1

693 39 6
                                    

26 Desember 2010
Gwangju, Korea Selatan

Saat itu adalah minggu sore yang lumayan cerah. Hanya sedikit orang yang berlalu lalang, karena ini hari libur.

Sepasang kekasih duduk di sebuah bangku tempat pemberhentian bus.

Sang pria menggenggam erat tangan gadis nya itu. Ia memasukkan tangan nya dan tangan gadis yang di genggamnya ke dalam saku mantel yang ia gunakan.

Sang wanita hanya tersenyum. Ia sangat menikmati nya. Perlakuan hangat dari kekasih nya sangat menenangkan hati nya.

"Apa benar-benar harus pergi?"

Suara parau kekasihnya nya terdengar jelas di telinga nya. Hal itu membuatnya menunduk.

Wanita itu tidak sanggup melihat wajah sedih kekasihnya. Mendengar suara parau nya saja, sudah membuat hatinya tersiksa. Apalagi melihat mata nya yang sudah berkaca-kaca?

Akhirnya wanita itu mengangkat kepala nya dan mengangguk pelan, sambil terus tersenyum. Ia tidak ingin menunjukkan wajah sedihnya di depan pria yang sangat ia cintai.

Pria itu langsung saja memeluk erat gadisnya itu. Baginya, gadisnya itu adalah segala nya. Ia sudah merasa tidak sanggup jika tanpa nya.

Gadisnya akan meninggalkan nya keluar kota, tepatnya di seoul. Ia akhirnya bisa menggapai cita-cita nya, ia ingin menjadi seorang penulis.

Lumayan lama pria itu memeluk gadis kesayangan nya. Seakan-akan, gadis itu tidak boleh pergi kemana pun.

Merasa pundaknya basah, sang wanita langsung melepas pelukan kekasih nya.

Ia mendapati pria itu menangis, hanya karena nya.

Dengan penuh perhatian, ia mengelap air mata kekasihnya dengan sapu tangannya.

Sang pria tersenyum merasa lebih baik. Setelah itu ia mengeluarkan sebuah spidol hitam dari saku nya.

Pria itu mencoret-coret bangku yang ia duduki.

"Selamanya dengan Park Hae Ra"

Sang wanita tersenyum lebar melihat tulisan kekasihnya.

Ia mengambil spidol dari kekasihnya dan menulis sebuah kalimat juga, tepat di bawah tulisan kekasihnya.

"Selamanya dengan Jung Hoseok"

Sang pria juga tersenyum lebar melihat tulisan gadisnya. Pria itu mengelus pucuk rambut gadisnya itu.

Tidak terasa, sebuah bus yang mereka tunggu pun datang. Pria itu ikut berdiri dan berjalan mengantar gadisnya masuk ke dalam bus.

"Hae ra~"

"Pastikan kau hidup dengan baik disana"

Wanita itu hanya mengangguk dan tersenyum.

Pria itu melambaikan tangannya. Ia hanya bisa tersenyum pahit saat bus itu mulai bergerak, membawa gadisnya pergi jauh darinya.

"Park Hae Ra~ Akan ku pastikan di masa depan nanti nama mu akan berubah menjadi Jung Hae Ra"

Just HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang