28

90 16 0
                                    

Hoseok sangat senang saat tahu sarapannya sudah matang.

"Kenapa hanya aku? Kau tidak sarapan?" Tanya hoseok kebingungan saat eun ae hanya membawa 1 piring.

"Ya.. aku sedang tidak nafsu makan" balas eun ae yang sudah duduk di samping hoseok.

"Apa masih mual?" Hoseok memegang bahu eun ae. "Kalau kau sakit bilang saja ya"

Eun ae hanya membalasnya dengan anggukan kepalanya.

Hoseok pun langsung makan dengan lahapnya. Sesekali ia menyuapi eun ae agar ia makan walaupun hanya sedikit.

"Aaaaaa"

Eun ae menggelengkan kepala nya saat hoseok mencoba menyuapinya lagi dan lagi.

"Setidaknya makan walaupun hanya satu suap!" Omel hoseok.

"Yasudah iya.. tapi tidak perlu di suapi juga. Nanti kalau ada yang lihat bagaimana?" Eun ae mengambil sendok nya dari hoseok dan memakan nya sesuap.

"Huft.. susah sekali ya jika menjalani hubungan sembunyi sembunyi seperti ini" gerutu hoseok.

"Kenapa sih memangnya? Aku ingin sekali bermesraan denganmu dimana saja dan kapan saja tau!" ucapan hoseok tidak disahuti eun ae.

"Ah iya.. semalam bukannya aku tidur di ruang tamu juga ya sama yang lainnya. Apa kau yang memindahkan ku ke kamarmu?" Tanya eun ae sambil mengunyah.

"Tentu saja. Tak akan ku biarkan kau tidur dengan pria lain selain aku" jawaban hoseok membuat eun ae tertawa terpingkal pingkal.

"HAHAHAHAHAHA.. POSESIF SEKALI KAU INI" Eun ae tertawa keras sekali sampai sampai membangunkan Namjun dari tidurnya.

"Kalian ini masih pagi saja sudah berisik sekali" gerutu Namjun sambil membuka kulkas dan mengambil sebotol minum.

"Oh, good morning!" Sapa eun ae.

"Morning" balas Namjun yang kini sudah duduk di samping eun ae.

Sontak, eun ae mendapat tatapan tajam dari hoseok. Ia tak mengerti kalau ternyata hoseok cemburu karena eun ae sudah menyapa Namjun. Ya, hoseok memang sangat posesif.

"Ah, aku dan Yoongi akan ke restaurant untuk mendapatkan sup pereda mabuk. Kalian mau ikut?" Tawar Namjun.

Eun ae mengangguk mengiyakan.

"Aku tidak bisa. Aku mau pergi ke suatu tempat" balas hoseok sinis dan langsung pergi ke kamarnya.

"Oh, ada apa dengannya?" Tanya Namjun kebingungan.

"Sebentar, aku tanyakan dulu" eun ae segera berlari menyusul hoseok.

#######

"Ada apa denganmu?" Eun ae kini sudah berada di ambang pintu kamar hoseok.

"Apanya?" Balas hoseok singkat. Ia kini duduk di kasurnya. Eun ae pun ikut duduk di sampingnya.

"Kau terlihat sedang marah" eun ae menatap hoseok dengan seksama.

"Tentu saja aku marah. Kenapa juga kau menyapa Namjun?" Gerutu hoseok.

"Apa? Kau tanya kenapa? Ya karena ia temanku juga lah" balas eun ae.

"Tapi harusnya kau jaga perasaan pacarmu ini!" Protes hoseok.

"Wtf jadi kau cemburu?!?!?"

"Iya!"

"Pada Namjun? Temanmu sendiri?!"

"Sudahlah! Kau memang tidak pernah mengerti perasaanku!" Hoseok keluar dari kamarnya dan langsung pergi begitu saja.

"Heol~ bodo lah, aku mau ikut dengan Namjun dan Yoongi saja ke restaurant" gumam eun ae dan langsung pergi juga dari sana.

#######

Hari demi hari, hubungan eun ae dan hoseok semakin memburuk saja. Mereka sering kali bertengkar hanya karena masalah sepele.

Hoseok yang sangat posesif dan cerewet membuat eun ae merasa tidak nyaman lagi dengan hubungan mereka. Eun ae tidak suka jika terus dituduh selingkuh setiap ia dekat dengan pria lain. Dan eun ae juga tidak tahan diomeli hoseok terus jika rumahnya berantakan.

"Bagaimana kalau kita putus?" Eun ae membuka pembicaraan setelah ia mengajak hoseok ke rumahnya.

"APA?!"

"Aku lelah bertengkar terus denganmu. Mari kita akhiri hubungan kita" eun ae segera beranjak dari duduknya.

Hoseok segera memegang tangan eun ae dengan kuat. "Kita bahkan baru 4 bulan berpacaran"

"Iya. Selama 4 bulan itu aku tidak bahagia bersamamu!" Ketus eun ae.

"Bukankah kalimatmu itu terlalu kejam? Kau bahkan tidak menghargai usaha ku untuk membahagiakanmu" hoseok yang terlihat sangat kecewa ikut beranjak dari duduknya.

Eun ae berbalik dan menatap hoseok dengan kesal. Hoseok pun begitu.

"TAPI AKU TIDAK MELIHAT USAHAMU ITU! JANGAN MENGADA-ADA, HOSEOK-AH! SETIAP HARI KAU HANYA MENGOMELI KU DAN SELALU MENGEKANGKU! AKU MUAK SEKALI SERIUS!" Teriak eun ae kesal.

"Yaampun eun ae! Kau harusnya mengerti! Aku mengomelimu juga karena kau selalu tidak bisa menjaga kebersihan rumahmu maupun dirimu sendiri! Sadarlah!" Untungnya, hoseok tidak ikut terbawa emosi dan mengatakannya dengan suara yang pelan.

"KAU YANG HARUSNYA SADAR! KAU ITU CUMA PACARKU DAN.."

"DAN AKU POSESIF KARENA AKU TIDAK MAU KEHILANGAN MU!" Teriakan hoseok memotong kalimat eun ae.

"Aku tidak mau kehilanganmu untuk kedua kalinya. Aku melewati hari ku dengan sangat sulit jika tanpamu" gumam hoseok lagi.

Suasana menjadi hening seketika. Eun ae ambruk terduduk di lantai.

"Tapi kau berlebihan, hoseok-ah" gumam eun ae sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Hoseok menghela nafasnya. "Kau bilang itu berlebihan.. karena kau tidak pernah merasakannya"

Just HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang