-Adhitya's Letter; EPILOG-

570 20 0
                                    

"Semua akan berujung baik pada waktunya--mungkin bukan di kamu. Mungkin di orang yang paling berharga buatmu."


🍂🍂🍂

Untuk: Athala Triata,
The Bravest Woman.

Hai, Tha.

Aneh, ya? Sama, aku juga ngerasa aneh. Ini pertama kalinya aku buat surat. Dan semoga isinya nggak bikin kamu pengin buang suratnya, ya.

Pertama, aku mau ucapin terimakasih karena sudah hadir di hidupku. Mungkin kalau nggak ada kamu, aku tetap jadi Adhitya yang dingin, cuek, dan gak berperasaan. Mungkin kalau nggak ada kamu, aku juga nggak bakalan punya pendirian yang teguh.

Apa pun yang sudah terjadi, terimakasih ya, Tha. To be honest, you're the second women I really love after my mom. You mean everything--beyond the words.

So don't mind with what others think about you. You're special and you still have me.

Oh iya, yang kedua, aku minta maaf untuk beberapa hal. Hal pertama, karena sudah sakitin kamu. Aku tahu itu hal terbodoh yang pernah kulakuin--karena nyatanya aku nggak bisa hapus perasaan ini, Tha. Aku bener-bener minta maaf. Setelah aku sembuh, aku bolehin kamu buat ngelakuin apa aja ke aku, atas apa yang udah kulakuin ke kamu. Aku janji.

Yang kedua, maaf karena nggak pernah bener-bener 'nyatain' perasaanku ke kamu.

Aku sayang kamu, Tha.

Aku tahu kalau kamu juga punya rasa yang sama, tapi aku cukup tahu diri untuk nggak maksain kamu supaya menjalani hubungan. Aku nggak mau kita melakukan hal konyol lagi, yang cuma bisa nyakitin kamu.

I love you with all of my heart.

Aku tahu ini emang pernyataan cinta paling ter-gak jelas. Tapi aku sangat-sangat serius. Perasaanku nggak main-main.

Untuk saat ini aku belum punya sesuatu yang bisa aku tawarkan, tapi aku mohon kasih aku waktu beberapa tahun lagi.

Yah, bisa dibilang aku ngajak kamu secara gak langsung untuk HTS. Tapi itu terserah kamu, Tha. Aku nggak mau maksain. Aku rela kalau kita harus pisah selama beberapa tahun.

Tapi cuma satu yang aku minta. Kasih aku kesempatan sekali lagi. Kalau sampai saat itu aku nggak kembali, kamu boleh pergi, Tha. Aku nggak akan ngelarang.

Karena cinta itu bukan untuk memaksa. Cinta itu soal keikhlasan.

Dan aku sadar, kita masih SMA. Jadi, aku nggak berani ngasih janji-janji yang lebih serius.

Ya udah, segitu aja. Aku takut kalau aku makin banyak nulisnya, aku bakal makin terlihat nggak waras.

Aku sayang kamu, Tha (lagi).

Sampai jumpa.

p.s: I'm the man who saved you--wearing the black hoodie and black mask.

With heart,
Adhitya Kinantan.

🍂🍂🍂

Adhitha [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang