malas

700 131 21
                                    

Di perjalanan pulang, Sehun mencoba mengajak Yoona berbicara. Namanya juga pake motor ya ngobrolnya pake teriak-teriak soalnya telingannya ketutupan helm.

"Udah berapa lama dia jadi bos baru lo?" Tanya Sehun dengan hati yang sedikit memanas.

Itu orang gak ngerti apa gak ada saingan aja gue udah susah dapetin Kak Yoona lah ini dia dateng seenak jidat aja jadi saingan gue. -Sehun

"Maksud lo Pak Ichang? Gue juga baru ketemu kemaren." Pekik Yoona biar kedengeran sampe telinga Sehun. "Bos lo keknya demen sama lo tuh." Kata Sehun nyeletuk.

"Dih...tau darimana lo?"

"Gak sih nebak aja, gue kan ceritanya anak indihome."

"Indigo kali." Yoona gemas mencubit pundak Sehun karena kerecehannya. "Sakit dong!!!"

"Biarin, tau rasa ya lo sok tau sih."

"Kalo bos lo beneran suka sama lo gimana?"

Hening...

Yoona tak tau harus jawab apa, sudah lama ia menutup untuk mencintai laki-laki manapun setelah sakit hati dulu. "Gue gak yakin gue bakal buka hati buat siapapun untuk saat ini." Ucapnya nanar.

Gadis ini bingung harus bagaimana dengan perasaannya, tentu saja ia ingin punya keluarga bahagia dan mengurus buah hati kelak, tapi ketakutan akan tersakiti membuatnya ragu untuk mencintai seseorang.

"Tapi bukan berarti lo bakal gini terus kan kak?" Sehun berusaha mencari celah agar ia tetap mendapat kesempatan menaklukan pujaan hatinya. "Ya kali gue jadi perawan tua, dih amit-amit."

"YESSS...BAGUS!" Sehun senang merasa punya kesempatan, banyak sih kesempatan tapi Yoona gak sempat untuk peka terus.

"Apa yang bagus?"

"Enggak kok, ini suara motornya bagus."

***


Di hari yang lain, rutinitas Yoona mulai berubah sejak alih tugas dari driver yang biasanya temenan sama asap dan terik matahari sekarang duduk manis di tempat adem.

"Halo...layanan pelanggan *merk*... Ada yang bisa saya bantu?" Yoona memasang wajah ramah dengan suara lembut ditelepon. Padahal mukannya gak usah ramah juga gak bakal keliatan.

"Halo...halo...halo..." Yoona mendapat suara pria tengah panik dari telepon.

"Iya mas, ada yang bisa saya bantu?"

"Mbak tolong saya mau komplen."

"Iya mas bisa, saya bicara atas nama siapa?"

"Saya Seokjin mbak."

"Seokjin?" Namanya sama seperti dokter yang menangani Yoona waktu itu di rumah sakit.

"Iya mbak tolong ini tadi saya pesen sayap ayam yang kanan kok yang dateng malah sayap kiri?"

"Lah bukannya sama aja mau kanan mau kiri rasanya sama?"

"Ya emang ga masalah mbak, tapi kata pacar saya ini masalah besar."

"Pacar? Kok ya pacarnya bikin ribet sih mas?"

"Ya udah mbak ngomong sama pacar saya aja. Beb...nih jelasin sama kamu!" Laki-laki dalam sambungan telepon itu memberikan ponselnya pada sang kekasih.

BRONIS (Brondong Manis) (iya ✖ osh)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang