Lagi dan lagi Yoona selalu merutuki apa yang dilakukannya sendiri, lucu saja mengingat dia yang nyosor, dia juga yang menyesali perbuatannya. Hal yang sama dilakukannya lagi, guling-guling di kasur sampai nyungsep ke bawah. "Apa yang gue lakuin kyaaah...kenapa kesannya gue jadi agresif banget jadi cewek kyahhhh..."
Merutuki perbuatannya sendiri membuat Yoona memukul bantal dan menendang selimut, jadi ketika Jisoo membuka pintu, anak itu tertutup dengan selimut membuatnya susah berjalan. "Kak Yoona, kenapa lagi sih? Hobi banget ngacak-ngacak kamar terus nyungsep ke kolong kasur, ada apa?"
"Jis tolongin gue Jis..." Yoona menggoyang-goyang pundak Jisoo, bergetar semua badan Jisoo digoyang-goyang kakaknya. "Jisoo tolongin gue!!!" Tatapan matanya persis kayak Go Anna ngamuk ke emak tirinya di drama K2, "Astaga takut gue, Kak lo kenapa sih?"
"Gue malu Soo."
"Malu kenapa?"
"Gue tadi..." Semburat wajah merah membuat Yoona malu mengungkapkan apa yang terjadi, "Gue tadi sama Sehun...eum..." Yoona menggigit bibirnya, berusaha mengumpulkan keberanian untuk mengatakannya, "Gue sama Sehun eum....anu...eum..."
"Ih lama deh buruan kalo mau ngomong mau pergi nih."
"GUE TADI CIUM SEHUN!!!"
"Apa...AAAAAhhhh..."
"Wah Kak Yoona gila, wah nyosor wah wah berani jadi agresif ya sekarang wah ckckckck."
"Makanya itu Soo, gue malu."
"Malu tapi dilakuin hmmm... dasar tukang nyosor."
"Beneran tergila-gila sama brondong nih."
"Tau ah, sana kalo mau pergi bete nih gue." Kehadiran Jisoo malah membuatnya bad mood, bukannya dikasih saran atau apa malah dikata-katain sama adek, "Tadi minta didengerin sekarang diusir, beda ya yang punya pacar brondong mah gitu."
"Jisoo awas lu ya!!!" Satu buah bantal dilempar lalu mengenai kepalanya Jisoo sampai oleng di tempat.
***
"Kamu udah pulang kak?" Mamih baru lihat Yoona lagi setelah Yoona keluar dari kamar, padahal udah lama Yoona pulang tapi Mamih aja lagi arisan sama ibu-ibu komplek lagi. "Daritadi juga udah pulang Mih." Yoona mengambil toples isi makanan, kemudian duduk di sofa.
"Hai Tante..." Sehun juga keluar dari kamar, cari cemilan di toples lalu duduk di bawah sofa. "Kalian abis ngapain sih, kok sekarang kelihatannya akrab banget." Komentar Mamih sambil merapikan piring ke lemari. "Cuma nonton film Tan, dari dulu kan kita sebenarnya akrab cuma ga tau aja Kak Yoona ngejauhin tiba-tiba." Sehun agak sinis melirik Yoona.
"Syukur deh kalo kalian baikan,"
"Kayaknya sih bukan baikan doang Mih, jangan-jangan kalian sebenernya pacaran lagi." Kata Papih asal, menuang air di gelas setelah dari kamar.
"Papih ngomong apa sih, gak mungkinlah Yoona pacaran sama Sehun," Dengan pedasnya Mamih berkata, "Lagian Mamih ga akan setuju kalo Yoona pacaran sama Sehun, masa sama brondong sih."
"Uhuuuk...uhuuuuk..."
Dari ruang tv dua anak yang sedang dibicarakan saling menatap dan mendelik lebar, camilan yang sedang dimakan pun ikut tersedak, bagai tersambar petir ucapan Mamih bikin shock karena berbeda dengan kenyataan yang terjadi. "Heh gimana nih?" Yoona berbisik panik, "Mana gue tau, mana lo udah cium gue lagi."
Buggg
Sehun kena timpuk bantal, "Bisa gak usah bahas yang itu gak?" Kata Yoona kesal Sehun malah membahas adegan nyosornya Yoona beberapa jam sebelum mereka pulang ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRONIS (Brondong Manis) (iya ✖ osh)
Fanfictiongue sayang sama lo kak -Sehun sorry, gak doyan brondong apalagi sepupu sendiri -Yoona Hidup Yoona berubah ketika Sehun, sepupunya numpang tinggal di keluarganya. +retjehh +bahasa non baku +lokal