Part 3

3.6K 219 6
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama tokoh maupun tempat kejadian, itu kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

_______________

Terlanjur cinta adalah alasan paling tidak masuk akal buat pertahanin dia yang tidak baik sama kamu.
-april

_________________

Bel pulang sudah bunyi sekitar 10 menit yang lalu namun sampai sekarang belum ada tanda-tanda kemunculan raka.

Tadi pagi sebelum pisah di gerbang sekolah, raka sudah memberi tau april agar menunggunya sepulang sekolah.

Ohiya kenalin dia raka
Kakak paling gila, setres,rese, yang pernah ada, tiada hari tanpa kejahilan, entah kenapa raka begitu menyebalkan di mata april, namun jauh dari semua itu, menurut april raka ialah kakak yang perhatian.

Namun lihat saja sekarang, si cowo setres itu masih belum menampakkan batang hidungnya yang tidak mancung itu, mari kita menebak, ulah apa yang akan kembali raka lakukan hari ini.

April pun memutuslan untuk melangkah menuju kelas raka yang ada di lantai bawah, setelah menyusuri beberapa kelas, april pun menemukan kelas yang diatasnya tertera tulisan
12 ips 1.

April pun masuk kedalam kelas tersebut yang ternyata sudah sepi, dilihatnya 3 anak laki-laki disana, namun raka bukan salah satunya, april pun memberanikan diri untuk bertanya ke kakak kelasnya ini.

"Permisi kak mau nanya, raka nya mana yah?" Tanya april

"Udah pulang" jawab salah satu diantara mereka, tanpa melirik ke arah april, sepertinya game di hp itu lebih menarik.

April pun keluar dari kelas, ingin sekali rasanya dia menyumpah serapahi raka, kakaknya ini memang tidak ada akhlak,  bisa-bisa nya dia pulang tanpa april.

Mau tak mau april harus kembali memutar otaknya mencari cara pulang tanpa mengandalkan raka.

"Bakal gue aduin lo, liat aja nanti malam" ucap april lalu menendang botol yang ada di depannya.

Namun lagi-lagi kesialan menimpa april. Bagaimana bisa botol itu pas mengenai kepala orang di dekat gerbang itu? Entahlah, sepertinya tuhan memang sudah merencanakan ini.

April pun langsung berlari menuju orang tersebut, dilihatnya almamater yang tersimpan dipundak orang tersebut, sepertinya dia kakak kelas, makin ciutlah nyali april.

Namun sepertinya orang tersebut sudah melihat april lewat kaca spion nya, sudah gak ada waktu untuk lari dari masalah, saatnya april untuk bersikap dewasa dan menerima resiko atas kesalahan nya.

"Sumpah kak gue nggak sengaja" ucap april lalu mengangkat tangannya dan  memberikan simbol V pertanda damai.

"Nggak apa-apa" jawab orang tersebut sambil mengelus kepala nya yang terkena botol itu. Tambah tak enak lah april.

"Sakit yah kak" tanya april

"Nggak!"

"Nggak sakit tapi mukanya kok gitu kak" tanya april lagi.

"Gue kaget" ucapnya lalu memakai memakai jaketnya.

"Maaf kak" lirih april

"Nama lo?"

"Gue? April kak, lo sendiri?"

"Hema" jawabnya lalu memakai helm

"Ohiya kak" balas april diakhiri senyum canggungnya

"Nggak pulang?" Ucap hema lalu melepas standar motornya.

"Gue ditinggal kak" jawab april, lalu kembali mengingat kakak laknat nya itu.

"Naik, gue anter, udah mau sore lo kan anak baru yah kata gue sih lo belum hapal jalan sini" ucap hema mencoba menebak

"Nggak apa-apa kak?" Tanya april, sepertinya dia memang harus nebeng, benar kata hema, april baru disini, dia belum hapal jalan pulang.

"Iya"

Setelah mendengar jawaban hema, april langsung naik di atas motor.

"Alamat?"

"Ntar gue tunjukin aja"

Hema pun langsung menjalankan motornya dengan kecepatan biasa.

Sepanjang perjalanan tidak ada yang membuka suara, keheningan terjadi, rasa canggung pun menyapa, april yang baru kenal dengan hema pun merasa tak enak jika banyak tanya.

Sampe akhirnya mereka sampai dipekarangan rumah bernuansa putih abu abu itu, rumah siapa lagi kalau bukan rumah april.

"Makasih kak" ucap april lalu turun dari motor hema

"hema? Lo ngapain disini ?" Ucap raka yang baru saja keluar dari pintu rumah.

"lo kenal?" Tanya april ke raka

"yaiyalah dia teman kelas gue, dia kan ketua osis di sekolah, masa iya lo nggak tau" jawab raka

"emang nggak tau, tadi aja ketemu gara gara gue nggak sengaja ngelempar botol yang langsung kena di kepala dia"

"Lo dendam?" Tanya raka ke meira.

"Kalau dendam sama lo mah iya!" Jawab april tegas

"Ka,pril gue cabut dulu udah sore soalnya" ucap hema lalu memakai kembali helm nya

"Thanks kak"

__________________

HAI PARA PEMBACA!
GIMANA NILAI BUAT PART INI?
BAGUS NGGAK?

KALAU BAGUS JANGAN LUPA TINGGALIN JEJEK BERUPA VOTE YAH!

KALAU ADA SALAH-SALAH KATA ATAU KAH TYPO YANG BERSEBARAN, MUNGKIN AUTHOR NYA BISA DI KASI TAU LEWAT KOLOM KOMENTAR

JANGAN LUPA SWIPE KE ATAS YAH BUAT TAU PART SELANJUTNYA, DAN BIAR KALIAN SEMUA NGGAK KETINGGALAN SAMA CERITA CINTA APRIL DAN NATHAN

SAMPAI KETEMU DI NEXT PART

#salamdariauhor❣️

Aprinat (COMPLATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang