Part 10

2.4K 141 5
                                        

Kalau nggak bisa ngehargain seenggak nya nggak usah nyakitin
-april

_____________________

"Gimana? Ada perkembangannya?" Tanya bianca sesampainya april di kelas

"Nggak ada" jawab april lalu merampas bungkusan makanan yang masih penuh dari bianca.

"Sabar aja dulu" ucap bulan memberi semangat.

"Capek. Gue mau nyerah aja" ungkapnya.

"Ih jangan april!" Tegas sindy

"Capek sindy, gue berjuang mulu tapi nggak pernah ada perkembangan, boro-boro ada perkembangan gue malah di tinggal mulu" jelas april

"Gini aja deh, kalau lo mau lanjut, pulang sekolah gue anter ke rumah nathan" ucap sindy yang mampu membuat april langsung berdiri.

"Lo tau rumah nathan tapi nggak pernah ngasi tau gue sindy!" Ucap april

"Bukan tau lagi pril, sindy mah udah bermalam disono" ucap bianca memanas manasi april

"Gila ya lo bi, pinter banget adu domba nya" ucap bulan lalu menjitak kening bianca

"Hehe" balas bianca

"Yah terus maksudnya?" Tanya april

"Sindy sama satya pacaran, terus sindy sama nathan sepupu sekali"

Penjelasan bulan barusan mampu membuat april bungkam, mengapa hal yang penting ini baru ia ketahui sekarang?

"Kok lo nggak pernah ngasi tau sih?"

"Kan lo nggak pernah nanya april" balas sindy

"Yaudah pulang sekolah anter gue ke rumah nathan" ucap april

Sindy pun membalas dengan senyuman. Akhirnya caranya tadi mampu membuat april mengurungkan niatnya untuk mundur.

***

"Assalamualaikum" ucap april dan sindy bersamaan, sesaat setelah mereka sampai di rumah seorang nathan.

"Waalaikumsalam. Eh non sindy, masuk non" ucap sang bibi

"Cari siapa non? Biar bibi panggilkan" tawar bibi

"Nathan nya ada nggak bi?" Tanya sindy yang di balas anggukan oleh sang bibi.

"Sebentar bibi panggilkan dulu"

Bibi pun pergi dari hadapan sindy dan bulan.

"Eh sindy kira-kira ini donat bakal nathan suka apa nggak yah?" Tanya april

Tadi sindy dan april memang singgah sebentar di penjual donat, karena kata april, nggak enak bertamu ke rumah orang tapi nggak bawa apa-apa, yah jadilah mereka membungkus donat yang nggak seberapa ini.

"Lo ngapain ke sini?" Suara bas itu mampu membuat april yang semula duduk langsung spontan berdiri.

"Mau ketemu lo" jawab april dengan percaya dirinya

"Gue nggak nanya lo, gue nanya sindy"

Mampus sudah, kata-kata nathan barusan mampu membuat april mati kutu.

"Sok-sok an nanya lo, biasa nya aja nggak pernah peka kalau gue ada disini" balas sindy

"Jawab aja susah banget!" Ucap natham kembali

"Temenin april"

"Ngapain lo ngajak ini anak ke sini" ucap nathan gak suka

"Nama gue april" saut april

"Emang gue nanya?" Ucap nathan lalu menunjuk dirinya sendiri.

"Yah enggak sih" jawab april

"Gue masuk ke kamar yah, baju gue masih ada kan yah nath?" Tanya sindy yang ingin masuk ke kamarnya yang ada di rumah nathan.

Sindy memang sering bermalam disini,  orang tua sindy memang sangat sibuk, karena enggan membuat sindy kesepian dirumah, orang tuanya menitipkan sindy ke kakak sang mama yaitu papa dari nathan.

"Nggak  sudi juga gue pegang barang-barang lo" balas nathan

Sindy yang awalnya sudah berjalan di tangga langsung kembali dan mendorong badan nathan.

"Nah terus lo ngapain masih disini?" Teriak natahan ke april

"Lo ngusir?" Tanya april

"Emang lo kira gue mau ngejamu lo disini?"

Setelah mendengar perkataan nathan barusan april langsung menaruh donatnya dan pergi namun nathan kembali memanggil.

"Lo ambil itu donat gue nggak butuh" ucap nathan lalu pergi


HAI PARA PEMBACA!
GIMANA NILAI BUAT PART INI?
BAGUS NGGAK?

KALAU BAGUS JANGAN LUPA TINGGALIN JEJEK BERUPA VOTE YAH!

KALAU ADA SALAH-SALAH KATA ATAU KAH TYPO YANG BERSEBARAN, MUNGKIN AUTHOR NYA BISA DI KASI TAU LEWAT KOLOM KOMENTAR

JANGAN LUPA SWIPE KE ATAS YAH BUAT TAU PART SELANJUTNYA, DAN BIAR KALIAN SEMUA NGGAK KETINGGALAN SAMA CERITA CINTA APRIL DAN NATHAN

SAMPAI KETEMU DI NEXT PART

#salamdariauhor ❣️

Aprinat (COMPLATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang