wasatu

552 119 29
                                    

Rasanya Yoona jadi salah tingkah sekarang. Mengapa rasanya ia senyum tanpa arti yang jelas sejak masuk kamar ia juga memperhatikan terus dua bunga yang diberikan Sehun tadi pagi lalu ia simpan dalam vas berisi air sekarang. "Kak masih waras kan?" Jisoo melambai-lambaikan tangan di depan mata Yoona.

"Apa sih ganggu."

"Kak itu bunga ngapain disenyumin?"

"Ganteng Jis."

"Bunganya ganteng?"

"Bukan." Yoona menggelengkan kepalanya dengan tatapan mata yang kosong entah mikirin apa.

"Terus apa?"

"Sehun." Yoona tiba-tiba senyum ketika menyebutkan nama laki-laki yang memberinya bunga tadi sore di depan rumah.

"Kakak suka sama Sehun?"

"Gak lah ngapain suka sama dia yang bener aja." Kata Yoona mendadak sewot terus kabur dari kamar, aneh ya langsung sensi gitu itu anak pas ditanya suka gak sama brondong yang namanya Sehun itu.

"Sensi amat kayak perawan." Umpat Jisoo dari kamar.

***

"Ah laper makan mie rebus pake telor enak kali ya." Pikir Yoona ketika ia otomatis berjalan ke dapur karena Jisoo membutnya sensi mendadak tadi. "Kyaaaah..." Bu Boa menyimpan mienya di lemari yang tinggi sekali dengan alasan biar males bawa dan anak-anak tidak mengalami gangguan kesehatan karena terlalu banyak makan mie.

Tapi kan yang boncel cuma Jisoo sama Mark, kalo Yoona mah bebas aja bisa tetep ngambil mie kok orang dia lumayan tinggi kalo terlalu tinggi pun Yoona siap pake tangga buat abang-abang tukang bangunan emang kebiasaan manjat tapi bukan manjat temen apalagi panjat sosial.

"KyAaaaah..." Yoona kehilangan keseimbangan ketika mengambil mie pakai tangga sampe tangganya oleng dan Yoona lepas kendali kehilangan keseimbangan. Tubuhnya sudah terlempar ke bawah dan ada yang menangkapnya dengan pelukan di bawah sana.

Dalam sepi engkau datang beriku kekuatan tuk bertahan kau percaya aku ada kau yang aku inginkan selamanya

Kau adalah hatiku kau belahan jiwaku seperti itu ku mencitaimu sampai mati

Entah kenapa soundtrack handsome-handsome wolf terputar sendiri ketika Sehun berhasil menangkap Yoona agar tidak jatuh sambil pandang-pandangan uhukkk. Wajah Yoona kembali memerah gara-gara dia merhatiin wajah Sehun terlalu lama, sepertinya pertahanan Yoona mulai melemah untuk jaim di depan Sehun.

Hun lo ganteng banget ya ternyata -Yoona

Dengan sendirinya Yoona menarik lekukan bibirnya untuk tersenyum ketika Sehun masih menatapnya. Sehun juga ikut tersenyum lihat Yoona secantik itu sekarang, gemes pokoknya lihat Yoona senyum sambil mukanya merah kayak tomat segar.

"Kamu gak apa-apa?"

Plaaaak...

Sehun kena tampar ketika Yoona sadar dari pandangan terpesonanya. "Lo ngapain sih pake senyum-senyum gitu sama gue, cari kesempatan lo ya?" Yoona kembali jutek ke Sehun huh padahal tadi senyum sambil merah gitu mukanya.

"Turunin gue!"

"Galak bener bu, terpesona ya sama gue?" Sehun meledek Yoona, dia sadar dong tadi Yoona kayak apa. "Enak aja dasar modus!" Yoona meninggalkan dapur takut salah tingkahnya semakin menjadi.

***


"Mih kakak berangkatnya pake motor lagi ya?!" Yoona meminta pada Mamih agar kembali diizinkan pakai motor saat pergi bekerja. "Enggak." Kata Mamih singkat padat dan jelas.

BRONIS (Brondong Manis) (iya ✖ osh)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang