"Mamih...Kak Yoona demam!!!" Jisoo panik mencari Bu Boa setelah terbangun dari tidur dan mendapati suhu panas dari badan Yoona yang tidur di sampingnya.
"Mih...dahinya Kakak panas banget kayaknya kita bisa rebus telur disana deh."
"Kak...kakak sakit?" Bu Boa menyentuh dahi Yoona, dan benar saja putri sulungnya itu sedang sakit akibat kehujanan kemarin sore. "Hmmm...enggak mah, Yoona cuma kecapean aja." Yoona berkata lemah.
"Enggak sakit darimana suara kamu parau kayak gitu, udah gitu panas lagi." Namanya juga ibu ya pasti tahu dong kondisi anaknya sendiri walaupun anaknya ngelak. "Gapapa mah entar juga sembuh...hachiah..." Bu Boa semakin yakin untuk mencegah putri sulungnya pergi dari rumah karena Yoona tak bisa lagi sembunyikan kondisinya yang sedang sakit.
"Hari ini mamih gak ngizinin kamu kerja, kamu harus full istirahat di rumah!" Bu Boa tegas berbicara karena anak sulungnya ini kadang keras kepala dan memaksakan dirinya seperti kemarin saat Yoona memaksa dirinya pulang ke rumah walau hujan deras mengguyur ya kan ujungnya sakit.
"Tapi mih..."
"Gak ada tapi-tapian, kamu nolak berarti mamih coret dari kartu keluarga!" Bu Boa melipat kedua tangannya di dada sambil melotot dan senyumnya berubah jadi seram macam boneka Annabell
"Ampun mih...iya Yoona nurut sama mamih." Yoona takut mamihnya dong ya kalo ekspresinya kayak gitu.
"Nah bagus gitu dong kalo kamu anak mamih, istirahat ya sayang..." Bagai angin berlalu, ibu tiga anak itu kembali tersenyum penuh kasih sayang setelah berwajah menakutkan.
Buset dah mamih serem banget tadi -Yoona
***
Setelah memeriksa keadaan putri sulungnya di kamar, Bu Boa berpapasan dengan keponakannya, Sehun. "Selamat pagi tante..." Sehun menyapa Bu Boa disertai modus di dalamnya *eaaa*. "Eh kamu Hun, mau berangkat kerja?"
"Iya tan, Kak Yoona kenapa tan? Tadi kedengeran Jisoo teriak-teriak katanya Kak Yoona sakit." Tutur kata dari Sehun menunjukkan rasa penasarannya memang terindikasi mengandung modus berkelanjutan.
"Ah dasar Yoona, suka geregetan tante juga sama dia. Udah tau sakit eh malah maksain. Ya udah tante ancam aja kalo dia ga mau istirahat, tante coret dari kartu keluarga." Curcol Bu Boa.
"Gapapa tan, entar Kak Yoona punya kartu keluarga sendiri ini sama Sehun." Sehun asal bicara.
"Apa kamu bilang?"
"Eh...anu...maksudnya kalo Kak Yoona nanti nikah kan kartu keluarganya pisah, Sehun juga kalo udah nikah gitu kan tan." Sehun sadar kalo dia bicara yang tidak seharusnya dikatakan sekarang.
Sehun juga bakal pisah kartu keluarga soalnya kartu keluarganya udah bareng sama Kak Yoona tercinta nanti uhuuk... -Sehun
"Oh kirain..." Bu Boa mengelus dada merasa tenang mendengarnya, "Eh Sehun...karna hari ini Yoona sakit, kamu pake motornya ya. Tante takut Yoona kabur diem-diem dari rumah, tau kan dia kadang suka nekat orangnya" Bu Boa berbisik pada Sehun.
"Oke tan, demi Kak Yoona...maksudnya demi kesehatan Kak Yoona, Sehun bakal bantu tante hari ini." Sehun cari perhatian di depan bakal calon mertuanya.
"Makasih ya ponakan tante yang ganteng."
Gak ada niatan jadiin menantu yang ganteng gitu tan? -Sehun
"Beres tan..." Sehun menunjukkan kepercayaan dirinya, "Sehun berangkat dulu ya...Assalamualaikum." Sehun pamit dengan mencium tangan Bu Boa.
"Waalaikumsalam, hati-hati ya Hun." Bu Boa tersenyum ramah.
***
Di siang hari kayak gini, rumah cuma menyisakan Bu Boa yang lagi beres-beres rumah dan Yoona yang terbaring sakit di kamar. Saking sayang sama anaknya, Bu Boa ninggalin pekerjaannya sebentar buat ngecek kondisi Yoona sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRONIS (Brondong Manis) (iya ✖ osh)
Fanfictiongue sayang sama lo kak -Sehun sorry, gak doyan brondong apalagi sepupu sendiri -Yoona Hidup Yoona berubah ketika Sehun, sepupunya numpang tinggal di keluarganya. +retjehh +bahasa non baku +lokal