namlas

637 117 16
                                    

Krek...

Ichang membuka pintu mobil, duduk di kursi kemudi lalu menyalakan mesin mobil. Duda satu anak ini menengok ke sampingnya berharap Yoona duduk di sana, namun sosok laki-laki yang usianya lebih muda darinya duduk di sana dengan seringai kemenangan.

"Kenapa? Kok cengo gitu mukanya?" Sehun memojokan Ichang, "Kan adil cewek sama cewek, cowok sama cowok. Situ sama Kak Yoona kan bukan muhrim nanti timbul fitnah." Tambah Sehun menyeringai puas.

"Sa ae lu ketiak gajah." Ichang mengumpat pelan. Belum apaapa Sehun sudah mengajaknya menabuh genderang perang.

"Ayo jalan! Katanya mau ngajak Aleyna jalan-jalan, kok mobilnya diem aja sih?" Lagi-lagi Sehun asal nyeletuk bicara. Ini membuat Ichang ingin memukul lelaki di sebelahnya dengan kunci ganda yang lumayan dapat meninggalkan benjol besar kalo dipukul ke kepala.

***

Ichang mengajak rombongannya ke Dunia Fantasi, ide konyol kemudian muncul di otaknya. Ichang terpancing untuk membuat kompetisi persaingan dengan rival barunya, Sehun. Hal ini didasari karena Sehun sendiri yang mengibarkan bendera perang duluan.

"Ssst...heh!" Ichang menepuk bahu Sehun, "Lo cowok sejati kan?" Ichang menaikkan alis sembari menyeringai, "Ya jelas dong, kenapa?"

"Kalo lo cowok sejati, lo sanggup gak naik itu?!" Ichang menunjuk permainan "Halilintar" yang berada tepat di depan mereka. "Halah kecil itu." Sehun menjentikkan jarinya menandakan itu adalah hal yang ecek-ecek baginya.

"Kalo gitu lo terima kan tantangan dari gue kan? Kita tunjukkin siapa cowok yang paling lemah di antara kita berdua, gimana?" Ajak Ichang sedikit meremehkan.

"Ayo siapa takut!" Sehun mengajak Ichang bersalaman, dia sepakat untuk terima tantangan Ichang.

"Al...berani gak kamu naik itu?" Ichang bertanya pada Aleyna sambil menunjuk permainan 'Halilintar'. "Ayo pa, papa ngizinin aku naik itu sekarang?"

"Asal ditemenin papa ya boleh dong sayang." Ichang mengusap rambut putri semata wayangnya lembut. "Tante Yoona, ikut juga kan?"

"Hm?" Yoona menoleh, pikirnya kenapa dia ikut terbawa dalam persaingan tak jelas ini.

***

Sebelum permainan dimulai Ichang sempat memastikan Aleyna untuk memasang sabuk pengaman dengan kencang agar tidak jatuh, "Al, itu kencengin sabuknya."

"Udah pa."

"Kalo kamu takut bilang aja sama tante ya Al." Ichang tersenyum sambil mengelus helaian rambut panjang dan lurus milik putrinya.

Tapi saat permainan dimulai...

"Ambu...tulung...tulungan Sehun...ambu...abah..." Sehun meronta-ronta selama permainan berlangsung. "Kyaaaa...Ichang takut ma...plisss plisss gue belum mau mati...huwaaaaa..."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BRONIS (Brondong Manis) (iya ✖ osh)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang