Menjabat sebagai ketua ruangan bukanlah hal yang mudah, tidak mudah mengerti setiap permasalahan yang ditimbulkan oleh pasien, rekan kerja, dan dokter... Yes you know who is it, si ganteng yang ngalahin personilnya BTS (ha! Excuse my sacrasm)
Its 4 in the morning, hell ya so fuvkng 4.
Orang normal mana yang telepon jam 4 pagi? Gak ada except si kampret ini!“hallo dok, kenapa dok ?”
percayalah suara aku tidak seikhlas itu“kamu masih tidur ra?”
You are so fuvkng asking that question
“ini jam 4 subuh dok, just in case dokter lupa”“iya tau ini jam 4”
LAH PARAH !
“kenapa dok ? ada masalah ?”
pertanyaan yang langsung aku lontarkan dengan tidak sabar, ini masih jam 4 dan aku masih ingin tidur astaga!“saya ini ada di vk mau vacum pasien partus lama, masa set vacumnya gak ada, lain kali disiapin dong, kalau udah gini baru dicari”
Pelayanan pengaduan masalah (buka 24 jam), setelah berdinas mulai jam 07.00-16.00 tugasku belum selesai sampai disitu handphone-ku harus standby 24 jam tanpa pengecualian.
Kalau bukan demi tunjungan kepala ruangan yang lumayan untuk perawatan muka setiap bulan hell ya dari dulu aku sudah turun jabatan!“iya mohon maaf dok, nanti disiapkan”
Bekerja dengannya selama 2 tahun sudah cukup mengerti sifat, mood, dan tingkah lakunya. Kalau salah ya minta maaf bereskan (untuk orang normal) sekali lagi si kampret muka lempeng jalan tol ini bukan orang normal
“nanti sih ra ya sekarang dong, saya vacumnya juga sekarang”
Demi emak, si dipta manusia jenis apasih keturunan wewe gombel bukan sih
Terus aku harus apa? Harus terbang layaknya batmen menuju kesana ?!“terus gimana dok? Temen-temen VK kayanya lagi ngusahain dok cari alatnya.”
mata yang tadi masih melek seakan dioleskan balsem perih panas ku tendang guling yang tadi berada dibawah kakiku, kampretttt kau bedebah!“udah ah telepon kamu gak kasih solusi, saya tutup”
Aku melongo menatap layar handphone yang sudah gelap.
"Titisanwewegombelpocongmumuncicakbuntungkampretlo!" Desisku
"Sabar ra sabar, inget kerutan mata, kamu lagi pake eye cream ra, sabar" aku menghela napasKembali ke pertanggung jawaban aku sebagai ketua ruangan yang menerima segala keluhan, aku mulai melihat jadwal yang berdinas malam dan mencoba menghubungi dan kebetulan yang berjaga malam itu adalah ajeung
“halo jeung”“halo ra, ngapain kamu telepon subuh-subuh?”
“tadi dok dip telepon, komplain katanya alat vacum gak ada, terus belum disiapin?”
“hih dasar om-om menye-menye banget ya itu cowo satu bisanya cuma main laporin aja, heran deh hidupnya udah kaya drama sinetron 5 season” kesal ajeung
“jadi alatnya gimana?” sungguh aku sedang tidak ingin tertawa
“yaelah Ra alatnya ada, cuman colokan 3 yang ke listriknya lagi dipake di bed sebelah jadi kita ganti dulu pake terminal, gak lama kok 10 detik juga beres ngegantinya, yang lama nungguin dia teleponan gatau sama siapa”
Haha! Colokan apa sih? Colokan ? Colokan oke terminal HELL yeah ini colokan cuma colokan sampai telepon jam 4 subuh, ini udah keterlaluan gak sih?!
sering banget perasaan kemaren telepon jam 2 subuh cuma mau nanyain siapa yang dines pagi, kemarennya lagi telepon jam 12 malem nanyain drivernya siapa, gak bisa apa nanyanya sama yang berdinas aja, gini deh aku yang berada dirumah dan rekan ku berada di RS, dikira Phd 24 jam!-------------
Ekstraksi Vacum (persalinan dengan vacum) adalah suatu persalinan buatan, janin dilahirkan dengan ekstraksi tenaga negatif (vacum) di kepalanya.
Partus : persalinan
CMIIW 😗
KAMU SEDANG MEMBACA
CITO!
General Fiction"pesen makan cito!"- dr. Pradipta Erlangga Fahlevi, SpOG (K) "Jadi yang cito pesen makan apa operasi dokk ?!!!" - kacung sejawat tenaga kesehatan ( bidan ) Tentang keseharian Ramania bidan yang menjadi kepala ruangan di ruang bersalin. Dan.. Pradi...