Tepat pukul 12.00 bel sekolah berdering. Segerombol siswa keluar dari kelas nya untuk istirahat.
Termasuk eun ae. Ia dengan terburu-buru pergi ke kantin, karena kekasihnya sudah menunggu nya.
"Hosh..hosh.. hah, lelah sekali" eun ae yang baru saja datang langsung meminum minuman kekasih nya itu.
"Seperti biasanya, lagi?" Kekasih nya yang sudah sangat mengenal eun ae langsung menebak apa yang baru saja terjadi padanya.
"Ya... membersihkan toilet" balas eun ae.
"Hahahaha, bodoh sekali. Mau sampai kapan kau seperti itu terus?"
"Hahahaha, ntahlah" ucap eun ae pasrah.
"Makanya jangan telat terus!" Oceh kekasihnya.
Mendadak suasana hening ketika kekasihnya itu teringat hal yang ingin ia sampaikan pada eun ae.
"Eumm, eun ae"
Eun ae berhenti minum dan langsung menatap kekasihnya itu.
"Apa?"
"Aku.. ingin kita putus. Kau tahu, kan? Ibu ku tidak menyukaimu sejak kau ajak aku bolos sekolah untuk bermain game. Aku rasa, aku harus menuruti perkataan ibuku untuk putus denganmu" gumam kekasihnya itu sambil menunduk.
Sebenarnya ia masih ingin berpacaran dengan eun ae. Namun desakan ibu nya yang setiap saat di dengar nya akhirnya membuat ia menyerah.
"Ah, baiklah. Aku mengerti, taehyung-ah"
Respon eun ae membuat taehyung sedikit terkejut. Ia kira eun ae akan marah-marah padanya.
"Eum, tidak apa apa, kan?" Tanya taehyung lagi memastikan.
Eun ae hanya mengangguk dan lanjut menghabiskan minumannya.
"Lagipula, aku berpacaran denganmu tidak serius, kok. Jadi, santai saja" ucap eun ae blak-blakan.
"A.. apa?!" Taehyung sangat terkejut mendengar pengakuan gadisnya itu.
"Jujur saja, kau juga kan?" Ucap eun ae sambil terkekeh.
"Tidak. Aku serius berpacaran denganmu" ucap taehyung lantang.
"Ohh, hahaha. Jadi hanya aku yang tidak serius, ya" ucap eun ae merasa tak bersalah.
"Huft, menyebalkan" taehyung cemberut kesal.
"Aigoo, maaf ya" eun ae menyubit pipi taehyung gemas.
"Tapi kita harus tetap berteman, ya!" Pinta taehyung.
Eun ae hanya menganggukan kepala nya.
"Hey, ayo kita kembali ke kelas. Aku belum ngerjain pr nih" eun ae lekas berdiri dari tempat duduknya. Taehyung pun ikut berdiri.
"Astaga.. selalu saja seperti itu" taehyung menggelengkan kepala nya.
"Btw, memangnya kau memacari ku karena apa?" Tanya taehyung sambil merangkul eun ae.
"Hanya karena kau tampan"
"Astaga, kau jujur sekali" taehyung menjitak pelan kepala eun ae.
"Itu lah aku"
#######
Hoseok benar-benar menghabiskan waktu nya di klub dance. Disana ia hanya tiduran di sofa dan menonton tv.
Tak terasa hari sudah sore. Satu persatu anggota klub dance masuk. Termasuk eun ae dan jimin.
Hoseok yang melihat sahabat nya dekat dengan eun ae sedikit terkejut.
"Aku mau ke warung dulu ya" ucap eun ae dan meninggalkan jimin sendirian.
Saat itu juga hoseok menghampiri jimin untuk mengintrogasi nya.
"Oh, hai hyung!" Sapa jimin sambil tersenyum.
"Hai. Hey, kau kenal wanita itu?" Tanya hoseok penasaran.
"Bukan kenal lagi. Aku dan dia sudah seperti sahabat malah. Dia teman sekelas ku" jelas jimin.
Hoseok sedikit terkejut mendengarnya.
"Apa? Teman sekelas? Itu berarti dia satu tahun lebih muda dari ku, dong? Astaga.."
"Memangnya kenapa hyung?"
"Tidak. Ah, apa kau yang mengajak dia untuk masuk ke klub ini?" -hoseok
"Em, ya.. memangnya kenapa?"
-jimin"Kenapa dia tidur di ruang latihan pria?? Bukankah ruang latihan wanita ada di lantai dua?" -hoseok
"Ah, iya.. maaf ya hyung, aku lupa memberitahumu. Ruang latihan wanita sudah kebanyakan anggota nya. Ya makanya dia aku tempatkan di tempat pria" -jimin
"A.. apa?!?!" -hoseok
"Lagipula, dia berbakat kok. Kau tenang saja ya, hyung. Hanya untuk 1 bulan saja kok. Ia pasti bisa menyesuaikan diri disini"
-jimin"Huft, okay.. tapi kenapa dia harus tidur disini sih?!" -hoseok
"Dia tidak punya rumah, hyung"
-jimin"Apa?! Serius?!" -hoseok
"Setahu ku, eun ae kabur dari rumah. Yah, hanya itu yang ku tahu. Eun ae tidak mau menceritakan lebih jelasnya"
-jimin"Sudah dulu ya hyung, aku mau ke toilet dulu" -jimin.
Kira-kira seperti itu lah isi introgasi hoseok kepada temannya, jimin.
Hoseok terdiam. Ia tak menyangka eun ae mengalami hal seperti itu. Ia jadi semakin merasa bersalah pada eun ae.
Padahal, hoseok tidak berbuat kesalahan besar pada eun ae. Ia hanya tidak sengaja membentak nya tadi pagi. Itupun, karena eun ae tidak bersikap sopan padanya.
"Hey, kau lihat jimin?" Makhluk yang baru saja ia pikirkan sudah muncul di depannya.
"Ah, dia.. dia di toilet" entah kenapa hoseok menjadi gugup di depan eun ae.
"Kenapa kau ini" guman eun ae dan lekas pergi.
"Em, eun ae. Tunggu" hoseok menahan eun ae yang baru saja akan pergi.
"Apa?"
"Sekali lagi aku minta maaf ya atas kejadian tadi pagi. Aku, benar-benar tidak sengaja membentakmu" hoseok menatap eun ae sendu.
"Sudah kubilang, santai saja denganku" ucap eun ae datar dan langsung pergi meninggalkan hoseok.
![](https://img.wattpad.com/cover/178381426-288-k802696.jpg)