T a e
Malam ini indah, bintang-bintang bertebaran di langit malam. Ada bulan purnama yang bulat sempurna dengan cahaya terang benderang, sepertinya semesta benar-benar mendukung acara Gue dan Jichu malam ini. Buktinya Langit dan pernak-pernik nya ikut berbahagia.
Gue sudah duduk di atas jok motor kesayangan Gue yang terparkir rapi, sesuai perintah si nyonya Gue menjemput Jichu ditempatnya kerja.
"Tae Tae!!!" Serunya melambaikan tangannya dengan senyum ceria yang sinarnya ngalahin cahaya rembulan. Tolong Chu, jangan dipertegas betapa bahagianya lo punya lelaki tampan penjaga hati lo seperti gue.
Gue membalasnya dengan melambai santai, masih duduk di badan si bleki-motor gue- enggan beranjak.
"Udah dari tadi?" Tanyanya yang sudah berdiri di sisi motor Gue.
"Lima menitan" jawab gue
Gadis itu mengangguk mengerti, wajahnya tampak lelah. Bedak dan lipstik yang memang selalu terpoles tipis di wajahnya sudah luntur. Sepertinya hari ini ia bekerja keras.
Gue mengulurkan tangan, merapikan rambutnya dengan jari jemari Gue. Menyelipkan anak-anak rambutnya ke sisi telinganya.
"Hari ini sudah bekerja keras, tetap semangat Teh Jichu..." Ujar gue dengan senyum kotak yang Gue pamerkan ke dia.
"Cih, kenapa lo selalu manggil gue dengan sebutan Teteh padahal nggak ada darah Sunda mengalir di tubuh Gue." Cerocosnya melayangkan sebuah protes.
"Suka aja. Temen-temen fakultas lo juga banyak yang manggil lo gitu." Jawab gue.
"Nggak tau deh, ayo berangkat." Ujarnya sudah mengambil helm dan menyambi memakainya sambil duduk di bangku boncengan.
Kemudian Gue melajukan motor hitam kesayangan Gue yang selama ini ikut andil menjadi saksi perjalanan cerita tentang gue dan Jichu. Nggak terasa, motor yang Gue tumpangi sudah semakin buluk dan ketinggalan jaman. Hampir lima tahun si Bleki setia Gue jadiin partner jalanan Gue. Nemenin gue baik panas atau hujan.
"Galeri seni?" Ujar Jichu mengernyitkan dahinya sambil melepas pengaman kepalanya.
"Iya." Jawab gue ceria.
"Gue kan laper Tae, lagian nih yaa Gue nggak paham seni. Apalagi lukisan." Jawab Jichu cepat.
"Waahhh kenapa lo sangat jujur? Waahh lo bener-bener nggak ngehargain Gue sama sekali."
Jichu menelan ludahnya, dia merasa menyesal dengan kata-kata yang keluar begitu saja dari mulutnya meskipun itu kejujuran.
"Maaf." katanya singkat.
"Mau masuk dulu nggak?" Tanya gue sambil menengadahkan tangan untuk menawarkan tangannya bertaut dengan tangan gue.
Dia mengangguk, kemudian meraih tangan gue. Dia bahkan memegang telapak tangan gue kuat.
"Ada sesuatu yang pingin Gue kasih buat Lo, nggak seberapa sih..tapi semoga lo suka." Ujar gue ketika sudah berada di depan pintu sebuah ruangan yang sudah Gue persiapkan.
Jichu mengangguk, kemudian Gue membukakan pintu untuknya. Gue mempersilahkannya masuk lebih dulu, dan saat dia sudah berjalan beberapa langkah memasuki ruangan itu sebuah film dokumenter yang sudah jauh-jauh hari Gue persiapkan dengan bantuan Jimin, Jeka dan Bang Suga di putar di layar besar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Scenery
TienerfictieAll About me and you _Jisoo _Taehyung/V LENGKAP✔️ typo masih banyak bertebaran🙏