"Kata orang, usaha itu tidak akan mengkhianati hasil kan? Kenapa semakin aku berusaha, dia semakin menjauh?"
🍂🍂🍂
H-7.
"Gimana ini? Sumpah, gue takut banget, anjir... Nggak kerasa hari ini kita mau ujian sekolah..." Octavia mengusap wajahnya berulang kali, terlihat jelas di wajahnya kalau dia sangat takut dan gugup sekarang.
Hari ini, siswa kelas XII SMA Kusuma Bangsa akan mengikuti Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK), setelah seminggu penuh mengikuti berbagai macam ujian praktek. Mengingat, sebulan lagi UNBK akan menghadang mereka.
Kelas XII memang saat-saat yang paling menentukan untuk para siswa SMA. Belum lagi tes-tes yang akan mereka jalankan untuk masuk ke PTN favorit masing-masing.
Dan di saat itu pula Athala disibukkan dengan belajar dan belajar. Hal itu pun membuatnya sedikit lupa dengan Adhitya.
Kini, keempat sahabat itu duduk beriringan di bangku yang disediakan di depan kelas masing-masing. Sebentar lagi, mereka akan masuk ke lab komputer untuk mengikuti ujian.
"Udahlah, nggak ada gunanya juga kita gugup dan takut. Bentar lagi kita bakalan ujian. Apapun yang terjadi, tetep percaya diri dan yakin sama diri sendiri," ujar Diva dengan ringan, sembari membaca bukunya.
Indi pun mengusap bahu Octavia yang duduk di sebelahnya. Sambil mengepalkan tangan kanannya, ia pun berkata, "Fighting! Semangat! Jangan takut kayak gitu."
Octavia pun menghela napasnya dalam-dalam, lalu berusaha tersenyum lebar. "Oke, udah gue turutin kemauan kalian."
Dengan pelan, Indi pun mencolek hidung kecil Octavia. "Nah, gitu dong! Ini baru Octavia yang gue kenal," ujarnya seraya tertawa pelan.
Athala yang sedari tadi hanya menyimak, ikut tersenyum melihatnya. Lihatlah, Indi benar-benar seperti ibu bagi mereka. Diva seperti kakak yang selalu melindungi adiknya, sedangkan Octavia seperti adik yang manja namun penuh kasih sayang.
Dirinya? Mungkin sebagai anak tengah?
Kringgg!!!
Ketua kelas XII IPA 2, Geraldi, langsung memerintahkan teman-temannya untuk segera pergi menuju lab komputer.
"Woi! Sekarang langsung ke lab!"
Octavia yang mendengar hal itu pun langsung panik sendiri. Berkali-kali ia berusaha menenangkan dirinya sendiri agar tidak gugup.
Keempat sahabat itu pun berdiri, dan mulai melangkah menuju lab komputer yang terletak di lantai dua.
Namun, saat di tengah perjalanan, pandangan Athala teralihkan oleh Kevan, Aril, dan Naufal yang sedang berjalan beriringan.
Adhitya. Ya, di mana Adhitya? Kenapa hanya ada mereka bertiga?
Baru saja memikirkannya, orang itu tak sengaja menyenggol seseorang.
Adhitya tampak menunduk, lalu mengucapkan maaf. Kemudian, matanya tak sengaja memandang ketiga sahabatnya.
Kevan, Aril, dan Naufal langsung melengos pergi. Tak peduli dengan keberadaan Adhitya yang kini menatap mereka intens.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adhitha [COMPLETED]
Jugendliteratur"Aku dan kamu itu satu." Ini tentang sebuah kisah. Si cowok berpenampilan cupu, yang menyimpan sejuta rahasia dan si cewek dingin, yang berusaha selalu kuat untuk menghadapi apa pun. Tentang mereka berdua. Adhitya Kinantan dan Athala Triata. amazi...