👣5

2.1K 269 3
                                    

T a e

Bagi Gue sejak pertemuan pertama gue dengan gadis bersurai hitam kecoklatan dan suka mengenakan jeans yang di padukan dengan kemeja, atau cukup jeans dan kaus berbalut jaket atau cardigan itu sudah beda.

Gue nggak tahu kenapa, rasanya gadis itu mampu memberi kesan berbeda buat gue. Dan setelah hampir dua bulan ini Gue mengenalnya Gue makin seneng berteman dengannya. Dia adalah gadis yang selalu tertawa, dan menebar tawa untuk yang lainnya. Dia tidak pernah mengeluh, bersikap apa adanya tanpa di tutup-tutupi, dan dia adalah gadis yang cerdas.

Banyak yang menyematkan kata bajing*an, brengsek, buaya, tukang modus ke Gue karena gue punya teman cewek banyak. Apa salahnya kan.

Hari ini adalah hari Minggu, Gue berencana ke rumah Jichu untuk mengajaknya keluar. Entah kemana, yang penting jalan aja dulu.

"Kemana Tae?" Tanya Bang Baekhyun yang baru keluar dari kamarnya. "Rapi amat?" Dia mengucek matanya untuk menyadarkan diri.

"Jalan lah, emang elo ngebangke di rumah doang bisanya." Jawab Gue asal.

Abang Gue enggan menanggapi, Gue keluar rumah memanaskan motor beberapa menit. Tiba-tiba Mama dan Sejong adik perempuan Gue satu-satunya pulang dari agenda rutin tiap Minggu pagi. Jogging.

"Kemana bang?" Tanya Sejong setelah sukses mengejutkan gue dengan berteriak ala-ala anak kecil.

"Kemana kek" jawab gue asal. "Mandi Sono lu, bau asem ih" goda Gue memetot hidung.

"Kaya yang lo udah mandi aja" protes Sejong.

"Yeee udah tampan gini." Ujar gue melipat tangan di dada bangga.

"Paling mandi parfum" remeh Sejong "bang ikut jalan dong, bosen."

"Anak kecil di rumah aja" ujar Gue memetot hidung Sejong, jelas dia langsung meronta minta dilepaskan.

"Pelit lo!" Seru Sejong menendang motor kesayangan Gue. Gue menggerutu sebal, dan mengancam melempar kanebo ke arahnya. Dan gadis kecil itu sudah berlari ke rumah sambil meneriakkan nama Mama.

Sesampainya di rumah dengan gerbang warna hitam dan rumah berdominan bercat putih. Gue turun dari motor dan bersiap mengetuk pintu, tanpa rencana gue datang ke rumah itu dan tanpa pemberitahuan yang punya rumah.

Cukup sekali mengetuk pintu, yang punya rumah langsung menyahut. Suara lelaki, mungkin itu bokapnya Jichu. Tapi mata gue langsung melebar melihat sosok di balik pintu putih itu.

"Bang Seokjin?" Celetuk Gue kikuk.

Sosok yang sekarang berdiri berhadapan dengan Gue mengerutkan kening seolah sedang mengingat-ingat gue.

"Taehyung Bang, Jurnalisme Campus" jawab Gue menegaskan.

"Oh, Namjoon cs?" Ujarnya seolah ada lampu menyala muncul di kepalanya.

Gue mengangguk membenarkan.

"Lo mau ketemu Gue? Tau rumah Gue dari mana?"

Mampus gue.

"Sampe lupa, ayo masuk-masuk. Duduk, Gue buatin minum. Mau minum apa?" Cerocos Bang Seokjin.

SceneryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang