Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama tokoh maupun tempat kejadian, itu adalah unsur kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
_____________________
Kalau kamu nggak mau berubah, maka nggak ada lagi alasan buat aku bertahan.
-april_________________
Ketika matahari masih malu malu menampakkan wujudnya,april sudah berkutik dengan seragamnya
Dan bersiap siap untuk berangkat kesekolah."Sakit yah lo?" Tanya raka yang baru saja melihat april turun dari tangga
"Lo kali yang sakit" balas april lalu mengambil susu yang ada di meja dan meminum nya
"Otak lo yang geser, pagi pagi buta udah siap aja, biasanya di siram air dulu baru bangun" balas raka yang masih tak percaya bahwa april bisa bangun sepagi ini
"Eh lo ngelebih-lebihin cerita lo, wah parah, gue gak segitunya yah kalau tidur" komentar april, tak terima
"Raka, april makan dulu baru ngomong" saut papa yang di angguki oleh raka dan april
***
"Hai sin, yang lain belum dateng?" Tanya april lalu menaruh tas nya di atas meja
"Belum tuh, mereka berdua emang kalau dateng suka mepet-mepetan sama bel masuk" balas sindy diakhiri dengan cengira.
Belum juga 10 detik setelah omongan sindy selesai, bianca dan bulan sudah menampakkan batang hidungnya.
"Enak aja lo curut" komentar bianca lalu menyenggol badan sindy yang sedang berdiri.
"Iyanih sindy, sok tau aja" saut bulan
"Yeuh kan emang kenyataan" balas sindy.
"Eh mau ke kantin nggak?" Tawar april
Mereka yang mendengar langsung mengangguk dan mengiyakan.
Mereka ber4 pun berjalan menuju kantin namun tiba tiba langkah mereka terhenti karena kehisterisan bianca
"MasyaAllah"
April, sindy dan juga bulan yang mendengar langsung mengikuti arah pandang bianca yang ternyata terpusat ke seorang nathan.
"Bener kan kata gue, kak nathan tuh tambah bening" ucap bianca kembali
Disebelah pojok kanan kantin, memang terlihat jelas ada sosok nathan disana, dia sedang memainkan handohone berlogo apel itu, dan tak lupa ada kedua temannya juga yang berada disana.
"Itu kak nathan? Ih gue jadi ragu kalau dia nggak operasi plastik, soalnya cakep banget parah" kini april pun ikut ikutan histeris melihat ketampanam nathan.
Sepertinya racun-racun yang ada di dalam diri teman-temannya sudah merasuk ke dalam diri april
"ganteng sih iya tapi sayang,dingin" balas sindy lalu kembali melangkah di ikuti semua teman-temannya
"Nggak apa-apa , intinya jomblo" komentar april
"Eh pril, lo gak tau kak bella yah kan? Kak bella tuh salah-satu diantara puluhan cewek di sekolah kita yang naksir parah sama kak nathan, tapi lo tau nggak? Kak bella udah ditolak banyak kali sama kak nathan, kalau gue jadi kak bella mah gua bakal malu setengah mati" ucap bianca kembali, bulan yang mendengar langsung menjitak kepala bianca
"Kalau kedapetan lo ceritain dia, bakal di bully abis-abisan lo" ucap bulan lalu duduk di kursi yang akan mereka tempati di kantin.
"Tapi gue yakin bisa dapetin kak nathan" balas april
Ucapan april barusan mampu membuat keadaan hening sebentar, lalu kericuhan pun di mulai.
"Wahwah sin ini temen lo udah mulai gila" ucap bianca lalu tertawa lepas
"Panas yah lo pril?" Tanya bulan lalu mengecek suhu badan april
"Ih gue serius!" Bentak april
"Iyaiya terserah deh, doa gue sih semoga nggak patah hati" ucap bianca lalu menepuk pundak april
"Nggak bakal" balas april lalu menepis tangan bianca
***
April sedikit lebih cepat berjalan kearah gerbang, pas april baru keluar dari pintu kelas nya dia mendapatkam satu panggilan dari raka, dan raka mengatakan agar april mempercepat langkahnya, curut satu ini kadang emang nggak sabaran.
Namun lagi-lagi raka kembali menelfon april, april yang kesal pun langsung mengangkatnya dengan emosi.
Sabar setannn
Eh santai dong, gue aduin
Mama papa mampus loLo nya aja yang gak sabaran
Eh pril lo naik taxi yah pulangnga
Asli dah lo emang kayak setan
Oke? Okedeh bye
Raka anjing
"Subhanallah, itu kak nathan kan yah?"ucap april lalu berjalan menuju orang tersebut
"haii kak nathan" ucap april manis, manis banget sampe sampe nathan nggak mandang dia biar sedetik
"Kak nathan!" Panggil april sambil mengayunkan lengan nya
"Yuhuu kak" panggil april sekali lagi dengan cara mengahadang langkah nathan
"Kenapa?" Balas nathan singkat.
"Yes dibales" baru saja april senang, kini nathan kembali jalan dan meninggalkan april
"Kak anterin gue yah" ungkap april ke nathan
"Nggak bisa" ucap nathan lalu naik di atas motornya
"Gue nggak ada kendaraan kak" ucap april memelas
"Terus gue peduli sama lo?" Tanya nathan, lalu kemudian memakai helm nya.
"Peduli lah" balas april lalu naik ke atas motor sport merah itu.
"Turunn nggak" balas nathan yang sudah kembali membuka helm nya.
"Nggak mau"
"Turun"
"Enggak"
"Oh yaudah" balas nathan lalu memakai helm nya kembali dan menjalankam motornya diatas rata-rata.
HAI PARA PEMBACA!
GIMANA NILAI BUAT PART INI?
BAGUS NGGAK?KALAU BAGUS JANGAN LUPA TINGGALIN JEJEK BERUPA VOTE YAH!
KALAU ADA SALAH-SALAH KATA ATAU KAH TYPO YANG BERSEBARAN, MUNGKIN AUTHOR NYA BISA DI KASI TAU LEWAT KOLOM KOMENTAR
JANGAN LUPA SWIPE KE ATAS YAH BUAT TAU PART SELANJUTNYA, DAN BIAR KALIAN SEMUA NGGAK KETINGGALAN SAMA CERITA CINTA APRIL DAN NATHAN
SAMPAI KETEMU DI NEXT PART
#salamdariauhor❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
Aprinat (COMPLATE)
Teen FictionSUDAH DIREVISI ___________________ ini kisahku, tentang bagaimana cara aku mendapatkan dia, dan bagaimana bodohnya aku bisa membiarkan dia pergi bersama orang ketiga itu. aku selalu berharap agar tuhan merubah kisah kita dan menugaskan takdir untuk...