Yoona terbangun di pagi hari dengan kepala yang masih kebingungan akan dua laki-laki yang menyatakan cintanya di waktu yang sangat berdekatan. Baginya punya wajah cantik dan dikejar-kejar para lelaki itu kadang adalah sebuah cobaan karena jika tidak suka maka dia harus memikirkan bagaimana cara menolak mereka dengan halus agar tak membuat mereka sakit hati karena dirinya.
"Gue bingung sendiri kan sekarang." Keluh Yoona sambil cemberut membuat pipinya gembung dengan bibir yang dimajukan. "Kakak udah bangun?" Bu Boa mengetuk pintu dari luar, memastikan si sulung sudah bangun.
"Udah mih."
"Kalo udah bangun keluar dong jangan ngebangke di kamar."
"Iya mih ini mau keluar."
Masih belum sepenuhnya sadar Yoona hampir tersandung selimut sampai jatuh tersungkur dari tempat tidur. "Siapa sih yang naruh selimut di sini ah elah bikin gue jatoh aja."
***
"Yoona berangkat ya mih." Sebelum pergi kerja Yoona mencium tangan Bu Boa dan Pak Yunho dulu, lalu keluar dari pintu utama rumah. Di sana Sehun sudah menunggunya, berdiri membelakangi Yoona. "Heh!" Yoona menepuk punggung laki-laki yang lebih muda darinya itu.
"Udah siap?" Pagi ini Sehun mendadak senyam-senyum ga jelas sok manis banget depan Yoona. "Lo keremian apa gimana? Aneh gitu lihatnya gue." Yoona bergidik geli lihat Sehun gitu.
"Ini helmnya, jangan lupa pasang kaitannya sampe bunyi 'klik' ya." Sehun memasang helm di kepala Yoona paripurna sampe di pasang pengamannya.
"Udah siap ya? Ayo jalan."
Sampai di kantor dan sebelum Yoona pergi, Sehun menahan tangan Yoona agar diam dulu di sana. "Mau apalagi lo?" Kata Yoona judes. "Judes amat sih, jangan gitu dong." Sehun senyum ga jelas lagi bikin Yoona geli lihatnya.
"Ini buat kamu, kali aja judesnya ilang." Sehun memberikan setangkai mawar merah untuk Yoona.
"Hun lo kenapa sebenernya? Kerasukan?"
"Iya kerasukan, kerasukan cinta lo." Sehun langsung ngibrit pake motor sebelum kena tabok Yoona yang sudah siap dengan kuda-kuda tabokan mautnya.
***
Flashback
"Chan gue boleh nanya ga sama lo?" Di sela waktu istirahat kemarin Sehun bicara dengan sohibnya sesama guru juga yaitu Chanyeol. "Nanya apaan nih?" Chanyeol meneguk kopinya dulu sebelum balik tanya dengan Sehun.
"Gue udah tembak pujaan hati gue."
"Terus?"
"Tapi gue bingung, muka dia tuh flat aja gitu pas gue tembak gak ada reaksi apa-apa."
KAMU SEDANG MEMBACA
BRONIS (Brondong Manis) (iya ✖ osh)
Fanfictiongue sayang sama lo kak -Sehun sorry, gak doyan brondong apalagi sepupu sendiri -Yoona Hidup Yoona berubah ketika Sehun, sepupunya numpang tinggal di keluarganya. +retjehh +bahasa non baku +lokal