"Bersabarlah. Akan ada hal yang lebih baik untukmu."
🍂🍂🍂
Seusai bel pulang sekolah berbunyi, Adhitya pun segera bersiap-siap. Matanya terus melirik seorang gadis yang tampak melakukan hal yang sama dengan dirinya.
Athala, yang menggenggam sebuah buku keluar menyusul ketiga sahabatnya yang sudah berjalan duluan. Adhitya pun menggendong tas ransel biru dongkernya, dan melangkah hendak mengekori perempuan itu.
Namun, sebelum kakinya terangkat dan menginjak lantai, Kevan menepuk bahunya. "Nanti gue, Naufal, sama Aril nunggu di parkiran. Semangat, Dhit," ujarnya singkat. Adhitya mengangguk menanggapi.
Tubuh jenjangnya pun menyusuri koridor kelas XII, turun menuju lantai dua--di koridor kelas XI, dan berakhir di koridor kelas X sambil terus mengikuti Athala dan ketiga sahabatnya yang tak sadar dengan kehadirannya.
Keempat gadis itu tampak berhenti, terlihat sedang membicarakan sesuatu. Adhitya pun ikut berhenti dan pura-pura sibuk pada ponselnya.
Athala hanya mengangkat buku yang dipegangnya, lalu sesekali mengangguk. Ketiga sahabatnya pun meninggalkannya, kemudian Athala berjalan lurus. Sepertinya Adhitya tahu apa yang akan dilakukan cewek itu. Mengembalikan buku.
Adhitya pun melangkah lagi, tetap setia membuntuti Athala. Saat perempuan itu memasuki perpustakaan, Adhitya pergi ke kantin dan memilih duduk di sana. Ia akan menunggu sampai Athala keluar. Adhitya akan meminta maaf begitu Athala sudah selesai mengurus semuanya di perpustakaan.
Sekitar lima menit kemudian, akhirnya gadis itu keluar. Adhitya pun beranjak dari sana dan berlari kecil menghampiri Athala. Namun, larinya terhenti begitu saja saat melihat sebuah rombongan datang dari arah belokan tangga. Adhitya refleks bersembunyi di balik tembok sambil mengamati apa yang sedang terjadi.
Adhitya hampir berteriak ketika Athala ditolak oleh seseorang hingga terjatuh.
Sekolah sudah sepi, meski bel baru berbunyi sekitar lima belas menit yang lalu. Tak ada ekskul maupun kegiatan lain, para siswa memilih untuk segera pulang.
Wajah Athala tampak menegang ketika bersitatap dengan orang yang telah menolaknya. Adhitya pun membelalak kaget saat tahu siapa orang itu. David!
Namun, Adhitya tak bisa berlama-lama terhanyut dalam keterkejutannya itu. Karena rombongan tersebut langsung menyeret Athala dengan paksa. Yang sukses membuat Adhitya emosi seketika.
🍂🍂🍂
Suara keras berdebum dari sudut taman belakang sekolah yang tersembunyi, berhasil membuat Athala meringis kesakitan. Secara kasar David mendorongnya hingga ia jatuh membentur tanah.
Dengan rintihan yang tak seberapa, Athala mengumpat kepada David. "Lo udah sinting David! Lo sinting! Lo udah gila!"
Kepalan tangan David semakin menguat setelah mendengar ucapan yang dilontarkan Athala. David pun mendekati cewek itu dan menarik kerah baju Athala sehingga membuatnya tercekik. Ia berusaha melawan, namun tenaga David lebih besar darinya.
"IYA! GUE UDAH GILA! GUE UDAH GILA SEJAK DUA TAHUN YANG LALU GARA-GARA LO, ATHALA!"
Demi apapun Athala tak habis pikir dengan David! Apa karena hinaan dua tahun yang lalu David berubah menjadi monster seperti ini?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Adhitha [COMPLETED]
Teen Fiction"Aku dan kamu itu satu." Ini tentang sebuah kisah. Si cowok berpenampilan cupu, yang menyimpan sejuta rahasia dan si cewek dingin, yang berusaha selalu kuat untuk menghadapi apa pun. Tentang mereka berdua. Adhitya Kinantan dan Athala Triata. amazi...