"Ini punya gue!" Yoona merebut bucket bunga dari tangan Sehun, "Enak aja...punya gue!!!" Sehun merebut kembali bunganya.
"Punya gue!" Yoona menarik kembali bunganya dengan sekuat tenaga.
"Enak aja, punya gue!!!"
"Gue!!!"
"Gue!!!!!"
Keduanya adu kuat tarik-menarik seikat rangkaian bunga yang katanya bisa mempercepat datangnya jodoh. "Mas...mbak..."
"Mas...mbak..."
"Mas...mbak udah jangan rebutan!" Seorang dari pihak Wedding Organizer melerai keduanya, "Gini aja, sini saya bawa aja bunganya." Ia merebut bunga dari tangan Sehun dan Yoona yang masih tarik-menarik.
"Eh mas itu mau dikemanain bunganya?"
"Tunggu sebentar ya..."
Tangan lihainya membagi bucket bunga itu menjadi dua bagian. "Nah...ini buat mas, ini buat mbak..."
Tingkah mas mas WO ini bikin Sehun dan Yoona bingung, kok bisa sih dia bagi bunganya jadi dua tanpa persetujuan mereka dulu? "Mas...kok...bunganya?" Yoona memasang raut wajah kecewa karena bunganya terbagi dua.
"Kalian berdua daritadi berantem terus gara-gara bunga, daripada ribut disini bikin malu Pak Chanyeol dan Bu Wendy mending mas sama mbaknya akur aja, makanya saya bagi bunganya supaya gak rebutan. Nyuwungsewu mas...mbak saya mau kerja dulu." Mas-mas WOnya kabur sebelum kena omel Yoona dan Sehun.
"Tapi mas..."
"Mohon maaf saya lagi kerja, mbak sama mas semoga cepet ketemu jodohnya ya. Ato jangan-jangan kalian berdua itu jodoh? Ah udahlah mas...mbak saya kerja dulu oke!"
"Mas..." Mas WOnya gal denger Yoona memanggil-manggil dirinya.
***
"Ini gimana jadinya bunganya dibagi dua? Jangan bilang jodoh gue kebagi dua juga." Yoona meratapi setengah dari bucket bunga yang sebagian lagi ada di tangan Sehun.
"Yang bener aja kak, kali aja jodoh kakak berhubungan sama bunganya." Kata Sehun memberi kode, tapi gak tau bakal peka gak tau enggak.
Yoona melirik sinis, "Maksudnya jodoh gue ada hubungannya sama Wendy dan Chanyeol gitu?"
"Ya bisa jadi tapi bukan itu."
"Ya terus apa?" Yoona seperti orang kebingungan, padahal yang dimaksud Sehun itu adalah dirinya yang punya sebagian bunga dari bucket yang terbagi dua itu.
"Bodo amat gue jelasin juga ga bakal ngerti, gue pulang ya!" Selalu saja hasil setiap kode yang Sehun katakan Yoona tidak peka, akhirnya Sehun pun jadi bete karena ujungnya gini terus.
"Eh tunggu..."
Yoona mencegah Sehun pergi dengan meraih pergelangan tangan lelaki yang lebih muda darinya itu. "Hun...Sebenarnya..." Pipi Yoona bersemburat merah seperti malu-malu mengatakan sesuatu.
"Apa?"
"Sebenarnya gue..." Yoona menghindari kontak mata dengan Sehun, lelaki di depannya sudah dibuat salah tingkah karena rona merah di pipi gadis itu seolah menunjukkan hati gadis itu terbuka untuknya.
"Gue..."
Wajah Sehun jadi ikut merah melihat gadis pujaannya begitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRONIS (Brondong Manis) (iya ✖ osh)
Fanfictiongue sayang sama lo kak -Sehun sorry, gak doyan brondong apalagi sepupu sendiri -Yoona Hidup Yoona berubah ketika Sehun, sepupunya numpang tinggal di keluarganya. +retjehh +bahasa non baku +lokal