36👣

1.1K 165 8
                                    

J i c h u

Hari itu akhirnya tiba, setelah gue mengambil keputusan untuk menjadi orang dewasa. Mencoba berani juga untuk menceritakan rencana penuh tantangan dan serba baru Gue dengan Tae ke keluarga gue.


Rasanya, campur aduk. Dan setelah kita berdebat dan banyak berdiskusi hari ini akhirnya kejadian juga.

Taehyung datang ke rumah. Tidak seperti biasanya, dia datang bersama keluarga besarnya. Mama, Papa, Sejeong, Bang Baekhyun dan istrinya-Kak Taeyeon- dan omma-oppanya yang tidak lain adalah keluarga dari papa Tae.

Hari itu Tae juga tampil beda dari biasanya, dia yang biasanya tidak ribet dengan pakaian dan lebih suka mengenakan setelan santai tampak lebih tampan berkali-kali lipat. Gue harus mengakui bahwa dia adalah salah satu maha karya terindah Tuhan.

Gue yang tadinya mau tampil sederhana, akhirnya juga dipaksa tampil beda dari biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue yang tadinya mau tampil sederhana, akhirnya juga dipaksa tampil beda dari biasanya. Tante Gue yang datang bersama eyang Kakung dan uti Gue datang dari Jogja. Tante Gue, yang notabene adalah seorang pengusaha make up artis ternama di daerahnya menyulap penampilan Gue.

Gue aja sampe ngerasa bukan jadi diri Gue sendiri. Harus Gue akui, orang tua gue berperan besar kenapa gue punya wajah seindah ini.

 Harus Gue akui, orang tua gue berperan besar kenapa gue punya wajah seindah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya sori kalau gue over narsis hmm.

Acara dilanjutkan dengan santai, hangat dan kekeluargaan. Memang sedari awal konsep dari keluarga gue ataupun keluarga Tae menginginkan yang seperti itu.

"Jadi, ehm..maksud kedatangan saya kesini..saya ingin meminta izin ke Om, dan Tante untuk meminang Jisoo.." ujar Tae gugup.

Rasa gugup yang Tae rasakan dapat Gue rasakan juga, Gue benar-benar nggak nyangka kalau lamaran tuh bisa se menantang adrenalin ini. Gimana besok kalau akad?

"Ehm... sebelumnya maaf, karena saya yang bukan siapa-siapa ini berani meminta Putri Om dan Tante yang sangat berharga menjadi milik saya.." Tae masih melanjutkan maksud dan tujuannya "Saya tidak berani menjanjikan apa-apa, yang bisa saya janjikan..saya akan menjaga dia melebihi saya menjaga diri saya sendiri. Terimakasih buat Tante, yang sudah melahirkan putri secantik Jisoo.. terimakasih Om, yang sudah bekerja keras membesarkan dan mendidik wanita hebat seperti Jisoo. Maaf, karena saya memintanya bahkan sebelum Jisoo mampu membahagiakan kalian."

Untuk kata-katanya yang semakin berani, Gue sukses dibuatnya berkaca-kaca. Gue pikir Tae yang sekarang bukan Tae Gue, dia dewasa, santun dan seribu kali lipat mampu membuat hati gue berdebar.

"Terimakasih juga buat Bang Jin, yang dengan lapang mengizinkan saya meminang adik kecilnya yang berharga. Terimakasih untuk Jisoo yang sudah Sudi mau mengenal saya, sehingga kita bisa sampai sejauh ini"

Dan, akhirnya gue kalah.

Air mata gue jatuh begitu saja, secara mudah dan dengan penuh haru bercampur rasa bahagia. Bunda membantu menyeka cairan bening itu dengan tisu.

"Jadi, tanpa menunggu lama-lama bagaimana maksud baik saya Om, Tante?" Ujar Tae meminta pendapat dari kedua orang tua gue.

Ayah berdehem terlebih dahulu, beliau juga membasahi bibirnya sebelum berbicara. Gue tambah nggak karuan lagi, dan apalagi Taehyung? Dia pasti deg-degan.

"Terimakasih kami ucapkan untuk niatan baik Nak Taehyung dan keluarga. Maaf kami hanya bisa menyediakan tempat dan makanan yang sederhana." Ujar Ayah sopan. Keluarga Taehyung segera merespon menolak pernyataan Ayah dengan sopan juga.

"Sebenarnya Jisoo, Putri kami satu-satunya tidak sebaik yang nak Taehyung katakan. Dia masih banyak harus belajar, dia masih kekanak-kanakan, kurang dewasa dan kadang keras kepala. Begitulah, bagi kami dia adalah putri kecil kami." Ujar Ayah dengan senyum berkaca-kaca. Gue meraih tangan Ayah dengan perasaan sedih lagi.

"Terimakasih, karena Taehyung sudah bersedia menuntunnya untuk belajar tentang banyak hal. Tapi, dengan kalian terikat dalam hubungan pernikahan...maka tanggung jawab Jisoo sepenuhnya ada di tangan kamu Nak, apa kamu siap?" Tanya Ayah.

"Saya akan berusaha sebaik mungkin." Jawab Taehyung tegas.

"Lelaki itu yang di pegang perkataan dan tanggung jawabnya, Jisoo adalah putri kami satu-satunya..jadi jaga dia dan jangan buat dia terluka, itu pesan kami sebagai orang tua. Untuk semua keputusan, sepenuhnya saya serahkan ke anak-anak. Kami bahagia jika anak-anak bahagia." Ujar Ayah lagi, "Jadi, bagaimana nak? Bersedia kamu menjadi bagian dari Taehyung?" Tanya Ayah sambil mengusap punggung Gue lembut.

Gue menarik nafas dalam-dalam, menghembuskan perlahan sambil meyakinkan hati gue sendiri. Ini keputusan besar, terlebih Kak Jin harus rela Gue langkahi. Jadi gue tidak mau menyesali semuanya.

Gue mengangguk pelan,

"Alhamdulillah.." Kata itu berkumandang kompak. Malam itu bener-bener indah, walaupun hanya acara sederhana antar kedua keluarga hari itu menjadi momen paling bersejarah yang membahagiakan buat hidup gue.

____________________________________

Note : maaf Hiatus terlalu lama, i know part ini pendek dan gantung bgt. Wtpd Gue eror, Gue udah nulis panjang tp ga ke save dan males kaya berimajinasi lagi🙏🙏

Oya, mungkin gue bakal ngrampungin cerita ini secepatnya, dan publis cerita baru. Gue harap ada yg antusias menunggu ngehehe

Oke ciaaaaa bye good night♥️

SceneryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang