Eun ae menghentikan motornya di depan sebuah tempat karaoke.
"Kenapa kita kesini?" Tanya hoseok kebingungan.
"Kenapa? Karena kita akan bersenang-senang" jawab eun ae santai.
"Waktu untuk bersedih, sudah habis. Mengerti?" Bisik eun ae.
"A.. apa?" Ucap hoseok gugup. "Apa yang akan kau lakukan padaku?" Tanya hoseok ketakutan.
"Hahahahaha santai! Kita hanya akan bernyanyi. Ck, apa yang kau pikirkan, huh?" Eun ae menggelengkan kepala nya.
"Okay.. let's go" eun ae merangkul hoseok untuk ikut masuk ke dalam tempat karaoke itu.
Mereka berdua diantar oleh seorang pelayan menuju tempat khusus untuk 2 orang saja.
"Teman baru, ya?" Tanya pelayan itu pada eun ae.
Hoseok sedikit terkejut saat tahu pelayan itu kenal dengan eun ae.
"Bukan.. dia kakakku" jawab eun ae santai.
"Ohh, haha.. okay, selamat menikmati~" pelayan tersebut segera pergi meninggalkan hoseok dan eun ae.
"Sepertinya kau sering kesini, ya? Sampai pelayan disini kenal denganmu" ucap hoseok.
"Eum ya.. begitulah. Aku melakukan banyak hal yang menyenangkan kalau aku sedang sedih. Ya salah satunya, ini" jawab eun ae sambil sibuk memilih lagu.
"Walaupun suara ku tidak bagus, hahaha. Tapi aku suka bernyanyi" jelas eun ae.
"Okay! Sudah mulai. Ayo duet, hoseok-ah!" Eun ae memberikan mic satunya lagi pada hoseok.
Seperti biasa, hoseok menuruti semua perintah eun ae.
Mereka berdua mulai bernyanyi. Awalnya hoseok merasa canggung karena hanya ada mereka berdua di tempat gelap seperti ini. Tapi berkat eun ae, hoseok mulai menikmati nya.
Tak terasa sudah 2 jam mereka disana. Hoseok yang sudah mulai lelah meminta eun ae untuk pulang. Eun ae pun menurutinya.
"Ah tapi, tidakkah kau merasa lapar? Aku lapar sekali nih" ucap eun ae sambil memakai helm nya.
"Kita makan dulu ya. Aku tahu tempat makan yang enak di sekitar sini" jelas eun ae.
"Tenang saja.. aku yang akan membayar semuanya" lanjutnya.
"Tunggu.. kau dapat uang dari mana? Daritadi itu kau yang membayar semuanya, tau" tanya hoseok penasaran.
"Aku.. mencuri" bisik eun ae.
"A.. apa?!?!"
"Hahaha bercanda"
"Ya terus dapat darimana, ha?!"
"Kau ini ingin tahu sekali. Ayo naik, cepat.. aku sudah lapar nihh" hoseok pun menuruti eun ae dan naik ke motornya.
"Pegangan~"
#######
Eun ae membawa hoseok ke sebuah tempat makan di pinggir jalan.
Tempat itu lumayan ramai. Mereka pun mencari meja yang kosong.
"Ahjussi!! Seperti biasa! 2 paket!" Teriak eun ae
"Okay!" Balas seorang paman pemilik tempat makan itu.
"Kau sering kesini?" Tanya hoseok terkejut.
"Yeah.. disini murah dan enak, haha"
"Wah, kau benar-benar anak jalanan" ledek hoseok.
"Apa maksudmu?" Balas eun ae sinis.
"Hehe, tidak kok, bercanda"
Setelah makanan yang mereka pesan siap, mereka pun makan dengan lahap nya. Terutama hoseok.
"Mau nambah?" Tanya eun ae.
"Em, bolehkah?"
"Tentu! Pesan apapun yang kau suka" balas eun ae.
"Yeash! Ahjussi! Tolong 3 piring lagi!" Teriak hoseok.
Eun ae hampir tersedak mendengarnya.
"Astaga.. bagaimana aku membayarnya?! Hutang ku disini sudah banyak. Ayah belum transfer uang nya lagi" batin eun ae.
"Hoahh.. kenyang nya~ Terima kasih ya eun ae!" Ucap hoseok sambil memegangi perutnya.
Eun ae hanya mengangguk pelan.
"Aku.. bayar semuanya dulu ya" ucap eun ae.
"Okay"
Segera, eun ae mendekati paman pemilik tempat makan itu.
"Ahjussi.. seperti biasa ya, hehe" bisik eun ae.
"Selalu saja seperti ini😑" protes paman itu.
"Lantas kapan kau akan menbayar semuanya?" Tanya paman itu.
"Bulan depan.. ok? Bye! Aku harus pergi. Terima kasih ahjussi!" Segera eun ae melarikan diri dari sana. Hoseok pun ikut menyusulnya.
#######
Sekarang sudah menunjukkan pukul 23.00. Tetapi, mereka berdua malah berada di klub dance.
Setelah membeli beberapa jajanan, hoseok dan eun ae duduk di sofa sambil menonton tv.
"Aku takut ibu dan ayah mencari kita" gumam hoseok.
"Sudahlah tenang saja. Aku yang akan bertanggung jawab jika kita dimarahi nanti" ucap eun ae santai sambil mengunyah beberapa cemilan.
"Okay.." gumam hoseok dan ikut memakan cemilan yang mereka beli sebelumnya.
"Eun ae.." hoseok menoel lengan kiri eun ae dengan sedikit manja.
"Heum?" Tanggap eun ae tanpa mengalihkan pandangannya dari TV.
"Terima kasih. Berkatmu, aku bisa melupakan kesedihanku. Kau mengajak ku karaoke an, mentraktirku makan, mengajakku jalan-jalan, dan menemani ku sampai sekarang" Hoseok tersenyum lebar sambil terus menatap eun ae. Berkat eun ae, dia bisa menjalani masa-masa sulit nya dengan mudah.
"Aku sangat senang"
"Makanya kau bersyukur punya adik sepertiku. Yang selalu mengajakmu bersenang-senang, hahaha" ucap eun ae santai sambil terus mengunyah.
"Yah.. ini pertama kalinya juga aku tidak pulang kerumah seharian penuh. Masih pakai seragam sekolah, pula" hoseok menunduk merasa khawatir. Wajar saja, karena selama ini ia adalah anak yang penurut. Menjadi anak yang 'bandel' seperti ini membuatnya belum terbiasa.
"Apa mau pulang saja?" Eun ae menatap hoseok malas. "Kenapa anak ini berlebihan sekali, sih? Ini bukan masalah yang besar, bruh" pikir eun ae.
"Tidak.. aku sudah nyaman disini" hoseok mengangkat kepala nya dengan senyum khas nya.
"Baguslah"
Hoseok merebahkan dirinya dengan kepala nya di paha eun ae.
Eun ae memakaikan hoseok selimut yang ada di dekatnya. Karena sangat nyaman, tanpa sadar hoseok mulai tertidur.
"Oh iya.. besok kan masih harus sekolah. Aish, aku lupa! Kalau saja besok tidak ada ujian, aku pasti bolos saja besok. Bodohnya aku!" Eun ae merutuki dirinya sendiri.
Sejenak, eun ae menatap hoseok yang sudah tertidur pulas.
"Bodohnya aku sampai mengajak anak orang untuk tidur diluar juga pula! Aish" gerutu eun ae.
