14👣

1.4K 210 11
                                    

T a e

Akhirnya setelah bermenit-menit dilewati di atas kendaraan segi panjang, kita nyampe juga di penginapan. Tidak lain dan tidak bukan adalah villanya Bang J-Hope.

Gadis di sebelah gue udah ribet sendiri bersiap turun, tidak lain dan tidak bukan adalah Jichu yang secara paksa menjadi teman satu bangku Gue di perjalanan. Anaknya lagi cemberut. Jengkel mulu dia Gue grecokin dari tadi.

"Senyum dong Chuuuu" ujar Gue mengekori langkahnya yang dipercepat. Lagi-lagi gadis itu nggak menjawab, hanya menoleh melototin matanya terus sibuk nurunin ranselnya yang di oper oleh Sungjae.

"Sini-sini Gue bawain--" tawar Gue sudah siap ambil alih membawakan barang bawaan Jichu. Sebelum akhirnya ada suara deheman datang.

"Ehem-ehem." Bang Jin sudah muncul dengan tangan di lipatkan ke dadanya.

"Kakak!" Seru Jichu nggak kalah kaget dari Gue, "ngapain lo disini?" Lanjutnya persis seperti apa yang ingin Gue tanyakan.

"Nggak penting, ntar juga lo tau. Sini tas lo Gue bawain" jawab Jin sudah merebut ransel berukuran lumayan itu dari tangan gue. "Capek nggak?" Seolah masih belum puas Jin menarik Jichu dari samping Gue dan menyeretnya untuk segera berlalu dari Gue. Parahnya sebelum ia menarik adeknya, dia melirik sarkastik dulu ke gue.

Anjay, dia nggak tau aja kalau tantangan itu menyenangkan.

"Tetet, bawain tas gue dong, berat nih.." tiba-tiba Jihyo sudah di belakang gue dengan wajah memelas nya.

"Eh? Oke. Sini-sini, lo masuk duluan Sono" jawab gue santai.

"Makasih Tetet hehe" cengirnya.

"Santai," jawab gue.

Untuk sekarang gue memilih nggak mau terlalu dekat dengan Jihyo, selain dia udah terlanjur baper dan berefek ke dia yang suka ngelabrak orang sembarangan atau nyengakin cewek-cewek yang dekat dengan Gue. Maksudnya siapa sih dia, cuma temen gue doang kan. Sedari awal Gue menerapkan prinsip Gue baik ke siapapun masalah merekanya baper salah sendiri kan. Toh agama apapun menganjurkan kita buat jadi orang baik.

Sesampainya di villa kita langsung berpencar ke kamar yang udah di bagi. Diberi waktu sejam buat istirahat dan beres-beres.

Gue mah naruh tas, udah.

"Tetet!" Seru suara melengking yang langsung Gue cari. Ternyata itu suara Kak Yoona, salah satu pentolan anak jurnalis kampus pada masanya.

"Weee ma sist!" Seru Gue sok asik aja. Ternyata alumnus yang datang tuh Kak Yoona sama Bang Jin toh.

"Baik lo?" Tanya Kak Yoona menyalami Gue, Gue mengedikkan bahu "ya gini deh," jawab Gue.

"Kangeeen" ujar Kak Yoona membuka pelukan.

Gue menerimanya santai, karena yah kita seakrab ini.

"Gue emang ngangenin." Jawab gue songong.

"Wih-wih, pemandangan nggak mengenakan nih..mau dong Kak Yoon di peluk juga" seru Jimin seperti biasa, kompor.

"Antre ya Jim hahaha" ujar Kak Yoona setelah melepas pelukan persahabatan kami.

Nggak Gue sangka Gue udah jadi tontonan beberapa anak, termasuk Jichu yang berdiri memandang lekat dari balik tubuh Lisa.

"Jadi, cinta bersemi kembali atau kakak adek zone nih?" Celetuk Wendy ikut nimbrung.

"Tanya aja Wen sama Tetet nya, dulu kan dia yang sukses bikin gue baper dan bilang ke anak-anak cuma Kakak.." sindir Kak Yoona.

SceneryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang