15

116 15 0
                                    

Tn. Jung yang sudah merasa lebih baik, akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamarnya.

Saat di dapur, ia melihat hoseok dan eun ae sedang memasak bersama. Walaupun sesekali hoseok kena omel eun ae karena ia tidak membantunya dengan benar.

Tn. Jung terus memperhatikan mereka. Ntah mengapa, hati Tn. Jung merasa sangat senang melihat mereka bersama.

Sejak kehadiran eun ae dirumah, hoseok berubah menjadi pribadi yang lebih ceria dan lebih menjadi dirinya sendiri.

Walaupun sifat hoseok tidak sebaik yang dulu, tapi Tn. Jung tidak mempermasalahkannya yang terpenting tidak melewati batas.

Hoseok terlihat senang karena makanannya sudah hampir matang. Sebelum di sajikan di piring, eun ae menyuapi hoseok terlebih dahulu untuk memastikan rasa nya sudah pas atau belum.

"ARGH! AW! PANAS!" Teriak hoseok.

"Pft, HAHAHAHAHA MAAF MAAF AKU LUPA MENIUPNYA DULU, HAHAHAHA"

"Kejam sekali kau jung eun ae!" Hoseok langsung menjitak kepala eun ae.

Ya, hari ini kepala eun ae sudah mendapatkan 2 jitakan sekaligus dari ibu dan anak.

"AW! JUNG HOSEOK! LIHAT SAJA NANTI KAU TIDAK BOLEH MAKAN MASAKANKU!" Ancam eun ae.

Tn. Jung yang melihatnya hanya menggeleng-gelengkan kepala nya. "Rusuh sekali mereka berdua, ckck"

#######

Malamnya, semuanya berkumpul untuk menonton tv bersama, kecuali eun ae.

Eun ae tidak bilang pada semuanya mau kemana ia pergi dan kapan ia akan pulang. Hal itu lah yang membuat hoseok khawatir.

Hoseok sibuk mengirimi eun ae pesan dan sesekali meneleponnya. Tetapi tak ada respon sama sekali darinya.

"Hoseok" Ny. Jung yang menyadari hoseok yang sedang gelisah langsung saja memanggilnya

"Apa?" Balas hoseok tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel nya.

"Eun ae sudah besar. Kau tak perlu se cemas itu" ucap Ny. Jung dengan nada bercanda.

"Dia itu masih butuh pengawasan ku, bu. Dia itu ceroboh" tangan hoseok masih saja sibuk mengetik sebuah pesan spam untuk eun ae.

"Kenapa kau se khawatir itu padanya? Kau suka padanya?"
Ledek Ny. Jung

Seketika hoseok berhenti memainkan ponselnya.

"Bu.. rasa khawatir ku padanya, sama seperti rasa khawatirnya ibu padaku saat aku tidak pulang kerumah" ucap hoseok dengan nada yang serius, dan sedikit menakutkan

"Begitukah?"

Hoseok hanya mengangguk.

3 jam kemudian..

Saat ini jam menunjukkan pukul 23.48, dan eun ae belum juga pulang.

Semuanya sudah tertidur, kecuali hoseok. Ia sangat khawatir pada eun ae. Ditambah lagi diluar turun hujan dengan deras nya.

"Astaga eun ae.. kau kemana sih???" Gumam hoseok sambil terus mencoba menelponnya.

"Aku tak bisa seperti ini terus. Aku harus bergerak mencarinya" hoseok langsung memakai jaket dan membawa payung nya.

Dengan menaiki bus, ia masih mengira-ngira dimana eun ae berada. Hoseok akhirnya memutuskan untuk mencari ke klub, tapi tidak ada.

Sudah banyak tempat yang hoseok kunjungi untuk mencari eun ae. Tapi tetap saja tidak menemukannya.

Hoseok sudah mencari nya ke warnet, tempat makan favorite nya, klub dance, rumah jimin, sekolahnya. Tapi hasilnya nihil.

Hoseok sempat putus asa. Saat itu ia teringat perkataan eun ae di tempat karaoke waktu itu.

"Eum ya.. begitulah. Aku melakukan banyak hal yang menyenangkan kalau aku sedang sedih. Ya salah satunya, ini"

"Ah ya.. tempat karaoke waktu itu" gumam hoseok dan langsung pergi kesana.

Sesampainya disana, ia menemukan eun ae di depan tempat karaoke waktu itu.

Sambil kehujanan, ia duduk meringkuk sambil menutupi wajahnya.

"EUN AE!" Teriak hoseok dan langsung segera menghampirinya.

Hoseok menyingkirkan tangan nya yang menutupi sebagian wajahnya.

"Eun ae..?"

Eun ae sedikit terkejut saat tahu hoseok ada di depannya. Sontak, ia pun langsung memeluk hoseok.

Hoseok sangat terkejut saat eun ae tiba-tiba memeluknya. Eun ae masih terisak-isak di dalam pelukan hoseok, hal itu membuat hoseok perlahan-lahan membalas pelukannya.

#######

Hoseok langsung membawa eun ae pulang kerumah dan membantunya masuk ke kamar.

Hoseok memberikannya baju ganti dan langsung menunggu nya di depan kamar agar eun ae bisa mengganti baju nya.

"Sudah selesai?" Tanya hoseok dari luar.

"Iya" balas eun ae singkat.

Lantas, hoseok kembali masuk ke kamar eun ae. Hoseok membantu mengeringkan rambut eun ae yang basah dengan handuk.

Setelah lumayan kering, hoseok menyuruh eun ae untuk berbaring, setelah itu hoseok menutupi tubuh eun ae dengan 2 selimut sekaligus.

"Kenapa kau menangis?" Tanya hoseok sambil membelai lembut rambut eun ae. "Kau tau? Kau sudah membuatku sangat khawatir"

"Kau tak perlu tahu" balas eun ae singkat.

"Kenapa? Kenapa aku tidak boleh tahu? Kau masih belum percaya padaku?" Protes hoseok.

"Mungkin? Aku juga tidak tahu"

Hoseok menghela nafas nya.

"Sampai sekarang pun, aku belum tahu identitasmu yang jelas. Kau berasal dari mana, dimana orang tua mu sekarang, kenapa kau kabur dari rumah, dan.. siapa nama aslimu. Kenapa sih, kau belum bisa menceritakan tentang dirimu padaku?! Sedangkan kau, sudah mengetahui segala nya tentangku. Tapi kenapa, aku tidak boleh tahu?"

"Inilah aku.. bukankah sudah jelas? Dari penampilannya saja kau harusnya sudah bisa menebaknya" balas eun ae lemah.

"Siapa nama aslimu, ha? Aku tahu, eun ae itu bukan nama aslimu! Kau juga sebenarnya, bukan orang Korea, kan? Dari wajahmu saja, sudah terlihat jelas kalau kau orang asing"

Hoseok terus saja memaksa eun ae.

"Hanya ini yang bisa kuberitahu. Nama Turki ku, emine
Nama jepang ku, Fujji min
Nama Korea ku, Kim Eun Ae" balas eun ae dan mulai tertidur.

Hoseok sedikit terkejut dengan jawaban eun ae.

"Kau.. berasal dari Turki?? Itu, mengejutkan"

Hoseok menatap eun ae yang sudah tertidur. "Kita sudah bersama dalam waktu yang lama. Dan aku baru tahu kalau kau berasal dari Turki.." pikir hoseok.

"Aku akan menemanimu malam ini, emine.." gumam hoseok dan langsung tidur di sofa dekat kasur eun ae.

#######

Paginya, hoseok terbangun oleh suara tangisan ibu nya. Hoseok langsung menghampiri Ny. Jung yang tengah menangis.

"Ibu.. ada apa?"

Tanpa menjawab, Ny. Jung memberikan hoseok sebuah surat

From : jung eun ae
To      : Keluarga Jung.

Terima kasih banyak sudah mengizinkan ku untuk tinggal disini selama 3 bulan. Disini aku mendapatkan banyak cinta. Tidak usah mencariku, dan tidak usah mengkhawatirkanku lagi. Aku, sudah kembali pada keluargaku di Turki. Sekali lagi Terima Kasih banyak! Aku belajar banyak hal disini"

Just HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang