segera bergegas pergi dari sana dan pergi ke uks karena jujur nangis tadi membuat kepala Alyssa pusing. Dia juga lemas dan mood nya tidak karuan. Sesampainya dia di uks segera dia membaringkan badannya dan menutup matanya. Setetes air mata keluar dari mata tertutupnya. Sangat menyakitkan ketika wajah Angkasa yang dia lihat ketika menutup matanya.

"Kak sakit?"

Alyssa segera duduk dan menghapus air matanya. Ternyata itu anak PMR kelas sepuluh yang bertugas menjaga.

"Ngga kok, gue baik baik aja cuman lemes aja. Lo mending balik ke kelas aja"

"Ohh iya kak, kalo perlu air teh anget ada ya kak disana"ucap adik kelas itu menunjuk dispenser dan kotak teh. Alyssa mengangguk lalu adik kelas itu pergi darisana yang membuat Alyssa bisa istirahat kembali.

🔅🔆🔅

AnxietyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang