"Oh ini? Kenalin ini Sehun calon suami gue!" Yoona terdesak dengan keadaan, namanya juga panik, panas, gak mau keliatan menderita di depan mantan ya jadinya ngomong asal sebut. "Calon suami? Kamu mau nikah Na?"
Yang Yoona harapkan Seunggi ngerasa kaget dan panas pas Yoona nyebut gitu, tapi kesannya malah datar-datar aja. "Iya dong, kita udah serius mau nikah kan sayang?" Yoona lirik Sehun sambil kedip-kedip biar nyambung sama skenario dadakannya.
Sa...sayang? -Sehun
Blush... Pipi Sehun merah macam kepiting rebus, "Sayang jawab dong!" Rengek Yoona bergelayutan di lengan Sehun. "I...iya...maksudnya iya kita mau nikah kok!" Sehun mulai nyambung sama skenario dadakan macam tahu bulatnya Yoona.
"Selamat ya, aku keduluan nih ceritanya?" Goda Seunggi, "Eh hehehe..." Yoona nyengir kuda.
"Ya udah ya kita mau jalan-jalan liat-liat lagi ya sayang!" Yoona narik Sehun masih sok manja padahal cuma settingan belaka.
Ini kenapa perasaan gue kek permen nano-nano -Sehun
***
Sepulang dari mall, Yoona langsung rebahan di kamar. "Demi apa kenapa gue harus ketemu Mas Seunggi, gila dia udah gandeng cewek lain aja." Yoona nendang-nendang udara, kakinya bergumul dengan selimut di kasur yang sekarang dibagi dua sama Jisoo.
"Whaaaa...cacing besar alaska!" Pekik Jisoo terperanjat melihat ada yang uget-ugetan mirip cacing di kasurnya.
"Gak bisa dibiarin ini..." Jisoo cari sesuatu yang bisa dipake buat mukul makhluk uget-ugetan di kasur. "Hiyaaa...mati kau mati kau!" Jisoo pukul makhluk yang sebenernya Yoona itu pake sapu lidi buat kasur.
"Woy...woy...sakit anjir!" Yoona muncul dari selimut setelah digebuk Jisoo. "Whaaa...kak Yoona!!!" Jisoo tiba-tiba meluk kakaknya, "Lo kenapa sih hah?"
"Untung kakak selamet, cacingnya gak makan kakak kan?"
"Cacing? Mana ada cacing disini."
"Jisoo tadi liat ada yang uget-ugetan kek cacing besar alaska disini."
"Itu gue monyong!" Ketus Yoona, "Wah? Jadi selama ini kakak siluman cacing besar alaska?" Kegeseran otak Jisoo mulai terjadi, "Anjay...kalo ngomong suka gak mikir dulu emang."
Gini nih kalo waktu kecil lahirnya kaki duluan, otaknya ketinggalan pan sekarang. -Yoona"Kakak kenapa sebenernya kok kusut gitu mukanya?"
"Abis ketemu mantan bawa gandengan barunya Jis."
"Hah bekantan bawa truk gandeng baru?"
"Njir...udah otak geser, bolot juga lo?"
"Enggaklah, iya ngerti kok. Kak Yoona ketemu sama Kak Seunggi ya?" Yoona langsung cemberut mendengar nama mantannya disebut. "Kalo cemberut berarti bener ya kan?" Yoona mengangguk.
"Aduh pasti langsung awkarin moment deh pas ketemu Kak Seunggi."
"Awkward moment Jis, awkward bukan awkarin."
"Ey suka-suka Jisoo dong mau ngomong apa, mulut mulut siapa juga."
"Gue getok boleh ya?" Yoona sudah naik darah, percuma curhat sama Jisoo ya percuma sekali, hanya ketololan belaka yang terjadi. "Jahat...aku marah sama kak Yoona."
"BRAKK!" Jisoo banting pintu, "Elah siapa juga yang nyuruh lo masuk sini." dengus Yoona kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRONIS (Brondong Manis) (iya ✖ osh)
أدب الهواةgue sayang sama lo kak -Sehun sorry, gak doyan brondong apalagi sepupu sendiri -Yoona Hidup Yoona berubah ketika Sehun, sepupunya numpang tinggal di keluarganya. +retjehh +bahasa non baku +lokal